Mereka berlari-lari menuju gate penumpang sehingga tanpa sengaja salah satu dari mereka menubruk Arya yang sedang menunjukkan boarding passnya kepada petugas.
Arya jatuh terjerembab lalu berteriak sekencang-kencangnya. "Arrgghh!"
Deg! Lucia dan Bertha terkejut bukan main saat mereka menyadari bahwa Lucia sudah menubruk Arya. Mereka belum tahu kalau pria yang berdiri di depan kedua wanita itu adalah Arya Erlangga.
Sontak, petugas yang berdiri di dekat orang-orang itu pun dengan sigap membantu Arya berdiri lalu bertanya kepadanya. "Pak, apa Bapak mau di bantu untuk membawa barang-barang Bapak keluar dari sini? Bapak baik-baik saja?"
"Tidak usah, Pak. Saya baik-baik saja, terimakasih," jawab Arya sambil menahan rasa sakit di bagian tangan dan kakinya. Untungnya tadi ketika terjatuh, dia spontan menahan badannya dengan kedua tangan.
Arya sangat kesal karena tadi tiba-tiba ada orang yang menubruknya dari belakang, ia pun berbalik ke arah Lucia dan Bertha. Seketika, ia langsung mengetahui siapa wanita yang sedang berdiri di depannya.
Baik Arya maupun Bertha sama-sama terkejut dan tidak menyangka jikalau mereka berdua sudah saling kenal.
"A--Arya?? Kamu Arya, kan?" tanya Bertha kaget.
"Betul, kalau tidak salah kamu Bertha, kan?" Arya balik bertanya.
"Iya, saya Bertha. Maafkan teman saya, ya. Tadi dia tidak sengaja menubrukmu, kami sedang terburu-buru," jelas Bertha yang merasa tidak enak hati, dia menundukkan kepalanya tidak berani menatap wajah Arya.
Saat ini ekspresi wajah Arya nampak begitu kesal dan marah terhadap Bertha, meskipun Bertha tidak bersalah kepadanya. Kemudian Arya menoleh ke arah Lucia dan ia semakin marah.
Pria itu ingin sekali menampar wajah cantik dan halus milik Lucia, namun Arya urung melakukannya mengingat seorang pertugas berbadan kekar sedang mengawasi mereka di tempat itu.
Lagipula mereka semua harus segera menaiki bus yang akan membawa mereka ke pesawat Ocean Airlines, kalau Arya tidak dapat mengendalikan emosinya, maka ketiga orang tersebut sudah pasti ketinggalan pesawat yang menuju ke Yunani.
Memang benar apa yang pernah dikatakan Diana waktu itu, Arya adalah laki-laki yang kasar serta pemarah walau dia bukan playboy seperti Ryan. Apa Lucia akan membuka hatinya untuk Arya yang ternyata memiliki sifat yang hampir sama dengan Kyung Joon?
Arya tetap diam, dia sama sekali tidak ingin menanggapi permintaan maaf Bertha kepadanya. Sementara Lucia merasa bersalah terhadap Arya dan menjadi gelisah karena Arya terlihat tidak mau memaafkan dirinya.
Arya pun langsung pergi dari tempat itu seraya membawa travel bagnya, ia bergegas keluar melewati pintu kaca, untuk kemudian menaiki bus berwarna merah yang masih menunggu beberapa penumpang lainnya.
Lucia tidak tahu harus berbuat bagaimana agar Arya berkenan memaafkan dirinya, lalu ia melangkah ke gate penumpang dan menunjukkan boarding passnya kepada petugas.
Bertha juga melakukan hal yang sama dengan Lucia. Saat itu, waktu sudah menunjukkan pukul 10.40 wib, mereka harus bergerak cepat masuk ke dalam bus kalau tidak mereka akan ketinggalan pesawat.
Kemudian mereka kembali berlari-lari menuju bus tersebut, masuk ke dalamnya, dan duduk di barisan tengah. Dari kursi bagian belakang, Arya memperhatikan tingkah laku kedua wanita yang sangat menyebalkan bagi Arya.
Di satu sisi, ia merasa sebal pada Bertha dan terutama pada Lucia, namun di sisi lain rasa penasaran masih tersimpan di dalam hati Arya. Sekitar satu minggu lalu, Arya belum sempat berkenalan dengan Lucia ketika ia mengikuti mereka ke toko pakaian yang berada di salah satu mall terbesar di Kota Jakarta.
Hampir sepuluh menit lamanya mereka duduk bersama di dalam bus, tidak berapa lama mereka pun sampai di sebuah lapangan yang sangat besar juga luas. Di lapangan tersebut terdapat beberapa pesawat yang sedang diparkir, ada yang baru saja landing serta pesawat Ocean Airlines yang akan membawa para penumpang ke negeri para dewa dewi.
Para penumpang bergegas turun dari bus, satu-persatu mereka menuruni bus dengan cepat, lalu berlari-lari kecil ke pesawat, menaiki tangga pesawat, dan sebagainya.
Hari Senin yang cerah dan cukup terik, Lucia mengenakan sunglasses hitam bermerek agar kedua matanya tidak silau saat duduk di dalam pesawat nanti. Penampilan Lucia hari ini begitu berbeda dari penampilannya sehari-hari.
Kecantikannya tidak terkalahkan oleh siapapun, termasuk Jang Mi Ra dan Diana. Akan tetapi di mata Tuan Kwak, hanya Mi Ra yang tercantik di antara wanita-wanita yang bekerja di perusahaan Tuan Kwak.
Hanya Kyung Joon yang menganggap bahwa Lucia adalah wanita spesial melebihi Mi Ra, Fela, bahkan Trina. Apa Arya akan menemukan sesuatu yang spesial di dalam diri Lucia setelah apa yang terjadi di bandara tadi?
Lantas bagaimana dengan penilaian Lucia terhadap Arya saat ini? Bertha tidak henti-hentinya memuji dan memuja Arya Erlangga, membuat Lucia semakin sebal kepadanya, terlebih lagi karena Arya tidak mau memaafkan kesalahan Lucia yang tidak disengaja ketika dirinya menubruk Arya.
"Dia benar-benar angkuh dan menyebalkan," gumam Lucia seraya menatap pemandangan langit biru nan cerah dari balik jendela pesawat.
Bertha menoleh ke arah temannya, ia mengerutkan dahinya. "Apa, Lus? Kamu bilang apa barusan? Siapa yang angkuh dan menyebalkan??"
☆☆☆
Kyung Joon mengantar Mi Ra ke hotel tempat orangtuanya menginap, Mi Ra terpaksa menuruti keinginan Kyung Joon untuk sementara waktu. Tetapi ia tidak bodoh dan lugu seperti Lucia, begitulah penilaian orang-orang di sekitarnya tentang Lucia.
Ketika Mi Ra sudah sampai di hotel mewah dan megah, Kyung Joon tidak menemaninya masuk ke lobby hotel tersebut. Bagi Mi Ra perbuatan Kyung Joon siang itu sangat keterlaluan, ia bertekat membalas semua perbuatan Kyung Joon terhadapnya.
"Kau tidak akan pernah bisa menikah dengan Lucia, ingat itu!!" tukas Mi Ra setelah Kyung Joon membiarkannya sendirian berdiri di luar lobby hotel.
"Sekarang apa yang harus aku katakan pada ayah dan ibuku?!" Mi Ra mendengus kesal. "Berani beraninya dia memaksaku keluar dari rumahnya dan menyuruhku tinggal di hotel!"
Sementara itu Kyung Joon tertawa terbahak-bahak dan merasa sangat puas. "Ha, ha, ha! Akhirnya aku dapat menyingkirkan Mi Ra dari rumahku!"
Sejak awal sebetulnya Kyung Joon tidak suka dengan kedatangan Mi Ra ke rumahnya, namun dia tidak dapat mengusir Mi Ra begitu saja. Entah mengapa perasaan Kyung Joon tiba-tiba berubah setelah bertemu Lucia lima bulan yang lalu, sehingga dengan mudahnya melupakan wanita yang merupakan sahabat masa kecilnya tatkala dirinya masih tinggal di Busan.
Mi Ra tidak pernah sekalipun berpikir jika Kyung Joon akan mengkhianatinya, bahkan sampai menikah dengan Lucia meski kedua orangtua Kyung Joon tidak merestui pernikahan mereka. Sementara Ronald dan Vanya sangat mendukung hubungan Lucia, hingga akhirnya Lucia menggagalkan pernikahan itu.
Saat ini pikiran Kyung Joon semakin kacau, emosinya pun semakin menjadi-jadi. Sesudah mengantar Mi Ra ke hotel, ia tidak kembali ke kantornya melainkan pergi ke rumah Bertha untuk memastikan apakah Bertha ada di rumahnya atau tidak.
Orangtua Bertha sama paniknya dengan orangtua Lucia, mereka panik dikarenakan Bertha tidak pulang sejak seminggu lalu. Bertha juga tidak mengabari orangtuanya jika ia menginap di sebuah hotel yang jauh dari tempat tinggalnya bersama Lucia.
"Bertha, Luci! Di mana kalian?! Apa kalian bersembunyi di suatu tempat?! Jika tempat itu adalah Yunani seperti yang pernah dikatakan Luci kepadaku waktu itu, maka aku akan mencari kalian di sana!!" teriak Kyung Joon, tangan kirinya terkepal, lalu ia memukul kaca depan mobil dengan sangat kencang.
Braakkk!! Pyaaarr!! Pecahan kaca mobil berserakan di atas kap mesin dan dashboard, tangan Kyung Joon berdarah setelah memecahkan kaca depan mobil. Tetapi ia sama sekali tidak merasakan sakit atau apapun di tangannya, yang dirasakan Kyung Joon sekarang adalah kemarahan, sakit hati, juga dendam.
"Lucii! Aku tidak akan membiarkan pria manapun mendekati dan menikahimu!! Kalau aku terpaksa menikah dengan Mi Ra pun, aku akan tetap mencari dan mengejarmu! Kau harus menjadi milikku, dan Bertha akan kujadikan sebagai istri simpananku!!" Tingkah laku Kyung Joon mirip dengan psikopat, menakutkan sekali.
Jika Arya membuka hatinya kembali dan menerima Lucia yang ternyata adalah putri teman ayah Arya, pria itu harus terlebih dahulu berhadapan dengan Kyung Joon sebelum Arya dan Lucia meresmikan hubungannya sebagai suami istri.
Di samping itu, Arya juga harus mempertahankan perusahaan keluarga Tirta agar tidak direbut oleh Ryan yang hendak membalaskan dendamnya kepada Jimmy serta Arya.
Sementara Arya sedang berusaha menjauhi Ryan, Diana, dan menghindari semua masalah yang terjadi satu tahun terakhir ini, Diana mencoba untuk kembali mendekati Arya dengan cara menghubungi Jimmy, Nia, bahkan Charlene yang tinggal di Inggris bersama Kayla.
Charlene Tirta adalah adik tiri Arya, hingga saat ini dia masih menyimpan kebencian terhadap Diana. Bisa dibilang hubungan mereka cukup dekat waktu Diana belum menikah dengan Ryan, bagi Charlene wanita tersebut begitu sempurna dan sangat pantas menjadi istri kakaknya.
Sangat sempurna, namun pada akhirnya Diana mempermalukan Arya dan keluarganya di depan para tamu undangan yang datang ke acara lamaran spesial untuk Diana sore itu. Apalagi Diana tidak merasa sungkan dan bersalah ketika memberitahu semua orang bahwa dirinya akan melangsungkan pernikahan dengan Ryan karena sudah hamil terlebih dahulu.
Jimmy berencana akan menjodohkan Arya dengan Lucia, Ronald merupakan teman baik sekaligus kolega Jimmy selama puluhan tahun sejak mereka kuliah di universitas yang sama juga menjalankan perusahaan di bidang yang serupa.
******