Raymond kembali meletakkan cincin yang ada di tangan ke dalam sangkarnya. "Kamu bisa menatap mataku ini, Divya. Apakah ada sebuah keraguan yang kamu lihat?"
"Maaf, Mas. Aku tidak bermaksud ingin menyakiti hati kamu. Kamu juga tahu kalau aku sebelumnya belum pernah berpacaran," jelas Divya agar Raymond tidak merasa berkecil hati.
"Iya, Divya. Aku mengerti ketakutan kamu. Jadi, bagaimana? Kamu mau menjadi kekasihku?" tanya Raymond kemudian.
Dengan pertimbangan yang erat, akhirnya Divya mengiyakan ucapan Raymond. Dengan sangat bahagianya, Raymond segera memasangkan cincin berlian yang sudah disiapkan ke jari manis Divya. Tidak lupa, ia juga memberikan senyuman mesra kepada wanita itu. Sungguh bahagianya pria itu setelah berhasil menaklukkan hati target utama pembalasan dendamnya.