Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu datang juga. Ibu Elise sudah boleh pulang. Ariela kini sedang membereskan pakaiannya juga pakaian ibunya.
"Ada lagi yang belum rapi?" tanya Rey saat melihat pujaan hatinya masih sibuk saja sejak tadi.
"Sudah semua kok. Tinggal dibawa saja ke mobil," ucap Ariela.
Rey mengambil tasnya lalu memberikan ke anak buahnya. Ariela mendekati ibunya. Rey sudah menyiapkan kursi roda juga untuk Elise. Padahal wanita paruh baya itu sudah menolaknya, tapi bukan Rey namanya jika tidak mendapatkan apa yang diinginkannya.
"Hati-hati Bu," ucap Ariela.
"Padahal Ibu bisa jalan lho, Nak Rey ini meremehkan Ibu," ucap Elise.
Rey yang mendengarnya langsung mendorong kursi roda calon Ibu mertuanya. Pria ini begitu yakin jika Ariela tidak akan menolaknya.
"Bu, ini kan biar Ibu tidak capek juga. Lagian ya, jaraknya cukup jauh lho!" ucap Rey jujur.