"Mir ... elu nggak sekolah-sekolah? Udah, keluar aja sekolahnya. Kawin aja sama gue, yok! Kita enak-enak aja, nggak usah belajar, pusing!"
Si bujang lapuk begitu berani sebab ibu Mira sedang tidak berada di rumah. Wanita itu ke sekolah, untuk mengurus kepindahan Mira.
Telinga Mira memerah. Candaan lelaki itu sudah melewati batas bagi Mira. Setelah sampai di tepi sungai, Mira segera melancarkan rencana isengnya.
Mira berdiri di tepi sungai. Lalu, dipanggilnya Bram agar mendekat. Tak lupa, senyum manis tersemat. Si bujang lapuk itu tentu saja senang bukan kepalang. Dengan wajah semringah, dihampirinya gadis yang telah membuatnya tergila-gila.
Senyum Mira masih terukir. Bram yang sudah berada di sampingnya, terus menatap tak berkedip. Fokus si bujang lapuk itu hanya ke wajah Mira. Tanpa diduga, gadis itu mendorong tubuh lelaki itu hingga terjebur ke sungai.
"Ha ha ha ... rasain, lu!" ledek Mira sambil tertawa terbahak-bahak.