Chereads / Cinta Pertama Menjadi Patah Hatiku / Chapter 2 - Mulai Penasaran

Chapter 2 - Mulai Penasaran

"Diam Lu, bocah miskin!!" bentak Tom dengan pasukan yang tidak menyukai Zanqi berdiri di belakangnya.

"Wah!! Bocah miskin dan bocah cacat!! Serasi sekali!! Hahaa!!" gelak tawa dari mereka semua menghina Zanqi serta Qonin bersamaan.

Zanqi tidak berani memandang Tom, alasan dia tidak mau masuk ke sekolah biasa adalah ini, menjadi bahan bully.

"Tom!! Tutup mulutmu!! Atau aku sum ...,"

"Atau apa?? Jangan macam-macam Lu, miskin!! Ini peringatan buat, Lu. Jika Lu masih membela dia!! Awas saja!!" ancam Tom, dia membuat isyarat tangan untuk pergi keluar kelas kepada semua pendukungnya.

Cika menarik lengan Qonin sambil berkata pelan, "Qonin!! Kenapa kamu mau dekat-dekat sama dia!! Ayo keluar, selamatkan dirimu dari si Berandal Tom!!"

Perlahan tangan Qonin melepas genggaman Cika, dia berjalan di sisi Zanqi jongkok mengambil tempat bekal dengan isi yang sudah bercampur dengan debu di lantai.

"Qonin!! Apa yang kamu lakukan?? Sini cepat!! Kalau tidak aku tinggal ya?" gerutu Cika melihat kawan baiknya, dia tidak mengindahkan perkataannya.

Namun, Qonin masih di tempatnya, dia justru mengangguk tanda minta Cika untuk meninggalkannya saja.

"Yah!! Spagehti-nya tidak bisa dimakan!! Tapi jangan kuatir, aku bisa membelikanmu makanan di kantin. Kamu pengen makan apa?" tanya Qonin dengan nada riang, dia berlari mengambil sapu kelas dan membersihkannya sambil menunggu jawaban dari Zanqi.

"Ahh!! Tidak terimakasih, aku masih ada buah untuk dimakan," jawab Zanqi mencoba memberi senyum kepada Qonin, ini pertama kali untuk dirinya berinteraksi dengan orang lain selain keluarga beserta pembantunya.

"Kamu yakin?? Mumpung masih jam istirahat, aku pelari handal loh!! Jadi bisa membelikan makananmu dengan cepat!!" seru Qonin bersemangat.

"Tidak perlu," jawab Zanqi singkat, dia langsung menundukkan kepala membuka kotak bekal satunya yang berisi buah.

"Ahh!! Baiklah, aku tidak memaksa," timpal Qonin yang sudah selesai membersihkan saus tomat, lalu dia membuang ke tempat sampah menggunakan pengki dan setelah itu dia tidak terlihat lagi.

Beberapa siswa yang masih di dalam kelas hanya berbisik sambil menunjuk ke arah Zanqi, mereka sama bencinya dengan Tom melihat ada anak cacat yang satu kelas dengan mereka. Ada beberapa tidak peduli sedang mengerjakan hal lain.

Duhhh!! Mamah, aku sudah tidak kuat!! Batin Zanqi.

Di dalam toilet wanita, Qonin mencuci tangannya sambil melihat bayangan diri di dalam cermin, dia menghela napas berat.

"Keterlaluan sekali mereka!! Apa dia pikir cacat itu hal yang diinginkan, Zanqi!!" gerutu Qonin.

Qonin menutup keran, lalu mengeringkan tangan menggunakan tisu yang tersedia, dia melempar kesal ke dalam keranjang sampah.

"Hah!!! Zanqi juga!! Kenapa dia hanya diam saja diperlakukan seperti itu!!" gumam Qonin yang sangat kesal, entah perasaan apa yang cocok untuk menggambarkannya, dia menghela napas berat lagi, "Hemmm!! Kasihan nasib si anak baru itu!!"

Qonin keluar dari toilet sambil merasakan rasa sakit hati Zanqi, dia sudah pernah merasakan menjadi siswi yang tertindas waktu di SMP. Untungnya, dia kuat menjalaninya dan berhasil mendapatkan beasiswa di sekolah swasta elite.

SMA kali ini tidak begitu parah orang yang membullynya, lantaran dia siswa paling pandai di sekolah dan kadang banyak siswa meminta bantuan untuk memahami materi yang sulit.

Cika datang dari arah berlawanan, dia menarik lengan Qonin membawa masuk ke toilet lagi sambil menunjukkan muka kesalnya, "Qonin!! Kamu kenapa sih lebih memilih si cacat itu daripada kita?"

"Iya, kita tersinggung tau!! Padahal kita sudah berteman sejak kelas satu, kenapa malah memilih anak baru itu?" imbuh Jeni dengan nada tidak kalah kesal.

Rose dan Lisa sedang menunggu jawaban dari Qonin, mereka menunjukkan mimik yang sama tidak terimanya seperti 2 teman lainnya.

"Maafkan aku teman-teman, aku tahu perasaan kalian saat ini. Tapi cobalah mengerti perasaan Zanqi juga, aku tahu betul sebagai korban bully dulu. Aku tidak memilih diantara kalian, hanya saja aku ingin berteman kepada siapa saja, tidak terkecuali Zanqi," terang Qonin sambil menggigit bibirnya, dia sedikit cemas dengan tanggapan mereka berikutnya.

"Hah!!! Kenapa sekolah ini mau sih menerima dia??" gerutu Cika sambil menyandarkan diri ke dinding toilet.

Beda dengan Jeni dia sedikit tersadar setelah mendengar penjelasan dari Qonin, dia membenarkan perkataan Qonin. "Iya, Cik. Kalau dipikir-pikir lagi kasihan loh si anak baru itu!!"

"Ahh!! Rasanya aku sudah menjadi orang jahat!! Kasihan, Zanqi!!" seru Lisa sambil menepuk dadanya berakting menyesal.

Qonin mengangguk, dia senang ada beberapa teman yang mendukungnya. Lisa dan Jenni merapatkan diri ke Qonin, seolah mereka merasakan sakit hati yang sama.

"Oke, sekarang begini. Kita berteman seperti biasa, tapi aku tidak mau tahu jika Tom si berandal itu mengganggumu, lebih aman jauhi dia deh, Qonin!!" pinta Cika yang masih tidak mau mengalah.

"Ti ...,"

"Tiriingg!!!!" Bunyi bel masuk kelas menggema di seluruh penjuru sekolah menutup mulut Qonin, seketika mereka semua kembali ke kelas.

Di lorong kelas Qonin berusaha menjelaskan kepada Cika jika tidak akan terjadi apa-apa, dia juga memberitahu jika sekolah dengan peraturan ketat tidak pandang bulu itu akan melindunginya.

"Sudah lengkap semua!! Baiklah ibu akan mulai dengan kuis dadakan hari ini!!" kata bu Ratna guru Biologi yang terkenal dengan kuis dadakannya.

"Yaah!! Bu!! Bukannya seminggu yang lalu sudah melakukan kuis ini!!" protes salah satu siswa dan dibenarkan oleh siswa lainnya, sehingga suara riuh tanda protes semakin keras.

"Diam!!!" seru bu Ratna sambil menggebrak meja dengan wajah galak terpetak jelas, lalu dia melanjutkan perintahnya, "Tulis jawabannya di lembaran kertas itu, lalu dengarkan pertanyaannya baik-baik?? Siapa yang bisa menjawab dengan benar semua dari 5 pertanyaan saya, mereka lolos dalam ujian mid semester bulan depan."

Semua lembaran kertas sudah diterima semua siswa, Qonin sekilas melirik Zanqi dengan kepala yang masih tertunduk sambil memegang bolpoin menunggu pertanyaan bu Ratna.

"Ibu mulai dengan pertanyaan pertama. Sebutkan organel tubuh mana yang paling banyak terdapat sel Fagosit? Waktu kalian menjawab soal setiap pertanyaan adalah 10 detik!!" seru bu Ratna, dia berhenti untuk memberi kesempatan siswa menjawab.

"Sudah!!! Pertanyaan yang kedua, Sitoplasma yang terdapat di dalam inti sel disebut apa?" seru bu Ratna.

Pertanyaan-pertanyaan bergulir begitu cepatnya, beraneka reaksi ditunjukkan oleh siswa/siswi. Ada yang garuk-garuk kepala, ada yang menulis jawaban asal dan masih banyak lainya. Setelah semua pertanyaan selesai, bu Ratna berkeliling sambil memberi tahu jawabannya.

"Saya akan sebutkan jawabannya, jika merasa menjawab salah langsung berdiri, jangan coba membohongi saya, saya akan berkeliling untuk mengecek kalian satu-persatu!!"

"Untuk pertanyaan pertama jawabannya adalah Lisosom," seru bu Ratna.

Decit kursi yang bergeser ke belakang sangat banyak, hampir separo siswa yang berada di kelas berdiri. Kemudian bu Ratna kembali menyebutkan jawaban kedua sambil mengecek jawaban siswa, dia berseru, "Jawaban yang kedua adalah Nukleoplasma!!"

Jawaban demi jawaban disampaikan oleh bu Ratna, dan jawaban terakhir menyisakan Qonin dan Zanqi yang masih duduk di tempatnya.

Zanqi menoleh tidak percaya, gadis yang bernama Qonin mampu menjawab semua pertanyaan dengan benar.

Qonin ya namanya!! Wanita ini pandai atau hanya kebetulan saja? Ahhh!!! Apa mungkin dia menyontek jawabanku?? Batin Zanqi.