Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Miss Gentleman

🇮🇩Disi77
--
chs / week
--
NOT RATINGS
19.8k
Views
Synopsis
Nyi Ayu adalah putri raja penerus tahta kerajaan yang berdiri sekitar tahun 1500 Masehi. Nyi Ayu menolak untuk dinikahkan, untuk menghindari pernikahannya, Nyi ayu nekat bunuh diri. Tetapi saat tersadar, Nyi Ayu berada dalam tubuh seorang pria. Pria tersebut bernama Ali adalah mahasiswa semester ke 2 jurusan kesenian. Nyi Ayu berada dalam tubuh mahasiswa yang hidup di tahun 2021. Hidup di masa depan beratus tahun dari kehidupannya. Nyi Ayu menyesuaikan diri di dalam tubu Ali, dan mencari cara agar jiwanya bisa kembali ke dunianya dan jiwa Ali kembali ke tubuhnya. Untunglah seluruh keluarga Ali membantu Nyi Ayu menyesuaikan diri dalam tubuh Ali, hingga tak ada yang menyadari bahwa Nyi Ayu berada dalam tubuh Ali. Nyi Ayu bukan saja harus menjadi laki-laki, karena jiwanya terperangkap di tubuh laki-laki, tapi ia terjebak di dunia yang penuh tekhnologi. Nyi Ayu pun membantu Ali untuk mencapai cita-cita dan cintanya sebagai bentuk terima kasih pada tubuh Ali, karena hanya dengan tubuh Ali, ia bisa kembali ke dunianya. Selama Nyi Ayu menjadi Ali, ia juga berhasil menemukan fakta bahwa kekasihnya Mahesa berniat merebut kekuasaan tahta ayahandanya. Berpacu dengan waktu akhirnya Nyi Ayu bisa kembali ke dunianya dan menghentikan Mahesa. Begitu juga Ali berhasil kembali ke dunianya. Dan Dewa memberkahi Ali dengan tetap memberikan kemampuan yang dimiliki Nyi Ayu yang pandai memanah.
VIEW MORE

Chapter 1 - Prolog

Prolog.

 

Aku masih enggan membuka mataku, tetapi suara berisik membuatku tak lelap tidur. Di mana Dayang Ratih dan Dayang Sarti? Kenapa membiarkan suara gaduh mengusik tidurku. Aku merubah posisi tidurku dengan meringkuk dan kupeluk bantal gulingku. "Kenapa kasar sekali?"

 

Dengan berat membuka matakku. Saat membuka mata, aku sungguh terkejut kenapa bantal gulingku terasa kasar kainnya. Aku melirik ke arah lain. "Di mana ini?"

 

Saat aku memeluk bantal kenapa ada yang beda di dadaku. Aku memeriksa bantal guling dihadapanku. "Kenapa tanganku berbulu dan besar sekali ukuran tanganku?"

 

"Ada apa ini?" aku terus berguman, lalu aku teringat kalau kemarin aku bunuh diri dengan menenggelamkan diri di kolam. Mungkin karena aku terlalu lama tenggelam, membuat tubuhku mengembang dan menjadi besar. Aku bangun dan kusingkirkan selimut yang menutup tubuhku. "Astaga..!"

 

Kenapa bulu di kakiku lebat sekali dan lebih besar, seprti kaki laki-laki. Aku menoleh kesekeliling kamar tidur ini.

"Ruangan apa ini, kenapa banyak sekali benda aneh? Apakah ini kamar tabib yang memeriksaku. Aku belum pernah melihat tempat seperti ini."

"Ah..buah dadaku?" aku memeriksa bagian dadaku, kenapa rata? "Aduhhhh"

 

Kenapa perutku sakit. Kebelet pipis lagi. Di mana kamar mandinya? Dayang Ratih dan Dayang Sarti mana. Aku tidak bisa menunggu mereka datang, bisa-bisa pipis di celana. Aku bangkit berdiri. "Astaga apa yang aku kenakan?"

 

Kain yang melekat di tubuhku aneh sekali, apa ini? Celananya pendek sekali. Ah, rasa pengen pipisnya tidak bisa ditahan. Aku lari menuju pintu yang terlihat. Kubuka dan di depannya ada pintu lagi. Aku langsung buka saja. Sepertinya ini kamar mandi, tapi sempit sekali, bak penampung airnya juga kecil.

 

 Rasa ingin pipisku sangat mendesak. langsung kubuka celana yang aku kenakan. Ternyata mudah sekali menurunkan celananya.

Aku langsung jongkok, "ahhhhhh lega sekali bisa keluar"

 

Aku menikmati keluarnya air pipis itu. Saat aku hendak membasuh tempat keluarnya air kencingku, aku sungguh terkejut, "aaaahhhh.."

 

"Apa itu, kenapa ada di sana? Ke mana punyaku?"

 

Aku melihat sekitar keluar air kencingku. Aku tahu bentuk yang itu, tapi kenapa menempel di sana. Aku ini perempuan kenapa ada di sana? Rasanya kesal sekali. Aku terpaksa memegang benda itu, rasanya menggelikan. Aku raba dan kuperiksa, mungkin ada sengaja menempelkan benda itu di luar mahkotaku. Tapi benda itu tersambung ke badanku. Ada apa ini?

 

Aku bilas saja kemudian berdiri, dan aku naikkan celana aneh ini. Aku menoleh ke samping ternyata ada cermin. "Aaahhhhh.."

 

Kenapa di balik cermin itu wajah laki-laki? Aku menatap wajahku yang berubah menjadi laki-laki di dalam cermin itu, apakah ini sihir?  Aku periksa cermin tersebut tidak ada yang aneh.

 

Aku periksa semua tubuhku mulai dari tangan, wajah, mata, alias, hidung, bibir, buah dadaku dan ke dalam mahkotaku lalu kakiku. Semuanya berubah menjadi bentuk laki-laki. Aku ada dalam tubuh laki-laki. Kenapa bisa begini?

 

"Nyi Ayu, hati-hati dengan ucapanmu! Bagaimana jika Dewa mendengar ucapanmu?" tiba-tiba aku teringat ucapan ibundaku. Apakah benar yang dikatakan ibunda? Sekarang aku sedang dihukum Dewa? Tiba-tiba air mataku tak bisa kutahan, sesak sekali. Aku berada dalam tubuh laki-laki, tubuh siapa ini? Badanku terasa lemas. Aku terjatuh rasanya susah untuk bernapas. "Hiksss..hikss..hikss.."

 

Aku memeluk lututku, kenapa bisa begini? "Oh..Dewa ampuni aku. Aku hanya tidak ingin menikah. Aku hanya ingin ayahanda dan ibundaku mengerti."

 

**

 

Aku berusaha menerima kenyataan. Aku kini seorang laki-laki yang benama Ali dan ternyata aku bukan hanya terjebak di tubuh Ali, tapi aku terjebak di masa depan. Aku yang hidup di tahun 1500 masehi kini berada di tahun 2021. Aku yang seorang putri raja, apapun yang aku butuhkan hanya tinggal berucap. Tetapi hidup Ali, semuanya serba sendiri. Orang tua Ali tak memperlakukan Ali seperti pewaris kerajaan. Aku harus hidup di dunia Ali. Aku sungguh tak sanggup?

 

Kehudipanku sekarang sangat berbeda dengan kehidupanku di istana. Makanan yang tak sedap terpaksa harus kumakan untuk bertahan hidup dan mencari cara agar aku bisa kembali ke duniaku. Aku juga harus mencari jiwanya Ali pemilik tubuh ini. Rasanya berat sekali. Walaupun keluarga Ali membantuku, tapi sulit menyesuakan kehidupan Ali.

 

Ali seorang mahasiswa kesenian. Aku sendiri pun tak mengerti apa itu mahasiswa? Tetapi adik-adik Ali membantuku menyesuaikan kehidupan baru yang aku jalani. Lama-lama aku kagum dengan kemajuan perkembangan jaman waktu ini, sangat berbeda sekali dengan duniaku.

 

Menyesuaikan diri di tubuh laki-laki, sedangkan aku ini seorang perempuan dan seorang putri raja. Aku selalu anggun dalam berjalan, tutur kataku yang lemah lembut, pasti sangat aneh jika seorang pria berjalan anggun.

 

Aku sampai berlatih berjalan seperti laki-laki, bertindak seperti laki-laki. Aku harus bertanggung jawab dengan tubuh Ali, karena dengan tubuh Ali, aku akan mencari cara agar bisa kembali ke duniaku. Walaupun di dunia Ali yang sekarang sungguh menyenangkan, tapi aku rindu dengan ayahnda dan ibundaku.

 

Beruntungnya selama aku kecil, aku sudah diajarkan tentang membaca dan menulis huruf dan abjad, sehingga aku mengerti tentang tulisan di kehidupan Ali. Aku bisa membaca karena di duniaku tak semuanya mengerti membaca dan menulis. Hanya kelas bangsawan, ningrat dan kerajaan yang diperbolehkan belajar membaca dan menulis. Bahkan ayahanda pernah mendatangkan langsung seorang guru dari Belanda dan Portugal, jadi aku bisa menguasai Bahasa negara mereka.

 

Selama menjadi Ali, keluarganya membantu menemukan cara agar aku bisa kembali ke duniaku dan Ali bisa kembali ke tubuh ini. Saat aku lelah dengan semua ini, keluarga Ali selalu memberi semangat. Aku yakin mereka juga merindukan Ali yang sesungguhnya bukan tubuh Ali, sama sepertiku yang merindukan ayahanda dan ibundaku.

 

Di sekolah Ali yang mereka sebut kampus, Ali mempelajari seni memanah. Menurut penuturan Aji adiknya Ali, Ali sangat menyukai olah raga panah. Mungkin karena inikah aku dan Ali terikat?

 

Tapi menurut Aji, Ali tak pandai menggunakan panah dan busur. Aku akan menggunakan tubuh Ali agar tubuhnya bisa menguasai panah. Sebagai balasan karena tubuh inilah yang akan menyelamatkanku untuk bisa kembali ke duniaku.

 

Tapi yang membuat aku bingung, wanita yang dicintai Ali yang bernama Jenny. Jenny tak menyadari kalau yang di dalam tubuh Ali ini adalah seorang perempuan dan juga seorang putri raja. Jenny memelukku dan menciumku tak sopan, haruskan aku perjuangkan kisah cinta Ali dan Jenny juga?

 

 Di dunia Ali sungguh bebas, perempuan dan laki-laki bergandengan tangan dan saling membalas ciuman. Sungguh tidak sopan dan tidak beretika. Jika ayahanda dan ibundaku tahu, bisa dihukum rajam rakyat yang seperti ini. Aku tidak bisa memberitahu Jenny kalau di dalam tubuh Ali adalah seorang laki-laki, pasti tak kan ada percaya.

 

Apakah aku bisa menyelamatkan kehidupan Ali, membuat dan mencari cara untuk bisa kembali ke duniaku?