Kurang lebih setengah jam kemudian, Kyung Joon pun tiba di rumahnya setelah pergi mencari Lucia dan Bertha di beberapa hotel, penginapan, juga di rumah Bertha. Sementara itu, kedua wanita tersebut sudah berada di dalam kamar hotel sambil menonton televisi, Lucia merasa untuk sementara waktu dirinya terbebas dari Kyung Joon.
Bertha juga merasa lega karena dia tidak bertemu dengan Kyung Joon lagi dan dia akan menghindar dari bosnya yang sangat terobsesi pada Lucia.
Mereka duduk bersandar di sofa yang terletak di depan tv, lalu Bertha membahas rencana liburan mereka ke Yunani.
"Lus, untung saja kita sudah sampai di hotel dan jauh dari rumah kita masing-masing. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi kalau tadi tidak cepat cepat kabur dari rumahmu, mungkin sekarang kamu sedang dipaksa Kyung Joon untuk menikah dengannya atau bisa saja dia menyekapmu di suatu tempat," ujar Bertha, menatap serius ke arah Lucia.
"Ha ha, kamu jangan mengada-ngada, Tha. Kyung Joon mana berani memaksa saya menikah dengannya atau menyekapku di suatu tempat, kamu terlalu berpikir jauh tentang dirinya." Lucia menggelengkan kepalanya seraya tersenyum kecut. "Sebaiknya kamu jangan membicarakan pria itu lagi di depan saya lagi, saya muak dengannya."
"Saya juga muak, tapi kamu tidak bisa menghindar begitu saja darinya. Nanti sehabis pulang liburan dari Yunani, mau tidak mau kamu harus menemui Kyung Joon di rumahnya, lalu bicara baik-baik dengannya," tukas Bertha.
"Apa?? Kamu bilang saya harus menemui dia di rumahnya dan bicara baik-baik dengannya??! Saya tidak sudi bertemu pria itu lagi," tandas Lucia, raut wajahnya begitu masam.
"Baiklah, kalau kamu memang tidak mau bertemu dan bicara dengan Kyung Joon lagi tidak masalah, saya hanya memberi saran yang menurutku baik dan benar untuk hubungan kalian ke depannya." Bertha menepuk-nepuk bahu Lucia.
"Jadi, apa yang akan kita lakukan selama berlibur ke Yunani? Kamu mau mencari pacar baru di sana??" tanya Bertha, tersenyum lebar.
"Ah, kenapa sih kamu selalu bertanya padaku apa saya mau mencari pacar baru atau tidak di Yunani?? Saya sengaja berlibur ke sana untuk menjauhi Kyung Joon dan menenangkan pikiranku, bukannya mau mencari pacar," jelas Lucia cemberut.
"Ngomong-ngomong, Arya juga mempunyai tujuan yang sama dengan kita. Saya berharap agar saya bisa bertemu lagi dengan Arya di Yunani. Sepertinya dia berbeda dari laki-laki lainnya, he he he," terang Bertha, dia nampak senang dan bersemangat ketika membicarakan Arya.
"Maksudmu, si penguntit itu?? Apa dia tampan dan mempesona sehingga kamu bersikap seperti ini, Tha?"
"Arya bukan penguntit, Lus. Dia adalah pria tertampan dan paling ramah yang pernah Saya kenal," pungkas Bertha, ekspresi wajahnya begitu ceria.
"Oh, ternyata dia sudah memperdayamu. Kalau saya jadi kamu, saya tidak akan mudah terperdaya olehnya, bahkan tidak akan tertarik pada lak-laki yang sudah menguntit kita di bandara tadi siang." Lucia menegaskan.
"Hanya karena penampilan Arya agak misterius bukan berarti dia penguntit. Kamu tahu tidak kalau tadi saat berbicara dengannya di toko pakaian, saya merasa nyaman dan ingin mengenal dia lebih dekat lagi. Saya yakin sekali kalau Arya adalah orang yang berbeda, juga jauh lebih baik daripada Kyung Joon." Bertha memuji Arya di hadapan temannnya.
"Hmm, terserah kamu deh. Kalau kamu memang menyukainya, kejarlah Arya sampai ke ujung dunia. Untuk saat ini, saya tidak akan membuka hati saya pada pria manapun termasuk si penguntit itu," tukas Lucia, nada suaranya terdengar kesal.
"Seandainya kamu tidak pernah bertemu dan jatuh cinta pada Kyung Joon, Lus. Saya tidak menyangka jika dia bukan laki-laki yang baik untukmu. Dia sangat pandai menyembunyikan sifat aslinya di depan para wanita cantik terutama di depanmu dan Bu Ayen." Bertha menggerutu seraya memegang kepalanya yang terasa pusing.
"Kyung Joon juga pandai bersandiwara di hadapan keluarga saya, mereka semua sudah tertipu oleh sikapnya yang sangat baik dan manis!" cetus Lucia jengkel.
"Sebelum kita pergi ke Yunani, sebaiknya kamu membuat surat pengunduran diri dari PT. Nalendra, lalu kamu kirim melalui pos atau via email. Saya juga akan memberikan surat pengunduran diri saya, walau sebenarnya saya belum mau resign dari perusahaan itu," keluh Bertha.
"Saya tahu bagaimana perasaanmu sekarang, lagipula karirmu di PT. Nalendra cukup bagus. Kamu pasti enggan mengundurkan diri ketika karirmu sedang memuncak, bukan? Tapi bagaimanapun juga kamu harus keluar dari perusahaan kalau kamu tidak mau terus-menerus menjadi sasaran kemarahan Kyung Joon." Lucia menyarankan, suaranya begitu lembut juga penuh pengertian.
"Kamu benar," balas Bertha.
"Maaf, Tha. Saya tidak bermaksud membuat keadaanmu semakin rumit karena saya tidak jadi me--"
"It's okay. Saya baik-baik saja, don't worry ok." Bertha tersenyum tawar, lalu dia memeluk Lucia.
Mereka berdua terpaksa mengundurkan diri dari PT. Nalendra dikarenakan Fela, Trina, serta Kyung Joon yang terobsesi pada Lucia Pandora meskipun dia sudah bertunangan dengan Mi Ra yang jauh lebih cantik, kaya raya, juga modis.
*****