Chereads / Harta, Tahta dan Vita : Kisah Hidup Vita / Chapter 43 - Aplikasi Canggih

Chapter 43 - Aplikasi Canggih

"Gimana lu tertarik kan? Bisa dipastikan kalau kita gabung, karir dibidang apapun akan cemerlang. Lu tau Anindia Wirasatia?"

"Pengusaha muda yang lagi naik namanya karena perusahaan rotinya booming di Indonesia dan mempunyai kekayaan hingga 200 milyar dalam 3 tahun? Tahu.. Kenapa emangnya" tanyaku bingung kenapa nama pengusaha itu disebut.

"Dia itu P.I.T.A ranking ke 20." ujar Tina

"Serius lu?? Dia kan pengusaha bukan lonte. Masa dapet gelar P.I.T.A" ujarku.

"Sumpah." ujar Tina singkat.

"Tau darimana lo? Gosip aja pagi- pagi" ujarku.

"Lu liat lah di aplikasi. Disitu ada terpampang ranking 20 besar, dan nama Anindia Wirasatia ada di sana." ujarnya.

"Aplikasi apa si? Screenshot Tin terus kirim ke gue biar gue pastikan. Bisa aja nama yang sama.." ujarku.

"Nah itu Vit.. Masalahnya ini aplikasi canggih banget. Gue baru unduh tadi di tautan yang ke kirim di emailku. Padahal, aku ga pernah kasih emailku. Kok bisa dia tahu emailku. Abis selesai diunduh, gue pasangkan aplikasinya di ponsel dan langsung keluar data-data pribadi gue, lengkap dengan posisi gps gue. Seakan- akan ini aplikasi ada sistim spywarenya tapi lucunya kan kita ga ada kasi nama asli kita, kenapa bisa masuk semua data kita? Nah di menu utama sebelum gue aktifkan ada ucapan selamat dan pertanyaan, tulisannya begini 'Selamat berdasar rekomendasi anggota platinum IKEA anda diberikan gelar P.I.T.A! Apakah anda bersedia mendapat gelar P.I.T.A dan bergabung dalam sistem perangkingan?' nah setelah gue pilih setuju, muncul menu- menu, ada 5 pilihan menu, yang paling atas daftar ranking, tawaran pekerjaan, menu ke 3 daftar peraturan, dan menu ke 4 serta ke 5 masih 'terkunci' Vit.. Gue coba screenshot aplikasi itu ga bisa. Gue coba hapus juga ga bisa. Akhirnya gue baca peraturannya. Nah disitu jelas ditulis segala peraturan, termasuk tidak boleh membocorkan ke media atau ke orang diluar P.I.T.A karena hukumannya adalah 'kematian' buat yang membocorkan dan yang diberi kebocoran kurang dari 1 jam. Tapi karena gue dikasi tau sama oom Satrio kalau ia merekomendasi lu sama gue buat masuk P.I.T.A makanya gue ngomong ini ke lo." ujarnya menjelaskan panjang lebar.

"Di peraturan ada paksaan ga untuk menerima pekerjaan?" tanyaku.

"Diperaturan bebas untuk kita melakukan pekerjaan, ga ada paksaan, malah kita disuruh aktif cari sendiri dari menu 'tawaran pekerjaan'. Dan dikasih tau juga keuntungan diluar masalah duit, semakin variasi kita melayani IKEA semakin banyak kita punya koneksi untuk urusan diluar P.I.T.A. Dan yang unik lagi walau kita ganti hp, aplikasi itu akan otomatis terhapus dan akan terunduh otomatis di hp baru. Dan uniknya lagi, ada batas maksimum anggota PITA. Diatas 35 tahun maka otomatis aplikasi P.I.T.A akan terhapus di aplikasi. Namun peraturan mengenai membocorkan itu tetap berlaku hukumannya dan walau hp ganti, serta aplikasi sudah terhapus akan tetap terlacak." ujar Tina.

"Wah.. Canggih banget aplikasinya.." ujarku kagum.

"By the way.. Ini ada tawaran kerjaan di aplikasi, threesome lagi.. Bayarannya dua puluh juta berdua untuk 2 jam, multi cum, pakai kondom, Tidak minta anal, tidak minta HJ, tidak minta FK, P.I.T.A bersedia di CIM, CIF. Diutamakan P.I.T.A usia dibawah 30 tahun, suku bebas. Exlude. Hotel akan dikirim lokasi 3 jam sebelum jam kontrak. Uang transport ditanggung klien. Jam permintaan antara jam 5 sampai 7 malam. Diterima ga ni tawarannya?"

"Wah 10 juta untuk 2 jam? Lumayan ya.. Boleh juga tu.. Pakai kondom pula ya.. Mau dong.." ujarku tertarik.

"Lu belom unduh aplikasinya ya?" ujar Tina.

"Buruan unduh lalu pasangkan aplikasi itu ke handphone lu, biar gue bisa ajak lu.. Tar keburu diambil orang" ujarnya.

"Gimana cara unduhnya?"

"Buka aja email lu, di inbox ada email dari IKEA@IKEA.com. Nah lu buka tautannya trus ke unduh otomatis deh" ujarnya.

"Ok.. Gue unduh sekarang. Kalau gitu udahan dulu ya ngobrolnya. Kalo uda selesai unduh dan melakukan pemasangan aplikasi itu di iphone gue, gue akan langsung hubungi lo.. Bye.." Ujarku untuk menyudahi komunikasi kami.

"Ok bye Vit.." ujar Tina sembari mematikan sambungan telepon genggamnya.

Aku segera mengunduh aplikasi sesuai tautan yang aku terima di emailku dan langsung memasangkan di perangkat telepon selularku. Setelah aku masuk ke aplikasi muncul data- data pribadi, foto sesuai ktp, nama lengkap, alamat, tempat tanggal lahir, agama, no nik ktp, daftar sekolah yang kuikuti dan juga lokasiku. Dibawah data- data pribadiku ada tombol 'lanjutkan' dan setelah aku tekan tombol itu muncul tulisannya 'Selamat berdasar rekomendasi anggota platinum IKEA anda diberikan gelar P.I.T.A! Apakah anda bersedia mendapat gelar P.I.T.A dan bergabung dalam sistem perangkingan?' dan dibawahnya ada 2 tombol pilihan setuju dan menolak, lalu aku pilih setuju. Setelah itu muncul pertanyaan 'mau menggunakan nama asli atau samaran' aku memilih nama samaran dan mengisi nama 'Lydia 304'

Muncul 5 pilihan menu, aku segera masuk ke menu daftar peraturan, aku mencatat di memo takut-takut ada perubahan, total aturan, cara kerja dan jenis hukuman dan penjabarannya ada 150 poin. Setelah aku catat dan pahami aturan mainnya aku lalu kembali ke menu utama dan memilih menu 'tawaran pekerjaan'.

Saat aku masuk muncul ikon pesan, aku liat judul tulisannya 'Nita mengajak anda bekerja sama', aku menekan tombol 'baca'. Setelah aku menekan tombol itu, muncul deskripsi pekerjaan yang Tina sampaiakan via telepon sebelumnya lengkap dengan foto profil Tina. Aku lalu memilih setuju.

Setelah itu aku memberi tahu Tina, bahwa aku sudah mensetujui tawaran kerjanya lalu pergi mandi.

‐-------

"Vita.. Iiih seneng gue bareng lu lagi.. Deket- deket sama lu bikin gue cuan.. Lu tu kaya jimat keberuntungan buat gue.." Ujarnya menyambutku saat sampai di lobi hotel dengan pakai mini dress 5 cm model kemben warna putih, dan tanpa bra hanya memakai stiker penutup puting susu berbentuk bintang.

"Kok lu pake seksi begini? Tar ga canggung pas nanya di meja resepsionis?" tanyaku saat melihat Tina memakai baju seksi, sedangkan aku tetap memakai longdress hitam hanya bedanya sekarang tanpa lengan dan berkerah, luarannya aku memakai jaket jeans.

"Ga.. Gue uda kontak klien kita, naiknya ke lantai 21 hotel ini hanya tinggal buka aplikasi, dekatkan ke sensor kunci dan akan otomatis berfungsi sebagai pengganti kartu akses." ujarnya menjelaskan.

"Canggih banget ya aplikasinya. Hanya khusus hotel ini atau semua hotel?"

"Semua hotel Vit.."

"Wow.. Amazing.. Apalagi kelebihan alat ini?" tanyaku sembari mengikutinya jalan menuju lift.

"Ada yang ga enaknya juga, yakni kalau kita berdekatan dengan klien kita, paling jauh 3 km untuk daerah yang tidak terhalang, maka semua kamera alat device kita akan tidak berfungsi, baik itu kamera dslr, kamera saku dan sebagainya." ujar Tina sembari mendekatkan ponselnya ke sensor akses di lift untuk memilih lantai yang akan dituju.

"Wah.. Kok canggih banget. Sebegitu terjaga kerahasiaan kliennya" ujarku tidak habis pikir kenapa bisa aplikasinya sedasyat itu.

"Tapi.. Kalau ponselnya ga canggih bagaimana? Kan ga semua bisa dapet gelar P.I.T.A dari rekomendasi. Gimana kalau keberuntungan dia bisa masuk sedangkan dia ga punya ponsel canggih kaya lu atau gue" ujarnya.

"Sist.. Bisa masuk tanpa rekomendasi berarti dia lonte kelas kakap. Masa beli hp aja g bisa.. Sedangkan gue aja yang masih mengandalkan booking online aja bisa beli ponsel canggih." ujar Tina menepis logikaku yang salah.

"Hahaha.. Bener juga ya.." ujarku sembari keluar dari lift bersama Tina menuju kamar tempat klien kami menginap.

'Teeett..' kami menekan tombol bel di depan kamar 2107.

"Iya.. Siapa ya?" tanya seorang pria yang mukanya aku kenal sembari ia membuka pintu.

"Ediiii!!!" ujarku terkejut saat melihat Edi yang membuka pintu.