Raymond langsung tersenyum setelah mendengar ucapan Divya. "Maafkan aku, Sayang. Aku terlalu terbawa suasana," ungkapnya seraya kembali memberikan kecupan manis di bagian pipi Divya.
Divya masih dalam keadaan terpaku. "Mas, kamu pergilah membersihkan diri. Ini sudah lama berdoa? Nanti kamu bisa terlambat," ucap Divya sekadar mengingatkan.
Raymond kembali mengelus pucuk kepala Divya. "Iya, Sayang."
Divya segera tersenyum lebar setelah melihat raut kekasihnya. Raymond pun segera pergi ke dalam kamar mandi. Dan Divya langsung bergegas membersihkan dirinya. Sepanjang perjalanan menuju kediaman, ia terus teringat dengan kejadian yang sempat Raymond berikan tadi.
Sangat membuatnya merasa gelisah. Ini pertama kalinya ia mendapatkan perlakukan seperti itu. Air matanya juga langsung menetes karena apa yang selama ini sudah ia jaga terjamah oleh tangan pria yang belum tentu menjadi suaminya. Rasa tidak nyaman sudah pasti terus terngiang di dalam benak Divya.