Chereads / Terjebak dalam Cinta Buku Novel / Chapter 32 - Ketika Mendengar Kalimat yang Kedua

Chapter 32 - Ketika Mendengar Kalimat yang Kedua

'Bagaimana mungkin?!'

'Kenapa dia tidak terganggu dengan senarnya?!'

'Kenapa Ning Yu bermain begitu lancar?'

Tao Yuxuan tercengang.

Melihat semua yang terjadi, Shi Xi pun bertepuk tangan dalam diam. Dalam hati dia berkata, 'Jangan pikir kamu bisa menjebak sang tokoh utama.'

'Percuma saja.'

Tao Yuxuan menolak untuk percaya, dia kemudian berjalan maju, "Suara guzheng ini sangat indah."

Ning Yu bangkit, "Hmm."

Kemudian, Tao Yuxuan mengulurkan tangan dan memegang senar di tempat Ning Yu menggerakkan tangannya tadi.

Banggg~~~

Seketika itu juga, suara senar putus langsung bergema di seluruh ruangan.

Adegan tersebut langsung membuat suasana menjadi canggung dalam sekejap.

Shi Xi berpura-pura tidak terjadi apa-apa dan berkata, "Turunkan guzheng-nya. Ayo kita lanjutkan acaranya."

Ning Yu terkekeh, tatapan dinginnya menyapu Tao Yuxuan dan Shi Xi. Dia terdiam sejenak sebelum memilih untuk membuang muka.

'Mereka benar-benar bersusah payah untuk melakukan trik payah semacam ini?'

Ning Yu tahu betul, Tao Yuxuan pasti telah memanipulasi guzheng tersebut.

'Apa Shi Xi juga terlibat?'

Acara perjamuan berlangsung lancar.

Berkat 'promosi' yang dilakukan Tao Yuxuan, kini para tamu memiliki pemahaman lebih dalam mengenai Ning Yu.

"Aku tidak menyangka, selain cantik, Ning Yu juga pandai memainkan nada yang bagus."

"Jika dia bisa memainkan guzheng seindah itu, dia pasti tidak buruk dalam sekolah."

"Dia belajar di sekolah No.13, mungkin dia juga belajar guzheng selama beberapa waktu." 

"Apa bedanya belajar baik atau tidak? Bagaimanapun juga, dia adalah putri keluarga Shi."

Shi Xi sangat bosan mendengar bisik-bisik semua orang yang hadir.

'Dia adalah tokoh utama di cerita ini.'

'Dia jenius!'

'Apa kalian tahu apa itu jenius?!'

Tao Yuxuan yang ada di sebelah Yan Jinyi pun tak bisa menahan diri untuk angkat suara, "Kamu belajar di sekolah No.1 di Kota Feng, sementara dia hanya belajar di sekolah No.13. Bagaimana mungkin dia bisa dibandingkan denganmu?"

"Sudahlah. Itu bukan urusan kita. Berhenti membuat masalah dengannya." Peringat Shi Xi.

Jika bukan karena mereka sama-sama menjadi tokoh pendukung dalam cerita ini, Shi Xi juga tidak akan repot-repot untuk mengingatkannya.

"Kamu itu terlalu baik, jadi mudah digertak orang lain." Ucap Tao Yuxuan getir.

Shi Xi: ??

'Jangan berkata begitu! Aku tidak mau menjadi sok baik hati!'

Shi Xi menghubungkan semua hal yang dia ingat hingga akhirnya menyadari bahwa dirinya memanglah tokoh wanita pendukung yang sok polos dan sok baik hati.

Tsk tsk tsk.

"Aku mau beristirahat sebentar. Bagaimana denganmu?"

Dia sudah tidak tahan dekat-dekat dengan gadis galak ini.

Kalau tidak, cepat atau lambat bisa-bisa dia juga ikut galak!

"Aku ikut denganmu saja." Tao Yuxuan menggandeng lengan Shi Xi dengan akrab seolah mereka adalah saudara yang akur.

Shi Xi, "..."

'Terserah-lah. Lebih baik gadis galak ini ikut denganku saja, daripada dia mengganggu sang tokoh utama wanita.'

Shi Xi kembali ke kamar dan mulai menggeledah barang-barangnya.

"Kamu sedang mencari apa?" Tanya Tao Yuxuan.

"Makanan ringan. Aku sangat lapar." Shi Xi menggeledah semua laci, berusaha mencari sesuatu yang bisa dia makan.

Han Chuan terus menatapnya di acara karena takut dirinya akan makan makanan berkalori tinggi.

"Makanan ringan harusnya ada di ruang tamu. Kamu tidak pernah menaruhnya di kamar." Pantas saja Tao Yuxuan menjadi sahabat pemilik asli tubuh ini, dia tahu betul semua hal tentang Shi Xi.

Shi Xi memilih berbaring di atas sofa kamarnya dengan putus asa.

Tao Yuxuan kemudian berbisik lirih padanya, "Xixi, apa kamu hanya akan menonton Ning Yu merebut satu per satu yang kamu miliki?"

Shi Xi menatap langit-langit kamar, "Ini semua memang miliknya, aku baru saja mengembalikannya padanya."

Tao Yuxuan jelas tidak menduga Shi Xi akan berkata begitu.

"Tapi kamu sudah tinggal di kediaman Shi selama 18 tahun lebih! Kamu dan Sheng Yan telah tumbuh bersama, setidaknya kamu tidak bisa melupakannya Sheng Yan, bukan?"

Hati Shi Xi menegang begitu mendengar kalimat pertama Tao Yuxuan.

Dan ketika dia mendengar kalimat yang kedua, rasanya dia ingin mati saja.