Chapter 42 - P.I.T.A IKEA

"Baik.. Kok lu jadi gagah dan ganteng gini Edi?" Ujarku takjub dengan perubahannya.

"Iya.. Sejak setahun setengah yang lalu pasca kecelakaan yang membuat muka gue gue memutuskan hengkang dari dunia balap mobil dan ikut paman gue buat terjun ke dunia bisnis di Aceh.. Ya alhamdulillah berkat polas poles sana sini dan rekontruksi muka di Korea pasca kecelakaan yang menyebabkan luka bakar di pipi dan bawah mata, serta patah ditulang muka le fort 2 dan hancurnya tulang hidung gue, gue jadi berubah. Mungkin sudah takdir Tuhan" ujarnya menjelaskan mengapa wajah dan fisiknya hampir berubah total walau ada beberapa bagian dari mukanya yang tetap sama.

"Keren dokter- dokter di Korea.. Disini memangnya ga bisa?"

"Bisa.. Tapi karena sponsor mobil balapku salah satunya dari Korea dan ia yang punya rumah sakit itu, makanya aku dirujuk kesana." ujarnya menjelaskan

"Beruntung banget lu.. Iya sejak lu minta gue buat mutusin lu, karena lu minder dengan muka lu yang kata lu ancur dan ga manusiawi, gue ga pernah denger kabar dari lu.. Tau- taunya lu uda di Aceh." ujarku padanya.

1 tahun 7 bulan lalu memang kami putus karena permintaan dari Edi. Sebenarnya belakangan aku tahu dari Ko Huang kalau Edi dipaksa oleh ibunya untuk memutuskan aku, karena aku dianggap sumber kesialan buat Edi menurut ibunya. Edi yang baru 2 tahun mengikuti balapan mobil merupakan pendatang baru favorit, dia mencuat ke 5 besar di akhir klasemen.

Pada tahun kedua karirnya sebagai pembalap setelah beberapa kali kencan denganku akhirnya kami memutuskan untuk berpacaran, Edi yang selalu menang di 3 putaran awal, mendadak selalu kalah dan bahkan 2 kali gagal menyelesaikan perlombaan sampai ke garis finish karena mobilnya bermasalah, setelah resmi berpacaran denganku.

Puncaknya 1 minggu sebelum kami putus, Edi mengalami kecelakaan hebat saat perlombaan, Edi memang berhasil selamat setelah 2 hari tidak sadar dan memakai ventilator, tapi tuhan berkehendak lain, akhirnya Edi bisa kembali sadar penuh dan lepas dari ventilator. Setelah hari ke 5 perawatan, tiba- tiba ia meneleponku dan meminta agar hubungan kita berhenti sampai disini karena alasan wajahnya yang sudah rusak, setelah itu Edi pergi melakukan pengobatan ke luar negeri dan kabar selanjutnya tidak pernah ada yang tahu seakan- akan Edi hilang ditelan bumi.

"Hahaha.. Maaf ya.. Ko Huang uda cerita kan yang sebenarnya dibelakang berakhirnya hubungan kita. Tapi.. Kamu kan juga uda happy sekarang. Mungkin kalau kita bersama kamu ga sebahagia sekarang." ujarnya mencoba berpikir positif.

"Iya santai aja.. Ada apa kok lu datang ke Jakarta?" tanya aku kepadanya penasaran ada kepentingan apa dia kembali ke Jakarta.

"Iya gue ada mau beli kado buat Paman gue, yang akan menikah lagi minggu depan. Berhubung gue uda lama ga ketemu ko Huang, gue sekalian mampir ke sini buat melepas rindu, eh kok pas ada lu juga" ujar Edi menjelaskan.

"Wah jodoh itu berarti" ujar Ko Huang nyeletuk meledek kami berdua.

"Iiih Koko.. Telat dia. Gue uda punya pacar sekarang hahaha.." ujarku tertawa.

"Alhamdulillah.. Semoga langgeng sampai jadi suami istri ya.. Gue juga sebenarnya ga single lagi, gue baru aja nikah 3 bulan lalu." ujar Edi.

"Wahhh.. Kalah gue.. Selamat ya Edi.." ujarku memberi selamat.

"Wah.. Kalah langkah ya lu Vita.. Mana istri lu? Kok ga dibawa kesini. Takut gue culik ya, hahaha.." ujar Ko Huang bercanda.

"Hahahha.. Ngga.. Istriku ga ikut.. Lagian gue cuma sehari disini,besok pagi juga pulang."

"Ko.. Uda dua jam ni.. Udah beres belum mobil gue." ujarku sembari melihat jam.

"Eh iya.. Uda sih dari pas owe manggil lu orang tadi. Tapi owe lupa bilang" ujar Koko.

"Haduh Koko.. Kok ga bilang siii daritadi.. Ya udah kalo uda selesai gue balik dulu ya.. Duluan ya Edi.. Koko, tar gue transfer ya" ujarku sembari jalan menjauh dari mereka menuju ke tempat pengambilan mobil untuk segera.

"Oke hati-hati dijalan" ujar Edi lalu melanjutkan pembicaraan ke Koko Huang.

‐-------

Aku kembali ke apartemen setelah membeli ganggang pintu baru untuk aku pasang diunit apartemenku. Setelah aku sampai di dalam di unit kamarku, aku segera menelepon petugas engineering untuk mengganti ganggang kunci sekaligus anak kunci yang lama dengan yang baru aku beli.

Setelah semua penggantian ganggang kunci baru sudah terpasang, aku segera merebahkan badan ke kasurku, rasanya lelah sekali hari ini. Tidak sampai beberapa lama aku pun tertidur dengan sangat lelap.

‐-------

Aku bangun keesokan harinya setelah tidur hampir 20 jam. Waktu di handphoneku menunjukan jam 10 pagi, aku mengecek ada pesan apa saja selama aku tidur. Ternyata ada 10 notifikasi pesan dari Anton, Pak Satrio, Tina, dan sisanya dari mantan teman- teman perawatku yang inti isi pesannya hampir sama yakni memberi semangat agar aku tidak putus asa walau sudah tidak bekerja di Tunggal Hospital.

Aku membuka pesan dari Anton.. Isi pesannya [Beb.. Aku udah ke SDM. Ada 4 calon, akan diseleksi, tapi sepertinya dikau yang paling unggul karena 3 calon lain baru lulus dan ga punya pengalaman. Nanti kalau lolos akan dipanggil. Kira-kira masa tunggunya 2 minggu sembari menunggu masa penerimaan berkas lowongan sampai akhir minggu ini. Aku juga sudah memberi 'amplop' dan, pak Taufan menjamin kamu pasti diterima. Jadi sabar aja ya beb. Tiap hari pasti aku monitor perkembangannya, kamu ga usah kuatir. Love U].

Pesan dari Anton membuat rasa optimisku muncul, dan aku berharap bahwa aku benar- benar akan dipanggil untuk menempati lowongan perawat di RSUD tempat Anton kerja. Aku segera membalas pesannya Anton [Makasi honey sweety.. Love U so much].

Aku lalu membuka pesan pak Satrio. Isi pesannya kubaca [Selamat malam. Dek Lydia, saya sudah merekomendasikan kamu untuk bisa tergabung di P.I.T.A ya.. Mungkin beberapa jam hingga hari kamu akan di kirimi pesan tautan aplikasi Rank P.I.T.A.. Kalau kamu tertarik ingin bergabung tinggal unduh tautan aplikasi itu ke hp kamu, bisa ios maupun android. Kalau sudah gabung P.I.T.A jangan lupa saya ya..].

Aku agak bingung apa itu Pita.. Tapi untuk menghormati oom Satrio aku tetap balas pesannya, walau aku tidak mengerti maksudnya. [Terimakasih Oom. Akan saya pertimbangan matang-matang kesempatan emas ini] tulisku menjawab.

Yang terakhir aku buka adalah pesan dari Tina, aku mulai membaca [Vita.. Happy banget gue!! Gue direkomendasikan sama oom buat ikut P.I.T.A.. Rupanya si oom itu masuk dalam IKEA.. Wah bakaĺ jadi kaya raya gue].

Karena aku masih ga mengerti P.I.T.A I.K.E.A itu apa aku lalu menulis pesan ke Tina [Pita ikea apa si? Toko supermarket penjual furnitur dan alat rumah tangga? Gue bingung loe ma oom Satrio ngomongin pita semua..]

'Uh, met this pretty ting, nice to meet you, mucho gusto

Sweeter than a churro, she call me papi chulo..' suara nada dering lagu Papi Chulo handphoneku berbunyi, dan aku segera menekan tombol terima untuk menjawab panggilan dari Tina.

"Sist.. Serius lu ga tau tentang P.I.T.A?" tanyanya seakan- akan ga percaya sama aku.

"Ngga.." jawabku singkat.

"Itu kan terkenal banget dikalangan perlendiran" ujarnya lagi.

"Tapi gue baru pertama kali ngelonte kan kemarin Tin.. Itu pun cuma iseng.. Ya wajar gue ga tahu.." ujarku protes.

"O iya.. Lu mah bukan jadi profesi ya.. Hahahaha.. Jadi bestie.. P.I.T.A itu adalah singkatan dari Pramunikmat Idaman Tingkat Atas, itu adalah gelar yang diberikan IKEA sebagai perkumpulan para pembesar- pembesar, pengusaha papan atas dan pejabat yang senang menggunakan jasa pramunikmat namun tidak ingin diketahui publik demi nama besar mereka." ujar Tina menjelaskan.

"Oke.. IKEA sendiri apa?" tanyaku penasaran.

"IKEA itu Ikatan Klien Eksekutif Atas, itu awalnya sebutan yang diberikan oleh salah satu germo papan atas di jaman 80an yang akhirnya dibikin jadi perkumpulan eklusif dan rahasia oleh salah satu menteri di orde baru dan kepala negara asing dari Eropa yang kebetulan sering berkunjung ke Indonesia secara diam- diam untuk menikmati wisata lendir. Sejak itu mulai lah dibentuk perkumpulan yang isinya orang- orang top baik dalam negeri maupun luar negeri. Dari IKEA itulah mereka memberi gelar P.I.T.A kepada lonte yang dianggap berspesifikasi tinggi dan punya kualitas internasional. Sejak itu makin terorganisirlah kegiatan pramunikmat yang isinya banyak juga dari kalangan model papan atas dan pemain film yang mengincar gelar P.I.T.A itu demi mendapat menaikan karirnya dan perekonomiannya. Namun untuk mendapatkan gelar P.I.T.A itu sangat sulit. Selain harus benar- benar berkualitas sesuai ketetapan yang dibuat IKEA, mereka juga sangat tertutup dan tidak bisa sembarang orang masuk, minimal ada 2 rekomendasi dari anggota IKEA atau 1 rekomendasi anggota platinum IKEA. Karena itu terkait kerahasian nama anggota IKEA yang tidak boleh tersebar ke masyarakat luas, kalau ada P.I.T.A yang membongkar rahasia, bisa dipastikan dia akan hilang nyawanya saat itu." ujar Tina menjelaskan panjang lebar.

Aku diam mendengar penjelasan Tina, bagiku gak masuk akal urusan ranjang sampai sebegitu repot dan sulitnya hingga terbentuk P.I.T.A dan IKEA. Namun karena demi menjaga nama baik dan pandangan masyarakat seperti klien pertamaku pak Satrio Angkasa yang mempunyai reputasi baik dan terhormat dimata masyarakat maka mungkin wajar dibentuk perkumpulan bawah tanah hanya untuk urusan ranjang seperti ini dimata mereka demi melindungi karir dan jabatan mereka.