Chereads / Harta, Tahta dan Vita : Kisah Hidup Vita / Chapter 37 - Kegilaan berempat

Chapter 37 - Kegilaan berempat

Kami semua berkumpul diruang tengah, duduk di karpet besar di depan sofa panjang mengitari penghangat ruangan yang memakai sistem perapian menggunakan kayu bakar yang dilengkapi cerobong asap. Udara malam itu memang lumayan dingin apalagi disertai hujan deras sehingga penunjuk suhu menunjukan angka 16 derajat celcius.

Kami menikmati malam itu dengan bercanda bersama bertiga, sedangkan Wahyu dia hanya diam dan duduk agak jauh memojok di tembok sembari sekali- sekali menegak botol bir di tangannya. Perilaku Wahyu yang kaku membuatku muncul ide nakal untuk mengerjai dia dengan pura- pura mabuk. Aku dan Tina sebenarnya kuat minum alkohol, bir botol bir begini diatas 20 botol baru mulai ada efek tipsy, sedangkan Tina 10 botol.

Aku berbisik kepada Tina mengenai rencana mengerjai Wahyu dahulu didepan pak Satrio.. Menggodanya dengan berpura- pura mabok, apalagi didepan kami sudah disediakan beberapa bir botol dan kacang goreng di mangkuk besar oleh Wahyu untuk menemani kami menikmati malam.

Setelah aku membicarakan rencana kami, aku mendekatkan diri kepada pak Satrio untuk berbisik meminta persetujuan kepada pak Satrio.

"Oom.. Kami mau ngerjain Wahyu, awalnya kami akan pura- pura mabuk berdua, setelah itu kami akan menggoda Wahyu, merangsangnya untuk berbuat mesum bersama kami, nanti oom pura- pura mabuk dan tertidur. Saat kami sudah berhasil menelanjangi dia dan kami mulai berhubungan intim, oom bangun dan pura- pura marah. Gimana oom? Setuju ga?" bisikku kepadanya.

Oom Satrio mengangguk setuju sembari tersenyum sembari meneguk botol bir ditangannya.

Kami menikmati kembali suasana malam itu bercanda sembari minum alkohol dan bahkan menari- nari bertiga. Wahyu sendiri hanya kaku berdiam mengawasi kami tanpa ikut larut dalam kegembiraan kami.

Waktu sudah makin larut, pak Satrio sudah mulai pura- pura teler, namun aku sempat berbisik padanya dan dia bilang itu hanya pura- pura. Aku mulai memberi kode ke Tina 15 menit lagi aku dan Tina akan mulai mengerjai Wahyu.

Aku dan Tina mulai pura- pura makin mabuk dengan cara menari berdua makin gila dan mulai melakukan hal gila salah satunya berciuman didepan Wahyu setelah beberapa saat kami mulai pura- pura mabuk. Pak Satrio aku lirik mulai pura- pura tertidur, kami mulai memanaskan suasana setelah aku memberi kode rahasia kepada Tina terkait kondisi pak Satrio yang sudah pura- pura tertidur karena mabuk.

Tina, sesuai kode dariku, mulai mulai menciumi tengkukku dan aku pura- pura makin tertawa terbahak-bahak karena ulah Tina seakan- akan masuk tahap 'excitement' akibat alkohol sembari sekali- sekali melirik Wahyu untuk memastikan apakah dia mulai terangsang melihat kami pura- pura bermesraan.

Tina sesuai kode dariku mulai membuka kancing kemejanya satu persatu. Sekarang kemeja krem yang dia pakai sudah lepas seluruhnya, dan Tina sesuai kode yang aku berikan mulai meraba- raba payudaraku dari luar sembari tetap menciumi tengkukku. Saat aku melirik kepada Wahyu, aku yakin libidonya sudah mulai tinggi, terlihat tonjolan di bagian selangkangan celananya makin besar.

Aku yakin Wahyu sudah mulai tipsy, apalagi bir kosong disampingnya sudah 6 botol, sama dengan jumlah bir yang aku dan Tina sudah habiskan. Untuk makin memprovokasi Wahyu, aku dibantu Tina membuka resleting long dressku lalu setelah longgar, dressku terjun bebas terhempas ke lantai Villa, membuatku kini hanya memakai bercelana dalam dan penutup payudara saja.

Provokasi kami tetap tidak membuat Wahyu bergeming dari posisinya walau terlihat jelas tonjolannya di daerah selangkangan celananya sudah maksimal tanda ia sudah sangat nafsu. Sepertinya kami harus mengajaknya ga cuma pura- pura saling merangsang seperti sekarang.

"Sayang.. Kamu ga nafsu liat aku.. Ga mau gabung sama Nita? Hahaha.. Kamu takut ya sama bosmu? Hihihi.." ujarku sembari tetap bermesraan dengan Tina.

"Iihh sok pura- pura ga mau deh.. Bos lu uda k.o tuh.. Apalagi yang lu takutin.. Kalau ngaku laki sini lu ikut main sama kita.. kecuali kalau lu banci disitu aja" ejek Tina memprovokasi Wahyu.

Mendengar ajakan dan ejekan Tina, Wahyu mulai berdiri mendekati kami sembari membuka kancing kemejanya dan membuang kemejanya ke lantai.

"Sapa yang takut Nita.. Sini gue bikin lu teriak puas malam ini.." ujar Wahyu sembari menarik Tina dari samping dan mulai berciuman dengannya.

"Nah gitu dong baru laki.." ujarku sembari inisiatif membuka celana panjang yang dikenakan Wahyu.

Sluurrrpp.. Sluurrrrpp.. Sluurrp.. Suara aku mulai menghisap, menyedot dan menjilati kemaluan Wahyu saat celana panjang dan celana dalamnya sudah jatuh dilantai terlepas dari tubuhnya.

"Eunggh.. Sssh.. Aaakh..Anjing.. Ouuuchh.. Enak banget.. Lu emang liar banget Lidya.. Aaahhhh... Aaahhh.." ujar Satria mulai menikmati permainan bibir dan lidahku ke rudal besarnya dan mulai mengurangi intensitas berciuman dengan Nita.

"Sayang isepp susu ku dong.. Kamu ga nafsu liat dua susu ini? Tadi kamu nyusu ke aku lahap banget udah kaya bayi, sekarang kok tetekku dianggurin aja" ujar Nita sembari memamerkan dua buah payudara indahnya meminta Wahyu memainkan payudaranya setelah ia selesai melepas penutup payudaranya.

Dia menjilati, menyedot, menggigit dan menciumi kedua payudara Tina layaknya binatang buas memangsa buruannya bergantian.

Tina terhanyut dalam kenikmatan surga dunia, lenguhan, erangan dan desahan nikmat dalam permainan asmara terdengar dari bibirnya saat Wahyu 'memangsa' kedua susunya.

"Eunggh.. Sssh.. Aaakh.. Sssh.. Aaakh.. Enak sayang.. Euuungghh" desahnya dengan hebat saat Wahyu menjilati, menyedot, menggigit dan menciumi kedua payudara indah miliknya dengan ganas.

"Aaaahhh.. Aku ga tahan.. Enak banget sepongan lo Lyd.. Mana lubang lu, pengen gue genjot.." ujar Wahyu kepadaku yang sepertinya uda 'sange'¹ berat.

¹Sange adalah bahasa prokem daru nafsu birahi

"Ehhh.. Gue dulu dong.. Abis lu bikin gue sange masa yang dapet enak si Lidya.. 'Kentang' banget gue!!" ujar Tina protes kepada Wahyu.

"Iya boleh siapa aja.. Ga tahan gue.. Ayo cepet ngangkang say!!" ujar Wahyu yang udah ga tahan pingin dijepit kue apem salah satu dari kita.

"Oke.. 'Doggy style' ya.. Biar bisa gue mainin kue apem bestie gue, kasian kalo ga jadi kambing conge dia.." ujar Tina memberi usulan kepada Wahyu.

"Boleh lah!!Boleh!! Ayo!! Ga tahan gue" ujar Wahyu yang sepertinya nafsu birahinya udah sampai ubun- ubun dan ga tahan lagi ingin dilampiaskan.

"Say berbaring.." ujar Tina kepadaku, aku segera mengikuti mau Tina dan berbaring di karpet, dia lalu memposisikan dirinya seperru orang sedang sujud dengan bibirnya tepat didepan kue apemku.

"Gue masukin ya.." ujar Wahyu yang sudah mengenakan kondom yang aku kasih sebelum aku berbaring dibawah Tina dan memposisikan dirinya berlutut dibelakang Tina sembari mengarahkan rudal tempur besarnya yang sudah sangat tegang dan keras.

Bleesssss..

Dengan sekali coblosan, torpedo Wahyu sudah bersarang hingga menyenggol mulut rahim Tina didalam kemaluannya.

"APA YANG KAMU LAKUKAN DENGAN PEREMPUANKU WAHYU!!!!" Teriak pak Satrio yang bangun dari tidurnya tepat disaat Wahyu mulai memompa maju mundur tongkat kenikmatannya didalam kemaluan Tina yang sudah basah.

"Sssaaaa Yyyy Yaaaa.. Gggg.. Gaaaa.." ujar Wahyu terbata- bata panik melihat bosnya bangun dan memergoki dia bermain gila dengan perempuan milik bosnya.