Chapter 14 - Bodoh sekali

Brak

Brummm

Sekarang, Katsuki sudah masuk dan meninggalkan Shouki dengan menggunakan taksi. Tak mempedulikan wajah tampan dan bodoh Shouki yang terlihat sedang menunggu jawaban dari Katsuki.

Jangan tertawa.

Katsuki tidak mau lagi meladeni pria aneh itu. Walau wajahnya tampan, punya banyak harta, uang ratusan miliar dolar, dan sangat terkenal. Tapi dengan kepribadian seperti itu, Katsuki hanya akan dibuat gila secara perlahan olehnya.

Atas alasan apa Shouki menyatakan perasaannya tiba-tiba seperti itu? oh tidak, itu bukan mengatakan perasaan. Melainkan melamar secara tiba-tiba.

Memang tidak ada yang mengharuskan bagi pasangan Werewolf untuk mengikat satu sama lain dalam hubungan pernikahan. Bahkan banyak pasangan Werewolf yang tinggal satu rumah sampai anak mereka dewasa hanya dengan hubungan sebagai mate tanpa diresmikan sebagai sepasang suami-istri.

Tapi Katsuki berencana untuk memiliki pasangan secara resmi. Apa susahnya menikah? kalau memang sudah siap dan saling mencintai. Namun kalau begini kejadiannya, Katsuki pasti akan menolak. Baru kenal beberapa jam yang lalu, lalu sekarang sudah diajak menjadi sepasang mate. Itu adalah lelucon paling tidak lucu menurut Katsuki.

Bugh

Sebuah goncangan terasa di mobil taksi itu, baik Katsuki ataupun si supir taksi sama-sama bingung dan tidak tahu kenapa mobil itu bergerak sendirinya saat dijalankan di jalanan lurus.

Awalnya mereka berdua mengira kalau mobil itu tersandung sebuah bebatuan. Namun sebuah tangan yang melambai pada kaca jendela di samping Katsuki membuat mereka berdua menepis pemikiran itu dan sama-sama menjerit.

"AAAAAAAAAAAAA!!!! TANGAN HANTU! HANTU TANGAN! ATAU APA ITU AKU TIDAK TAU!!!"

ckiiiittt

BRAKKK

Mobil taksi itu berhenti tiba-tiba, membuat sosok yang melambaikan tangan itu jatuh dari atap mobil langsung ke tanah.

Supir taksi dan Katsuki tersengal-sengal, mereka seperti sedang melihat hantu. Padahal nyatanya, Katsuki adalah seorang Werewolf dan supir itu adalah seorang manusia berdarah campuran dengan druid. Jadi untuk urusan makhluk supranatural seharusnya mereka tidak takut.

Tidak, mereka hanya terkejut, bukan takut.

"Apa dia mati?" tanya Katsuki.

"Tidak, dia bergerak. Dia bangun! astaga dia mayat hidup!"

Katsuki memukul mulut supir itu, rasanya dia benar-benar kesal melihat supir itu yang tak henti-hentinya menjerit melebihi dirinya.

Dari tempat duduknya, Katsuki tidak perlu memicingkan matanya untuk melihat siapa yang baru saja jatuh dari atap mobil tersebut. Dengan penglihatannya yang sangat bagus dan tajam itu, dia bisa mengetahui bahwa pria yang baru saja bangkit tersebut adalah Shouki.

"Dia benar-benar gila," gumam Katsuki. Dia langsung membuka pintu mobil dan turun dari sana.

"Apa kau gila?!!! kau hampir membuat kami mati konyol! kalau mobil ini jatuh ke jurang bagaimana?! apa kau tidak punya cara yang lebih wajar untuk mengejar orang lain?!" tanya Katsuki dengan penuh emosi.

"Kau meninggalkan aku begitu saja. Mana sempat kalau aku mengejarmu menggunakan mobil, itu hanya merepotkan aku. Lebih baik aku langsung berlari," jawab Shouki dengan santai. Tetap dengan nada yang datar sekali.

Katsuki menghela nafas lelah, dia menatap nanar ke arah Shouki yang bajunya sedikit berdebu karena jatuh ke tanah. Dia tidak mau dikejar-kejar lagi seperti tadi. Tapi dia juga tidak mau berdekatan terus-menerus bersama Shouki.

"Aku akan jawab pertanyaan mu itu nanti. Mungkin besok, kau tahu sendiri kan kalau menjadi seorang mate itu bukanlah hal yang sepele? tapi apa kau sendiri tidak berpikir-pikir dulu? bisa jadi aku bukan seorang Werewolf yang ditakdirkan oleh Moon Goddess untuk menjadi mate mu kan?" ujar Katsuki, dia berusaha untuk membuat Shouki tidak yakin dengan pilihannya.

"Tidak, aku rasa kau orang yang cocok. Apa kau tida berpikir apa alasan yang membuat pheromone mu terus menerus keluar sedari keluar dari hotel sampai sekarang?" balas Shouki. Nampaknya dia cukup berpegang teguh pada pendiriannya.

Katsuki melipat tangannya di depan dada. Menatap tajam ke arah Shouki. Boleh diakui bahwa Katsuki adalah Werewolf dengan rasa berani yang sangat tinggi hingga berani bersikap seperti itu di depan pemimpin peck nya sendiri.

"Memangnya apa alasannya?" tanya Katsuki. Dia benar-benar tidak tahu.

"Ya tentu saja karena aku. Keberadaan ku membuat pheromone mu keluar, tubuhmu bereaksi sendiri tanpa kau sadari. Dan bukankah kita berdua merupakan hal yang cocok. Aku butuh pheromone dan aroma tubuhmu untuk beristirahat, dan kau butuh aku karena aku dpaat mebuat pheromone mu lebih terkontrol," jelas Shouki.

Katsuki menegang dagunya pertanda sedang berpikir. Meskipun sedikit konyol tetapi ucapan Shouki itu ada benarnya juga.

Katsuki menggelengkan kepalanya. Dia tidak boleh secepat itu terpengaruh oleh ucapan Shouki. Padahal tadinya dia yang ingin mempengaruhi Shouki, nyatanya sekarang dirinya yang malah terpengaruh. Katsuki harus lebih berhati-hati.

Mau bagaimanapun juga, Katsuki masih sangat mencintai Eijiro. Dan dia hanya ingin bersama dengan Eijiro. Bahkan secara perlahan, dirinya ingin mengundurkan diri dari pekerjaannnya agar bisa menunjukkan ketulusannya pada Eijiro. Tidak sulit baginya untuk mencari pekerjaan sebagai seorang model atau bintang film dengan paras rupawan yang sudah tersohor itu.

Cukup membingungkan tentang alasan kenapa Katsuki tidak memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya sebagai gigolo sampai sekarang. Kalau Eijiro tidak kembali hadir di kehidupan Katsuki, apakah Katsuki seumur hidupnya akan menjadi gigolo dan memuaskan lebih banyak orang?

Entahlah, itu hanya Katsuki yang tahu.

Tidak sepenuhnya salah Eijiro bila ia marah pada Katsuki.

Namun masih menjadi misteri tentang siapa yang dulunya meniduri Katsuki sampai-sampai Katsuki mengira orang itu adalah Eijiro.

"Hei, sadarlah. Kenapa kau diam saja?"

Katsuki tersentak dan sadar dari lamunannya, dia sudah membuat seorang supir taksi menunggunya.

"Intinya kita bicarakan ini nanti. Aku sedang tidak dalam kondisi tubuh yang baik, aku ingin beristirahat," balas Katsuki dengan nada ketus.

Ekspresi Shouki terlihat lebih lembut daripada yang tadi. Yang awalnya begitu datar dan tak terbaca sama sekali ekspresinya, kini berubah terlihat penuh perhatian dan kecemasan.

"Aku akan mengantarkan mu," tukas Shouki memutuskan keinginannya.

"T-tidak, tidak perlu. Aku bisa pulang sendiri. Jangan ganggu aku dulu dan beri aku waktu untuk menjawab ajakanmu tadi," cegah Katsuki.

Sebelum Shouki sempat mencegah Katsuki pergi dari sana. Katsuki sudah lebih dulu masuk ke dalam mobil taksi itu dan meninggalkan Shouki untuk kesekian kalinya.

Bukannya marah, Shouki malah tersenyum tipis. Dia merasa kalau Katsuki mempunyai kepribadian yang sangat menarik. Berbeda sekali dari para wanita dan lelaki yang mendekatinya hanya karena faktor ketampanan dan harta yang dimiliki oleh Shouki.

"Aku harus memiliki lelaki itu. Sifat pemarahnya itu sungguh lucu, dia juga merupakan orang yang jujur. Aku akan sangat beruntung. Apalagi setiap malam aku bisa menghirup aroma wangi dari tubuh dan pheromone miliknya," gumam Shouki.