Tuan Kwak dan Nyonya Ahn tidak tahu harus berbuat bagaimana terhadap Mi Ra, di satu sisi mereka senang dengan kedatangan Mi Ra di Jakarta akan tetapi di sisi lain hati mereka juga gelisah dan takut.
Seandainya Kyung Joon tidak pernah mengenal Lucia sebelumnya, mungkin hubungan Kyung Joon tidak akan mengkhianati Mi Ra. Wanita itu tiba tiba datang tanpa memberitahukan Tuan Park terlebih dahulu,
Bagaimana jika Mi Ra tahu bahwa Kyung Joon mempunyai wanita lain di dalam hatinya saat ini? Apakah Mi Ra akan menyerah begitu saja setelah mengetahui tunangannya ingin menikahi Lucia atau dia akan merebut Kyung Joon dari Lucia?
Suasana Kota Jakarta yang masih cukup ramai meski diguyur hujan deras, tidak membuat pria asal Korea Selatan itu berhenti mencari Lucia dan Bertha di beberapa hotel berbintang, penginapan bahkan sampai ke rumah Bertha.
Sementara kedua wanita tersebut sudah berada di salah satu hotel bintang lima yang lokasinya cukup jauh dari rumah mereka sehingga Kyung Joon tidak menyadari jika mereka menginap di sana.
Kyung Joon mengemudikan mobilnya seraya menahan amarah yang memuncak hingga ke ubun ubun, wajahnya pun memerah seperti orang mabuk. Bagaimanapun juga Lucia harus menjadi milik Kyung Joon, tidak ada orang lain yang boleh memiliki Lucia karena dia hanya menginginkan putri bungsu dari keluarga Weng, bukan Mi Ra yang selama ini menunggu Kyung Joon di Korea Selatan.
"Luci! Sebenarnya kamu ada di mana sih? Kenapa kamu selalu menghindar dariku?!" teriak Kyung Joon, dia begitu emosi.
Di bandara Soekarno Hatta, Mi Ra berusaha menghubungi Kyung Joon melalui telepon selulernya namun tidak ada jawaban dari pria itu. Kyung Joon tidak menghiraukan beberapa panggilan masuk ke ponselnya, pikiran dan pandangannya cuma tertuju pada Lucia.
"Ya ampun! Kenapa malam-malam begini masih saja ada yang meneleponku?! Kalau mereka mau membicarakan masalah di kantor kenapa tidak besok pagi saja?! Ah menyebalkan sekali!" Kyung Joon mendengus kasar.
Mi Ra merasa sangat kesal karena Kyung Joon tidak menjawab teleponnya, akhirnya dia memutuskan untuk pergi dari bandara tanpa mengisi perutnya terlebih dahulu, walaupun saat itu dia merasa lapar dan haus.
"Astaga, Kyung Joon! Kenapa kau tidak menjawab teleponku?? Baiklah jika kau memang sudah tidak mempedulikan dan menganggapku sebagai tunanganmu lagi, sekarang juga aku akan menemui Paman Kwak lalu menginap di rumahmu sambil mencari tahu apa yang kau lakukan selama ini di belakangku." Mi Ra mengangkat wajahnya dengan rasa percaya diri yang tinggi, lalu berdiri dari duduknya dan membawa travel bag mewah berwarna merah maroon menuju pangkalan taksi di bandara.
Mi Ra terpaksa berlari-lari kecil ketika menghampiri salah satu taksi yang sedang menunggu penumpang di pintu keluar bandara, hujan deras membasahi seluruh pakaian dan travel bag Mi Ra, rambut panjangnya juga basah kuyup sehingga dia menggigil kedinginan.
Mi Ra pun mendekati supir taksi yang berbadan tinggi dan kurus, dia sedang berdiri di samping mobilnya membelakangi Mi Ra sambil berlindung di bawah payung berwarna hijau tua. Wanita cantik nan anggun itu memanggil supir tersebut.
"Permisi ... Pak Supir ..."
Supir itu lalu menoleh ke arah Mi Ra yang basah kuyup dan kedinginan.
"Iya, Bu? Tadi Ibu yang memanggil saya?" tanya supir bingung.
"Be--betul, Pak. Tolong a--antarkan saya ke Jalan Emerald 2 no. 45A, Jakarta Timur," jawab Mi Ra terbata bata menahan dingin.
Ternyata Mi Ra bisa berbicara bahasa Indonesia sehingga dia tidak kesulitan saat meminta supir untuk mengantarkan dirinya ke rumah Tuan Kwak. Meskipun cara bicaranya tidak terlalu fasih, tetapi Mi Ra dapat berkomunikasi cukup baik dengan supir itu.
"Baik, Bu," sahut supir yang berseragam hijau muda tersebut, kemudian ia segera menghampiri Mi Ra, membukakan pintu mobil, dan memasukkan kopernya ke bagasi. Sebelum menaruh koper di dalam bagasi, dia menutup pintu mobil dengan cepat.
Hari ini akan menjadi kejutan yang tidak terduga bagi Kyung Joon juga kedua orangtuanya. Mi Ra adalah wanita super power yang bisa melakukan apa saja sesuai keinginannya, bahkan dia mampu menghancurkan perusahaan Tuan Kwak dan menyingkirkan Lucia dari hidup Kyung Joon.
☆☆☆