Shi Xi menatap lekat jumlah saldonya dan tanpa sadar bertanya, "Apa Ibu juga memberi Ning Yu uang saku?"
"Iya." Raut wajah Nyonya Shi agak berubah.
"Berapa yang Ibu berikan?" Tanya Shi Xi lagi.
"20.000 yuan." Ibu Shi Xi menambahkan, "Dia selalu di luar, jadi uangnya pasti hanya dia gunakan untuk bermain-main."
Shi Xi mengerutkan keningnya, "Bu, Ning Yu baru saja kembali ke rumah, dia masih belum terbiasa hidup seperti ini. Jika Ibu terlalu memihak padaku, apa Ibu tidak takut dia akan marah?"
"Memangnya berapa banyak yang bisa dia habiskan? Terlebih lagi, kalau dia kekurangan uang, kenapa dia tidak minta pada Ibu saja?" Nyonya Shi merasa sedikit tidak nyaman saat membicarakan Ning Yu, "Dia selalu bermain di luar setiap hari. Dia tidak mau kalau Ibu mengajaknya untuk membeli pakaian."
Bagaimanapun juga dia adalah putri kandungnya sendiri, jadi Nyonya Shi memiliki naluri untuk memperlakukan Ning Yu dengan baik.
Tapi Ning Yu selalu bersikap dingin dan acuh pada orang yang lebih tua, hal ini lah juga yang membuat hati sang ibu sakit.
Shi Xi menangkap ada sesuatu yang rumit dalam tatapan Nyonya Shi, "Kenapa Ibu harus berdebat dengan anak kecil?"
Nyonya Shi: ??
'Anak kecil?'
"Ning Yu baru saja kembali, jadi dia pasti belum terbiasa dengan keluarga ini. Jangan marah padanya. Ibu harus bisa lebih memahaminya, dan beri dia uang yang seharusnya Ibu berikan---seperti yang Ibu lakukan padaku."
"Berarti aku harus memberinya uang saku 200.000 yuan juga?" Tanya Nyonya Shi ragu.
"Ya." Shi Xi bertanya lagi, "Apa Ning Yu mengatakan kapan dia akan pulang?"
Raut wajah Nyonya Shi terlihat tidak senang, "Tidak. Dia sudah pergi pagi-pagi sekali."
"Saat aku memintanya untuk pulang lebih awal, dia hanya menjawab 'mengerti'. Ibu juga tidak tahu kapan dia pulang."
"Kamu sangat memperdulikannya. Apa kamu punya urusan dengannya?"
"Tidak, tidak ada. Aku hanya bertanya." Shi Xi beralih melihat ponselnya, "Tao Yuxuan sudah datang. Aku akan menemuinya dulu."
Nyonya Shi tersenyum, "Pergilah. Aku sudah meminta koki untuk membuat puding stroberi favoritmu agar kamu bisa makan lebih banyak."
Mata Shi Xi langsung berbinar cerah ketika dia mendengar kata puding stroberi, "Kalau begitu aku akan pergi ke dapur dulu, mungkin ada yang bisa kubantu."
Membantu (x)
Makan diam-diam (√)
Acara perjamuan diatur pada malam hari. Ini masih pagi, jadi dapur sedang menyiapkan semua hidangan untuk malam nanti.
Tao Yuxuan datang lebih awal hanya karena beralasan sudah lama tidak bertemu dengan Shi Xi, padahal dia tengah mempersiapkan sesuatu.
Shi Xi pergi ke dapur dan mengambil beberapa puding stroberi. Kemudian dia mengajak Tao Yuxuan ke kamarnya dan langsung bertanya, "Apa kalian ingin melakukan sesuatu pada Ning Yu nanti malam?"
Tao Yuxuan tersenyum kikuk, "Tenang saja. Dia tidak akan tahu."
Shi Xi merasa putus asa, "Kalian ingin melakukan apa?"
"Hanya membuatnya mempermalukan dirinya sendiri. Kamu tenang saja, itu tidak akan pernah melibatkanmu!" Tao Yuxuan berkata dengan percaya diri, "Apa kamu masih khawatir dengan apa yang kulakukan?"
"Tentu saja khawatir, kamu tidak bisa diandalkan."
Tao Yuxuan: ???
"Kamu tunggu saja." Tao Yuxuan tidak mau repot-repot menjelaskan, "Aku akan turun dulu."
Shi Xi terdiam, "Kamu datang sepagi ini hanya untuk mempersiapkan rencanamu pada Ning Yu?"
"Ya, memangnya untuk apa lagi aku datang sepagi ini?"
Shi Xi mengikutinya, ingin melihat apa yang akan gadis itu lakukan pada Ning Yu.
Dia tidak mengkhawatirkan Ning Yu, dia hanya khawatir kalau Tao Yuxuan, gadis galak itu akan mati dengan menyedihkan.
Ketika Shi Xi membaca novel itu, dia tidak dapat mengingat banyak detailnya. Dia hanya ingat kalau dirinya akan berakhir dijadikan sebagai makanan ikan.
Sedangkan akhir dari Tao Yuxuan, dia tidak mengingatnya dengan jelas.
Begitu berjalan keluar, Tao Yuxuan berbisik, "Wah! Tunanganmu sudah datang!"
Shi Xi mendongak dan melihat Sheng Yan yang berjalan masuk.
Sheng Yan memiliki tubuh yang tinggi dan tampan. Tatapan semua orang tanpa sadar berpaling padanya begitu dia muncul.
Tidak terkecuali dengan Shi Xi, tatapannya juga tertuju pada Sheng Yan.
Lalu beralih ke rambut Sheng Yan.
'Sayangnya, dia akan botak nanti.'