Wanita anggun nan cantik seperti Jang Mi Ra, rela datang jauh-jauh ke Jakarta hanya untuk menemui pengkhianat cinta seperti Kyung Joon.
Bagaimana mungkin pria itu sampai melupakan tunangannya di Korea? Sekarang hubungan Lucia dan Kyung Joon sudah kandas di tengah jalan, apakah Mi Ra akan tetap menikah dengannya setelah ia mengetahui hubungan mereka?
Mi Ra tidak pernah tahu mengenai pekerjaan Kyung Joon di Jakarta, bahkan kedua orangtuanya pun tidak tahu-menahu rencana Kyung Joon selama menjabat sebagai CEO PT. Nalendra Tekstil.
Namun yang pasti, Tuan Kwak sangat terkejut dengan keputusan putranya saat ia tiba-tiba mengatakan jika dirinya sudah putus dengan Mi Ra dan akan secepatnya menikahi Lucia.
Flashback ....
Kyung Joon duduk di ruang tengah bersama ayah dan ibunya, ia hendak membicarakan sesuatu yang nampak penting bagi masa depan pria itu. Selesai makan malam, Kyung Joon mengajak orangtuanya pergi ke ruang tengah karena dia ingin segera melamar Lucia.
"Ayah, Ibu ... ada hal penting yang ingin aku sampaikan kepada kalian. Sebenarnya aku ingin memberitahukan hal ini sejak dua minggu lalu," ucapnya dengan nada serius serta penuh harap.
Jantung Kyung Joon berdebar-debar tidak karuan, berharap Tuan Kwak dan Nyonya Ahn merestui hubungannya dengan Lucia.
"Sebenarnya, ada masalah apa sehingga kau tiba-tiba bersikap seperti ini di hadapan kami?" tanya ayahnya.
"Apa ada masalah besar yang terjadi di pabrik atau di kantor?" Ibunya tidak sabar menunggu Kyung Joon berbicara.
"Tidak, tidak ada masalah besar apapun yang terjadi di kantor dan di pabrik. Aku hanya ... hanya ingin memberitahu Ayah dan Ibu, bahwa aku akan melamar salah satu staffku di Nalendra." Kyung Joon menatap mereka secara bergantian, saat ini di benaknya cuma ada Lucia Pandora seorang.
"Apa katamu tadi?! K--kau bilang akan melamar salah satu staf di perusahaan kita?!" tanya Tuan Kwak terkejut, matanya membelalak hampir keluar dari rongga mata itu.
"Betul, Ayah," jawab Kyung Joon, dia berusaha untuk tetap tenang.
"Lantas, bagaimana hubunganmu dengan Mi Ra?? Kalian sudah bertunangan, sebentar lagi kalian akan melangkah ke jenjang pernikahan, ingat itu Kyung Joon!" Tuan Kwak berteriak.
"Tidak, Ayah. Tolong jangan menyebut nama Mi Ra lagi di hadapanku, aku hanya mencintai Lucia bukan Mi Ra," tukas Kyung Joon, meyakinkan Tuan Kwak.
"Bicara apa kau ini?! Jadi kau mencintai Lucia Pandora, wanita yang baru bekerja selama empat bulan lebih di perusahaan ayah?! Sudah aku duga sebelumnya, jika kau sudah terperangkap pesona serta kecantikan Lucia. Aku tidak menyangka bahwa kau akan mengkhianati Mi Ra dan menyakiti hatinya!" Tuan Kwak menggeleng-gelengkan kepala, raut wajahnya begitu murka dan tidak suka dengan keputusan Kyung Joon.
"Tapi aku sudah memutuskan jalinan cintaku dengan Mi Ra sejak aku baru mengenal Lucia sekitar lima bulan lalu. Lucia sudah bekerja untuk kita selama lima bulan, bukan empat bulan lebih Ayah," imbuh Kyung Joon seolah-olah mengingatkan ayahnya.
"Aku tidak peduli sudah berapa lama dia bekerja di perusahaanku, jangan pernah berharap bahwa kami akan merestui hubungan kalian. Bagaimana pun juga, kau harus tetap menikahi tunanganmu. Mengerti tidak?!" hardik ayahnya, sementara Nyonya Ahn diam saja. Ia tidak mau membantah keputusan yang di buat oleh suaminya.
Jang Mi Ra adalah satu-satunya kandidat yang tepat menjadi menantu keluarga Kwak, bukan Lucia Pandora meskipun dia berasal dari keluarga terpandang se-Kota Jakarta juga kota-kota lainnya.
Kebohongan besar yang dibuat Kyung Joon mengenai Mi Ra, suatu waktu akan berubah menjadi sebuah bom yang siap meledak kapanpun. Kyung Joon tidak lagi peduli terhadap Mi Ra yang begitu mencintai dirinya.
*****