Setelah Shi Xi memberikan gaunnya pada Ning Yu, dia memutuskan langsung keluar dari kamar gadis itu.
Meskipun dia sangat ingin melihat penampilan gadis itu, tapi sepertinya mereka belum begitu akrab untuk saat ini.
'Aku harap kita bisa pergi berenang dan berendam di sumber air panas kapan-kapan.'
Tatapan Shi Xi tampak begitu berharap.
"Shi Xi, apa yang ingin kamu bicarakan padaku?"
Saat Shi Xi masih tenggelam dalam khayalannya, suara Sheng Yan tiba-tiba terdengar hingga membuatnya tersadar.
Kebetulan saat Sheng Yan keluar dari ruang kerja, dia tak sengaja melihat Shi Xi, jadi dia bertanya.
"Nanti di acara perjamuan, kamu…." Shi Xi mendekat pada Sheng Yan dan membisikkan sesuatu di telinga pria itu.
Setelah mendengarkan ucapan Sheng Xi, Sheng Yan tersenyum, "Kenapa aku harus mendengarkanmu?"
"Jika kamu ingin memutuskan pertunangan kita, cukup lakukan saja apa yang kukatakan!" Mata Shi Xi menatap tegas.
Sheng Yan menatap gadis itu dalam diam.
Dia dan Shi Xi tumbuh bersama. Dia selalu menganggap Shi Xi sebagai adik kecilnya. Saat ini, dia tiba-tiba menyadari kalau adik perempuannya ini telah tumbuh dewasa.
"Aku bisa berjanji padamu, tapi Kakak Pertama-mu sepertinya tidak akan setuju." Ujar Sheng Yan.
"Kakak Pertama?" Shi Xi menatap pintu ruang kerja di depannya sejenak, kemudian mengibaskan tangannya seraya berkata tenang, "Tenang saja. Aku yang akan mengurus Kakak Pertama."
Sheng Yan tersenyum tipis, "Oke."
Sudah sejak awal dia ingin membatalkan pertunangan mereka, tetapi karena kini Shi Xi yang menawarkannya, maka dia akan dengan senang hati bekerja sama.
Shi Xi mengetuk pintu ruang kerja Shi Xu dan memasukkan kepalanya ke dalam, "Kakak Pertama?"
"Masuklah." Shi Xu bersandar di kursi kerjanya, dia tampak menekan bagian tengah alisnya sambil berkata lembut, "Bagaimana kabarmu baru-baru ini?"
"Baik." Shi Xi senang bisa hidup sendiri.
Dia berjalan mendekat seraya menunjuk pada kalung yang menggantung di lehernya, "Bagus tidak?"
Shi Xu mengulas senyum, "Bagus. Adikku memang yang paling cantik."
"Kakak lah yang memilih kalung cantik ini." Shi Xi berjalan maju sambil tersenyum, "Kakak Ipar, aku ingin membicarakan sesuatu denganmu. Tapi, jangan marah."
***
Keluarga Shi memiliki kekuasaan besar di Kota Feng. Tuang Shi berada di puncak kehidupannya, sementara Shi Xu adalah pebisnis yang hebat. Dia berhasil membawa keluarga Shi menuju tingkat yang lebih tinggi, sehingga ada begitu banyak tamu yang hadir di perjamuan.
Di perjamuan ini, Tuan Shi akan memperkenal identitas Ning Yu secara resmi.
Semua tamu perjamuan ini sedikit banyak telah mendengar kabar angin bahwa keluarga Shi telah salah mengambil putri.
Putri kandung keluarga Shi adalah orang desa. Gadis itu sering berkelahi dan mendapatkan peringkat paling bawah di sekolah.
Sementara sang putri palsu, Shi Xi adalah sosialita top di kota Feng. Dia gadis yang lembut, baik hati, cerdas dan cantik.
Mereka berdua sangat berkebalikan.
Oleh karena itu, banyak tamu acara perjamuan yang saling berbisik membicarakan sang putri asli dan palsu.
Tuan Shi tersenyum begitu melihat semua tamu telah tiba, dia melangkah maju, "Terima kasih semua telah menyempatkan waktu untuk datang ke rumah sederhana kami … hari ini, saya ingin memperkenalkan putri saya, Ning Yu pada kalian semua."
Begitu semua orang mengedarkan pandangannya, mereka melihat seorang gadis dingin dan cantik dalam balutan gaun putih tengah berjalan pelan menuruni tangga.
Kulit gadis itu seputih salju, penampilannya begitu cantik, bola mata kuningnya terlihat sedingin es.
Dengan tatapan dingin menyapu seluruh ruangan, Ning Yu berdiri di samping Tuan Shi. Suaranya terdengar sedingin dirinya, "Halo, Saya Ning Yu."
"Cantik sekali! Dia pantas menjadi putri keluarga Shi. Gen keluarga ini sangat bagus!"
"Apa Gunanya cantik? Kabarnya dia itu licik. Di hari pertamanya datang ke rumah, dia sudah mengusir Shi Xi."
"Dia terkenal nakal, tidak ada yang berani mengganggunya di sekolah! Shi Xi kasihan sekali sudah bertemu dengannya."