Kriiiinggg... Kriiingggg... Kriiiingggg
Jam waker membangunkan seorang gadis cantik dipagi hari.
"Hoooaaamm" gadis ini menguap karena merasa dirinya masih mengantuk di pagi yang dingin ini. Matanya mulai terpejam lagi dan mulai masuk ke dunia khayal dibawah alam sadarnya. Namun suara pintu diketuk membuatnya terjaga dari tidurnya.
Tok Tok Tok...
"Kinan.. bangun sayang. Kamu belum bangun ya ? Ayo bangun putriku sayang. Mandi dan segera turun untuk sarapan ya. Mama tunggu dibawah." Panggil Mama Kinan dibalik pintu yang masih tertutup rapat.
"Iya Ma.. Kinan sudah bangun kok. Ini Kinan mau mandi. Nanti Kinan segera turun ya." Jawab gadis manis yang masih memeluk guling kesayangannya.
Rasa malas ini terpaksa harus Ia singkirkan. Kinan segera bangkit dari singgasananya dan menuju kamar mandi.
◇◇◇
Waktu menunjukkan pukul 05.30 pagi. Gadis ini sudah tampak rapi mengenakan seragam biru putihnya dengan rambut sebahu dan mengenakan bando hitam dikepalanya.
"Matematika, Bahasa Indonesia, Agama, tugas, alat tulis, oke udah lengkap semua." Senyumnya merekah lebar. Ia bergegas turun kebawah untuk sarapan sambil membawa ransel berwarna abu-abu kesayangannya.
"Pagi Ma.. pagi Pah.." sapa gadis ini kepada kedua orang tuanya.
"Selamat pagi tuan putri. Yuk sarapan yuk nanti Kinan telat lho ke sekolahnya." Sapa Mama Kinan padanya.
"Pagi sayang.. cantik banget putri kesayangan papah." Sapa Papah Kinan padanya.
"Iya dong. Kan Mamanya cantik." Jawab kinan genit pada Papahnya.
"Kak Biyan mana Mah ? Tumbenan belum turun. Biasanya dia udh sarapan duluan." Tanya Kinan kepada Mamanya.
"Kakakmu kesiangan Kinan. Kinan nanti berangkat diantar Papah aja. Kalo Kinan nunggu Kak Biyan nanti Kinan telat ke sekolahnya." Kata Mama Kinan.
"Iya mah. Huuu Kak Biyan lagian pake kesiangan segala sih." Ujar Kinan yang kesal karena kakak sematawayangnya kesiangan.
Kinanti Hazelya Farhan adalah putri bungsu dari keluarga Farhan. Ayahnya bernama Naufal Farhan dan Ibunya bernama Inggrid Bella. Ayah Kinan adalah seorang pengusaha besar yang sukses dibidang retail sedangkan ibunya memiliki toko emas besar di daerah Jakarta. Kinan merupakan sosok anak bungsu yang ceria dan cerdas. Saat ini Kinan duduk dibangku kelas 3 Sekolah Menengah Pertama. Sejak kelas satu SMP Kinan selalu memperoleh peringkat pertama di kelas karena kepintarannya. Hal ini membuat Kinan terkenal diantara teman-teman seangkatannya. Namun predikat sebagai juara kelas tidak membuat Kinan menjadi sosok yang angkuh. Kinan tetap ramah dan murah senyum kepada teman-temannya. Kinan juga dikenal sebagai sosok yang tidak pelit ilmu. Bila ada teman yang bertanya mengenai pelajaran ataupun minta bantuan Kinan untuk belajar, Ia pasti membantu dengan senang hati dan tanpa pamrih. Itulah yang membuat Kinan disenangi teman-temannya. Kinan memiliki postur tubuh yang tinggi dengan berat badan ideal. Kulit sawo matang, mata kecoklatan, hidung mungil yang mancung dan alis tebal dengan bulu mata lentik membuat kinan tampak selalu menarik perhatian kaum pria. Paras cantiknya membuat Kinan semakin dikagumi banyak teman terutama anak laki-laki di sekolahnya.
Kinan memiliki seorang kakak laki-laki bernama Biyan Raditya Farhan yang kerap disapa Biyan, usianya hanya terpaut 2 tahun dan saat ini tengah menduduki bangku Sekolah menengah Atas. Setiap hari kakak beradik ini selalu berangkat sekolah bersama menaiki motor gede yang diberikan Papah mereka pada Biyan. Jarak antara sekolah Biyan dan Kinan tidak terlalu jauh sehingga mereka bisa berangkat sekolah bersama setiap hari. Biyan adalah sosok kakak yang bertanggung jawab dan dapat diandalkan. Tak kalah dengan Kinan, Biyan juga memiliki paras tampan sepeti ayahnya. Postur tubuhnya yang tinggi dan gagah terbentuk akibat aktivitas rutinnya yaitu bermain basket. Biyan merupakan atlit basket profesional sejak kelas 3 SMP. Olahraga basket membuat Biyan tampak bugar dan tentunya banyak diidolakan kaum wanita. Kinan sangat menyayangi kakak sematawayangnya itu. Begitu pula Biyan yang selalu menjaga adik kesayangannya. Mereka seperti pasangan sejoli. Kinan beruntung memiliki kakak laki-laki yang bisa selalu menjaganya. Hal ini membuat Kinan selalu merasa aman.
Kinan dan Papahnya sudah selesai menyantap sarapan pagi ini. Sedangkan Biyan baru saja tiba di meja makan untuk sarapan.
"Kak Biyan tumben kesiangan. Begadang ya semalem. Huuu dasar Kak Biyan." Ejek Kinan pada kakak kesayangannya yang hari ini bangun kesiangan.
"Apaan sih dek. Gara-gara kamu tuh. Bangun pagi bukannya bangunin kakak malah siap-siap duluan." Jawab Biyan sambil mengacak-acak puncak kepala Kinan.
"Iiihhh Kak Biyan.. nanti berantakan lagi iihhh." Kinan menghindar sambil cemberut. Namun percuma saja rambutnya sudah agak berantakan kini.
"Udah ah mending berangkat sama Papah. Wleee.." Ejek Kinan pada kakaknya.
"Eh kok berangkat sama Papah sih. Berangkat sama kakak aja ayo. Kakak udh siap ni." ucap Biyan.
"Gamau ah. Kak Biyan aja belom sarapan. Ntar aku telat kalo nungguin Kak Biyan." jawab Kinan.
Kinan menghampiri Mamanya untuk berpamitan dengan mencium punggung tangan Mamanya.
"Berangkat ya Mah. Dah kak Biyan. Nanti jemput Kinan di sekolah yah seperti biasa." pamit Kinan pada Mama dan Kakaknya.
◇◇◇