Mi Ra pun tinggal di rumah Tuan Kwak untuk sementara waktu sambil menunggu keluarga Mi Ra datang dari Pulau Jeju, selama itu pula Kyung Joon merasa tidak nyaman dengan adanya wanita tersebut di rumah Tuan Kwak.
Jang Mi Ra adalah wanita anggun dan elegant, meskipun dia menginginkan pernikahan dengan Kyung Joon namun Mi Ra tidak pernah bersikap agresif terhadap Kyung Joon. Dia hanya menunjukkan sedikit rindu juga cintanya dengan cara memeluk atau mencium pipi pria itu saja.
CEO baru PT. Nalendra Tekstil itu beberapa kali menolak kecupan dari Mi Ra, hati dan perasaannya benar-benar sudah berubah untuk Mi Ra. Di satu sisi, Mi Ra ingin merebut kembali hati Kyung Joon, di sisi lain ia berusaha menyingkirkan orang-orang yang memiliki perasaan spesial terhadap Kyung Joon.
Sekarang dia juga mengikuti Kyung Joon kemanapun Kyung Joon pergi, ia mengawasi setiap tindakannya baik di kantor maupun di tempat lain. Kyung Joon merasa risih dengan tingkah laku Mi Ra yang menurutnya sangat posessif, tetapi Tuan Kwak dan Nyonya Ahn sama sekali tidak merasa keberatan bahkan mendukung semua hal yang dilakukan oleh Mi Ra.
Pagi ini, Mi Ra pergi ke kantor bersama Kyung Joon untuk pertama kalinya, lalu CEO Nalendra tekstil tersebut memperkenalkan tunangannya ke beberapa staf di divisi marketing dan akunting.
Tentunya para staf yang bekerja di perusahaan milik Tuan Kwak terkejut bukan main terhadap wanita yang anggun serta cantik itu, mereka bertanya tanya di dalam hati masing-masing, siapakah dia??
Apakah dia pegawai baru PT. Nalendra atau bos baru mereka?? Kyung Joon memang memperkenalkan Mi Ra kepada mereka, namun dia tidak mengungkap hubungan di antara kedua orang itu di depan para staf sehingga Mi Ra menjadi kesal.
"Selamat Pagi, semuanya. Perkenalkan, beliau adalah Ibu Jang Mi Ra. Mulai hari ini dan seterusnya, beliau akan menjadi bagian terpenting dari perusahaan milik ayah saya. Saya harap kalian dapat menerima Ibu Mi Ra serta dapat bekerjasama sebaik mungkin dengan beliau," ujar CEO PT. Nalendra Tekstile itu.
Kemudian dengan terbata-bata karena masih belum fasih berbicara dalam Bahasa Indonesia, Mi Ra menyapa seluruh staf yang bekerja di Divisi Akunting maupun Divisi Marketing.
"Ha--halo, Selamat Pagi ... nama saya Jang Mi Ra, se--senang sekali bisa bertemu kalian di tempat ini," ucapnya berbasa-basi seraya tersenyum ramah.
"Selamat Pagi, Bu Mi Ra," sahut mereka serentak.
Pagi ini Mi Ra mengenakan setelan kemeja v-neck putih, rok berwarna biru langit selutut dan blazer berwarna senada. Ia juga memakai high heels hitam bermerek yang menambah keanggunannya. Penampilan Mi Ra sangat berbeda dari para wanita seusianya, terutama Fela dan Trina.
Mereka merasa iri juga tersaingi oleh calon istri bos mereka. Sebelum Mi Ra melanjutkan perkataannya dan menjelaskan kepada mereka mengenai identitas aslinya, spontan Kyung Joon menarik lengannya dengan kasar. Tentunya hal itu membuat Mi Ra terkejut, dia tidak menyangka jika tunangannya bersikap demikian di depan para pegawainya.
Mi Ra terpaksa mengikuti langkah Kyung Joon yang tergesa-gesa menuju ruangan kerjanya. Deg! Ada apa ini?? Kenapa dia menarik lenganku seperti ini?? tanya Mi Ra di dalam hati.
Kyung Joon mengetahui gelagat Mi Ra yang hendak memperkenalkan dirinya kepada mereka secara terang-terangan. Mi Ra ingin memberi tahu mereka, bahwa dirinya adalah tunangan Kyung Joon dan sebentar lagi mereka akan menikah di Pulau Jeju.
Kyung Joon berusaha menyembunyikan hubungannya dengan Mi Ra karena dia tidak mau semua orang mengetahuinya, juga karena dia masih mencintai Lucia. Di dalam ruangan yang nyaman dan luas, berukuran 8×8 meter, Kyung Joon berdiri tepat di hadapan wanita tersebut.
Tatapan kemarahan Kyung Joon kepada Mi Ra tidak membuat dirinya takut, bahkan dia tidak berniat menghindar dari putra Tuan Kwak tersebut. Saat ini perasaan Mi Ra benar-benar bertepuk sebelah tangan, dia berharap Kyung Joon kembali seperti dulu, namun semuanya sia sia.
"Mi Ra-ya, aku tidak keberatan jika kau ingin bekerja di sini, tetapi jangan pernah sekalipun kau mengungkap hubungan kita yang sebenarnya di depan semua staf dan karyawanku, mengerti tidak?!" tukas Kyung Joon.
"Kyung Joon-a, kenapa kau melarangku mengatakan hal itu kepada mereka?? Apa kau sudah tidak mencintaiku lagi?? Apa Lucia begitu istimewa bagimu??" tanya Mi Ra kecewa.
"Kau sudah tahu jawabannya, bukan?? Memang ayahku mengijinkanmu untuk pergi ke kantor setiap hari dan membantuku mengelola perusahaan, tetapi bukan berarti kau bisa seenaknya mengawasi pekerjaanku juga siapa saja yang berhubungan denganku. Hatiku hanya untuk Lucia Pandora, selamanya akan tetap seperti itu," tegas Kyung Joon yang membuat Mi Ra semakin kesal, marah, kecewa, juga sebal.
"Baiklah, terserah kau saja Kyung Joon. Lucia atau siapapun wanita yang ada di dalam hatimu sekarang tidak pantas menjadi istrimu, kau harus tahu bahwa hanya aku yang pantas menjadi istrimu." Mi Ra sangat percaya diri, ia pun berjalan mendekati Kyung Joon, lalu dikecupnya bibir Kyung Joon.
Kyung Joon tidak suka bibirnya dikecup Mi Ra, ia merasa jijik terhadap Mi Ra yang dinilai agresif. Kemudian, Kyung Joon cepat-cepat menjauh dari Mi Ra sambil memalingkan wajahnya.
Kau bukan Lucia, kau tidak boleh menciumku Mi Ra! teriak Kyung Joon dalam hati, tangan kanannya terkepal sementara wajahnya terasa panas. Di ruangannya masing-masing, para staf masih bertanya-tanya siapakah wanita yang datang bersama Kyung Joon pagi ini?
*****