Pada akhirnya Nyonya Ahn terpaksa menjawab telepon dari Mi Ra, calon menantunya yang sedang berada di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Suasana malam hari di kawasan itu masih ramai walaupun waktu sudah menunjukkan pukul 20.00 wib. Mi Ra tidak sabar berbicara dengan Tuan Kwak untuk menanyakan keberadaan Kyung Joon saat itu.
"Halo, Mi Ra ... ini Bibi Ahn, jal jine seo? ( Apa kabar?)" tanya Nyonya Ahn ramah.
"Ah, Bibi Ahn ... maafkan aku karena menelepon paman dan mengganggu waktu istirahat paman juga bibi. Begini Bi, sekarang aku sedang berada di Bandara Soekarno Hatta, bisakah Paman menjemputku di sini?" Mi Ra balik bertanya, berharap mereka akan menjemputnya di bandara tersebut.
Deg! Mengapa dia tiba-tiba datang kemari? Ada urusan apa sehingga Mi Ra jauh-jauh datang dari Jeju?? Apa dia ingin memastikan hubungannya dengan Kyung Joon? Nyonya Ahn seketika merasa terkejut sekaligus penasaran dengan kemunculan Mira yang tiba-tiba.
"Be--begini, Mi Ra-ya ... kami bisa saja menjemputmu sekarang juga, tetapi sebelumnya kau harus terlebih dahulu memberitahu Kyung Joon bahwa saat ini kau sedang berada di bandara," jawabnya sedikit gugup dan bingung, Nyonya Ahn tidak tahu harus berbuat bagaimana.
"Tapi Bi, aku sudah menelepon Kyung Joon sampai berkali-kali, entah kenapa dia sama sekali tidak menjawab teleponku. Aku bingung, apakah dia sudah mempunyai kekasih baru atau bahkan sudah menikah di belakangku?" Mi Ra mencurigai Kyung Joon, ia merasa gelisah.
"I--itu ... aku tidak tahu-menahu tentang hal tersebut, yang pasti sampai sekarang putraku masih setia kepadamu dan dia berkata bahwa dia ingin cepat-cepat menikah denganmu," jelas Ahn Sung Jin berdusta, ia berkata-kara seraya melirik ke arah Tuan Kwak yang duduk di sampingnya.
Tuan Kwak mengerutkan dahinya mendengar perkataan Nyonya Ahn barusan, lalu dia menggelengkan kepala serta memberi isyarat agar istrinya tidak berkata bohong kepada calon menantu mereka.
"Benarkah demikian, Bi? Aku tidak menyangka jika Kyung Joon ingin segera menikah denganku, betapa gembiranya aku saat ini. Baiklah, kalau begitu aku akan meneleponnya lagi dan memberitahukan keberadaanku di sini. Kalau sampai dia masih tidak menjawab teleponku, maka aku akan pergi ke rumah Paman Kwak tanpa sepengetahuan Kyung Joon." Mi Ra menegaskan, nada suaranya terdengar agak kesal.
"Seandainya kalian tidak menjemputku pun, aku bisa pergi sendiri karena waktu itu Paman Kwak pernah memberikan alamat rumahnya di Jakarta kepadaku melalui surel pribadinya. Aku akan memberi kejutan kepada tunanganku ... hmm, semoga apa yang tadi Bibi katakan memang benar adanya," sambung Mi Ra, menghela napas dalam-dalam.
"Baiklah, terserah kau saja Mi Ra. Aku tidak dapat melarang keinginanmu untuk menemui Kyung Joon di rumah kami, lagipula kau adalah calon istrinya," imbuh Nyonya Ahn, raut wajahnya nampak semakin bingung. Ia tidak mampu melarang keinginan Mi Ra yang memiliki sifat keras kepala, tetapi bagaimanapun Mi Ra berhak mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan tunangannya.
"Terimakasih banyak, Bi. Sampaikan salamku pada Paman," pungkas Mi Ra, tersenyum tipis.
Sesudah bercakap-cakap di telepon selama beberapa menit, Mira menutup teleponnya dengan Nyonya Ahn. Mi Ra bukan wanita bodoh yang mudah percaya begitu saja dengan ucapan calon mertuanya tadi, tatkala ia mengobrol sambil menanyakan apakah Kyung Joon sudah mengkhianatinya atau tidak, ia merasa bahwa Nyonya Ahn sedang menyembunyikan sesuatu darinya.
Sementara itu, tunangannya bersikap seperti orang tidak waras karena dia sangat terobsesi pada Lucia. Sampai-sampai ia tidak menghiraukan beberapa panggilan yang tertera di layar ponselnya. Kyung Joon hanya ingin menikahi Lucia serta mendapatkan hati wanita tersebut seutuhnya. Dia tidak lagi menginginkan Mi Ra sebagai istrinya walaupun mereka sudah menjalin hubungan serius sejak bertahun-tahun yang lalu.
Apakah yang akan dilakukan Mi Ra jika dia mengetahui perbuatan Kyung Joon selama ini ketika dirinya masih berada di Korea Selatan? Mungkinkah Kyung Joon akan menerima Mi Ra di rumah Tuan Kwak atau dia malah mengusir tunangannya secara tidak hormat?
Mi Ra merupakan wanita terpandang bukan saja di Pulau Jeju, namun di seluruh Korea Selatan. Dengan seluruh kekuatan dan kekuasaannya, tentu dia mampu melakukan berbagai hal termasuk 'menyingkirkan' rival cintanya yaitu Lucia.
Kali ini Kyung Joon mendua hati, persis sama dengan apa yang dilakukan Diana terhadap Arya sekitar satu tahun yang lalu. Mendua hati alias berkhianat di belakang Arya serta Mi Ra.
*****