Hening ... Itulah yang sedang terjadi di ruang kamar yang mewah ini. Ariela masih menjalankan tugasnya, menerima bayaran dari pria yang sudah memakai jasanya itu.
"Mmmm, ah ... Rey ..."
Pertukaran saliva dan remasan-remasan yang Rey lakukan mampu membuat Ariela terus mengeluarkan rintihan lembutnya. Ariela semakin merasa memanas, hasrat di dalam tubuhnya semakin memuncak.
Rey terlihat lebih rakus. Bahkan pria itu sedikit lebih kasar karena sudah tidak bisa menahan apa yang ingin ia salurkan saat ini.
Rey menikmati setiap inci tubuh polos Ariela dengan menggunakan bibir basahnya. Bahkan saat ia memainkan lingualnya di atas puncak gundukan manis itu. Rey tak ragu menggigitnya hingga membuat Ariela merasakan sakit.
Mungkin Ariela beranggapan jika ia hanya melakukan ini sebagai pekerjaan. Tapi, berbeda dengan Rey yang melakukan ini dengan cinta. Pria itu ingin terus menikmati tubuh indah kekasih hatinya itu.
"Ariela ...," erang Rey saat ia memasukkan miliknya ke dalam tubuh Ariela.