Sementara itu, orang suruhan Lewi terus mengamati kegiatan Arabella, termasuk saat dia berbicara dengan para konsumennya. Apa pun yang dilakukan oleh Arabella, sekejap saja sudah sampai di telinga Lewi dan Loye, karena Loye-lah yang mencarinya tadi dan memberikan perintah ini.
Saat hendak ingin mengatakan yang dilakukan oleh Arabella kepada Lewi, seketika pria itu menjadi sedikit kebingungan. Apakah kecakapan Arabella saat menjajakan 'perlengkapan' khusus dewasa tadi harus diberi tahu pada Lewi? Mengatakan ini, pastinya sangat canggung. Sekalipun Lewi adalah seorang nenek tua yang berusia 80 tahun lebih, tetap saja, dia adalah pria dan sangat sungkan mengatakan hal-hal yang seperti itu terhadap lawan jenisnya.
Ketika memikirkan hal itu, ponselnya berdering. Dia sangat yakin, yang menghubungi pastilah Lewi! Pria suruhan itu sudah pasrah untuk menyampaikan laporannya, mau ini hal yang 'sungkan' atau tidak, dia tidak peduli lagi.
Namun, begitu melihat nama yang terpapar di layar yang menyala itu, matanya berbinar. Rupanya yang menghubungi adalah Loye!
"Halo, Tuan Loye!" Dia menjawab telepon itu dengan bersemangat.
Loye di seberang sana tidak menanggapi, dia langsung mengatakan tujuannya menelepon orang ini, "Kau ada di mana? Bagaimana, apakah perempuan itu masih berkeliaran di luar? Kenapa kau tidak memberikan laporan terakhirmu pada nenek Scharllert? Dia sudah menunggu sampai mengorbankan jam tidurnya!"
Orang suruhan : "...."
Mengapa sangat mendesak? Orang nomor satu di Aklesia sedang membuntuti keseharian seorang gadis belia. Siapa sebenarnya wanita yang saat ini sedang ia ikuti? Ini sungguh pekerjaan yang berat! Apalagi jika sampai ada yang tahu bahwa dia sedang mengintai seorang wanita, bukankah ini tindakan pidana? Dia bisa terkurung di penjara untuk beberapa tahun! Hal ini termasuk dalam kategori merusak privasi hidup seseorang!
Loye sendiri pun sebenarnya sangat tidak setuju dengan tindakan nenek tetua Scharllert ini. Dia tidak mengerti mengapa nenek tua itu sangat terobsesi pada gadis belia seperti Arabella? Padahal, dia bukanlah gadis yang sangat cantik. Dilihat dari manapun, dia tidak memiliki keistimewaan yang membuatnya menjadi sangat istimewa. Tapi, dia mana mungkin menolak permintaan Lewi, bukan?
"Di mana dia sekarang? Apakah masih di pusat kota?" tanya Loye lagi. Memikirkan bahwa wanita ini datang ke pusat kota yang terkenal dengan dunianya orang bebas, Loye sudah menaruh penilaian yang sangat buruk. Bahkan saat ini, dia seorang gadis pergi ke sana setelah keluar dari toko perlengkapan se*s. Loye sungguh tidak sabar untuk menyampaikan informasi ini pada Lewi, agar nenek tua itu berhenti terobsesi pada wajah polos gadis itu.
Di kota metropolitan yang maju serta modern seperti kota Aklesia, bukan hal yang mengherankan jika wanita di usia belia, baru menginjak usia 20 tahun, sudah melakukan hal yang begitu 'bebas'. Ketika mendapat berita itu tadi, Loye tidak heran, hanya .... berdecak geli.
Wanita yang seperti ini ... yang dipilihkan Lewi untuk tuan mudanya. Memikirkan itu, dia tersenyum mengejek.
"Iya, benar, gadis itu masih ada di sini. Di pinggir jalan dengan membawa barang yang ia beli dari 'toko' yang sebelumnya-"
"Apa?!" Loye menggertak gigi memikirkan berita yang baru saja ia dapatkan ini. Wajah Loye menggelap.
Seorang wanita berdiri di pinggir jalan dengan membawa 'keperluan ranjang para pasangan'? Benar-benar perempuan yang sangat ..... berantakan!
Nenek Schallert ini .... Mengapa dia tidak bisa melihat kepalsuan gadis ini saat sebelum terobsesi dengannya? Bukankah nenek tua itu terkenal dengan penilaian yang tepat?!
Biasanya hanya dengan melihat seseorang sekilas saja, nenek tua itu sudah dapat merasakan karakter bawaan orang itu. Kenapa gadis yang akan dipilihkannya untuk cucu tertuanya, malah dia buta dalam menilai gadis itu?
Loye sangat kesal dan geram!
Awalnya, dia setuju membantu nenek Schallert untuk membuntuti Arabella, barulah menganjurkan salah satu dari orang kepercayaan mereka dalam menyelesaikan tugas ini. Sebenarnya, jika saja dia tidak memiliki banyak pekerjaan di perusahaan Schallert, tentu dia bersedia mendampingi nenek tua itu untuk mengenal lebih dalam lagi mengenai keseharian Arabella. Karena hal ini sama seperti, sekali mendayung, eh dua dan tiga pulau terlewati.
Sejak Deon memintanya untuk mencarikan dirinya seorang istri kontrak yang siap melahirkan anak, Loye sudah berusaha untuk menemukannya, tapi rupanya tidak semudah itu, apalagi persyaratan yang dikatakan bossnya itu, adalah, gadis itu tidak boleh berasal dari nona keluarga kaya raya dan tidak boleh keturunan bangsawan. Hanya harus gadis biasa saja!
Awalnya Loye sangat terkejut mendengar permintaan bosnya itu. Apakah dia benar-benar akan menikah dengan gadis yang dari keluarga 'sederhana'? Tapi, Loye segera paham, arti wanita itu nantinya bukan akan menjadi istri yang selayaknya, melainkan hanya seorang wanita yang bersedia meminjamkan rahim dan status di depan neneknya. Tentu, hanya untuk sementara!
Jadi, Loye pun tidak banyak tanya dan terus mencari gadis seperti yang diinginkan bosnya. Namun rupanya tidak semudah itu. Yang diinginkan bosnya adalah seorang wanita dari kalangan keluarga biasa. Tujuannya tentu saja agar wanita itu kelak tidak mengganggu atau mencampuri hidup Deon dengan status pernikahan mereka. Sekali pun yang akan dipilih Deon adalah dari kalangan nona keluarga biasa, jika sudah menikah dengan pria yang berkuasa, tentu saja sifat tamak itu tidak bisa dihindari. Maka dari itu, pekerjaan yang diberikan bosnya ini sungguh berat. Akan tetapi ketika Loye melihat Arabella, dan melihat betapa nenek Schallert sangat menyukainya, Loye berpikir dia akan terlepas dari beban ini.
Loye segera bersemangat ketika memikirkan bahwa 'tugas berat' ini sebentar lagi akan usai. Apalagi, di pertemuan pertamanya dengan Arabella, pembawaan gadis itu sangat elegan serta sedikit asli. Gadis yang 'asli' di zaman sekarang, jika mendapatkannya pastilah karena keberuntungan. Tidak perlu dijelaskan lagi, di zaman yang serba modern ini, banyak wanita yang akan bersikap manipulatif demi mencapai tujuannya. Rupanya, hanya sebentar waktu, Loye harus menarik kembali penilaiannya tadi terhadap Arabella.
"Pulang saja! Sudah tidak perlu mengikutinya lagi. Wanita yang begitu 'berantakan' sepertinya tidak pantas masuk dalam keluarga Schallert. Menjadi Nyonya mudaku juga harus melihat-lihat orangnya. Biar aku yang menyampaikan hasil akhir penyelidikanmu pada nenek Scharllert." Loye sangat marah dan kecewa. Jadi dia mengambil keputusan begitu tiba-tiba.
Menyadari bahwa Loye sudah salah paham dengan ucapannya, pria suruhan itu cepat-cepat menjelaskan, "Tuan Loye, maaf, sepertinya Anda sudah salah paham dengan maksud penyampaian saya barusan. Itu bukan seperti yang Anda pikirkan. Wanita itu tidak sedang mencari ... 'mangsa'."
Di seberang sana, Loye menyipitkan mata, "Apa maksudmu? Wanita berdiri di pinggir jalan dan membawa sekotak kondom dan kawanannya, memangnya jika bukan untuk mencari 'sugar'-nya, bisa apa lagi?"