Biyan kembali ke meja yang mereka duduki dengan membawa sebuah nampan yang penuh terisi makanan. Nampan itu diletakkan diatas meja tepat didepan mereka bertiga. Kinan mengambil sebuah ice cream cup pesanannya dan meletakkannya di depan Joshua kemudian Ia mengambil sebuah ice cream cup lagi untuk Ia makan. Biyan yang melihat tingkah adiknya ini kemudian protes karena Kinan tidak mengambilkan ice cream cup untuknya seperti yang Kinan lakukan untuk Jo.
"Ice cream kakak mana ?" Tanya Biyan yang iseng mengganggu Kinan.
"Itu.. Kak Biyan ambil sendiri aja." Jawab Kinan yang asik memakan ice creamnya dengan topping oreo.
"Lho Kinan, itu Jo diambilin ice creamnya. Kok kakak enggak ?" Tanya Biyan lagi yang kemudian melipat kedua tangannya.
"Iihh Kak Biyan.. kalo Jo gak diambilin nanti dia sungkan. Kalo Kak Biyan kan gak bakal malu-malu." Jawab Kinan sambil mengambil ice cream cup diatas nampan dan meletakkannya didepan Biyan.
"Ini ice creamnya ya Kak Biyan.." Ujar Kinan kemudian.
"Nah.. gini dong adikku yang paling cantik." Kata Biyan dengan senyum merekah dibibirnya.
Joshua hanya diam menahan kata melihat tingkah kakak beradik di hadapannya. Usia mereka hanya berjarak 2 tahun sehingga siapapun yang melihat tingkah mereka akan berfikir bahwa mereka sepasang kekasih yang tengah dilanda asmara. Ketiga muda mudi ini menikmati makanannya masing-masing. Akhirnya Biyan kembali yang membuka pembicaraan.
"Kinan.. kamu gak mau ngenalin temen kamu ini ke kakak ?" Tanya Biyan pada adiknya.
"Emang Kak Biyan belom kenalan sama Jo ? Kinan kirain udah kak. Abisnya tadi aja udah kelihatan akrab gitu." Jawab Kinan.
"Belom Nan.. buruan kenalin ke kakak." Ujar Biyan lagi.
Kinanpun menghentikan acara makan ice cream favoritnya untuk mengenalkan Joshua kepada Kakak kandungnya.
"Kak Biyan, ini Joshua. Joshua, ini Kak Biyan kakakku satu-satunya yang paliiingg aku sayang." Ujar Kinan mengenalkan Joshua dan Biyan satu sama lain.
Biyan berjabat tangan dengan Joshua dan mengucapkan salam kenal sambil tersenyum manis.
"Joshua ini temen sekolah aku kak cuma kita beda kelas. Jo ini anak kelas B jadi kelasnya sebelahan sama kelas aku." Ucap Kinan lagi.
"Jo, Kak Biyan ini sekolah di SMA 81. Dulu dia juga dari sekolah kita. Lo mungkin pernah liat dia kalo lo nonton pertandingan basket 2 tahun lalu. Nah kakak gue ini atlit basket yang jago itu." Ucap Kinan menjelaskan tentang kakaknya pada Jo.
Joshua mengangguk tanda mengerti tentang penjelasan Kinan.
"Pantesan gue kayaknya pernah liat lo Bang. Kayak familiar aja gitu wajah lo." Ucap Joshua.
"Iya.. gue alumni sekolah lo." Jawab Biyan sambil tersenyum.
"Oiya rumah lo dimana Jo ?" Tanya Biyan pada Joshua.
"Rumah gue gak jauh dari sekolah lo bang. Gue tinggal di Edelweiss Townhouse." Jawab Joshua.
"Oh yang perumahan elit itu kan ? Tau gue. Gue sering lewat situ." Ucap Biyan.
"Iya bang. Kapan-kapan mampir ya ke rumah gue bang. Tapi kabarin dulu kalo mau ke rumah. Soalnya gak ada orang di rumah bang." Kata Joshua.
"Emang orang tua lo kemana ? Adek atau kakak lo ?" Tanya Biyan lagi.
"Bokap nyokap sering ke luar kota bang. Paling di rumah ada pembantu doang. Gue soalnya anak tunggal." Jawab Joshua.
"Pantesan lo kayaknya introvert. Lo suka nongkrong dimana ?" Tanya Biyan lagi.
Kinan yang melihat kakaknya banyak bertanya tentang Joshua lama kelamaan merasa tak enak hati dengan Jo.
"Kak Biyan, udah ah tanya-tanyanya. Masa Joshua dikepoin gitu iihh." Ujar Kinan protes dan menghentikan acara makan ice creamnya.
"Bukan kepoin Kinan.. Kakak mau tau aja. siapa tau kakak bisa join nongkrong sama Jo. Iya gak Jo ?" Ujar Biyan melakukan pembelaan.
"Gapapa Nan.. santai aja." Ucap Jo sambil tersenyum.
Kinan yang melihat senyuman Joshua malah mematung terpesona. Jarang sekali Joshua menunjukkan keramahan seperti ini. Biasanya Ia selalu dingin dan cuek kepada semua orang. Kinan jadi salah tingkah dan berusaha menyembunyikan wajahnya yang mulai memerah karena senang melihat Jo tersenyum. Untung saja baik Joshua maupun Biyan tidak ada yang memperhatikan ekspresi wajah Kinan. Kalau tidak Ia akan malu karena wajahnya tiba-tiba memerah hanya karena melihat senyuman Joshua.
"Gue paling sering nongkrong di daerah Rawamangun bang. Ada cafe punya temen gue disitu di Kedai Lokale bang." Jawab Jo lagi.
"Kedai lokale. Kayaknya gue pernah denger deh. Ntar deh kapan-kapan gue main kesana." Ujar Biyan.
"Boleh banget bang. Gue hampir setiap malem sih nongkrong disana." Ujar Joshua.
Biyan, Joshua dan Kinan asik berbincang-bincang hingga tak terasa semua camilan mereka sudah habis dan matahari di luar tampaknya sudah mulai condong. Mereka memutuskan untuk pulang sebelum Ibukota Jakarta dilanda macet karena jam pulang kantor.
"Jo.. thanks ya udah nemenin gue nunggu Kak Biyan lama banget tadi bahkan lo sampe udah mau nganterin gue balik. Sorry ya gue ngerepotin lo." Ucap Kinan pada Jo dengan senyuman manisnya.
Duh Kinan.. manis banget sih lo kalo senyum gini. Gumam Joshua dalam hati.
"Sama-sama Kinan." Jawab Joshua dengan cepat sambil tersenyum.
"Bentar ya dek, kakak pengen ke toilet bentar. Bentar doang." Tiba-tiba Biyan merasa ingin buang air kecil.
Kinan hanya menjawab Biyan dengan anggukan tanda Ia mendengarkan apa yang dikatakan Biyan. Biyanpun segera bergegas menuju toilet restoran cepat saji tersebut.
"Mmhh.. Kinan, gue boleh minta nomer ponsel lo gak ? Mmhh siapa tau nanti gue ada perlu sama lo misal." Ucap Joshua memberanikan diri sambil menyodorkan handphonenya agar Kinan mengetikkan nomer ponselnya. Joshua berpikir bahwa tidak ada salahnya bila meminta kontak gadis cantik bermata kecoklatan yang selalu menarik perhatiannya ini. Toh Ia sudah berhasil mengambil hati Biyan hingga Biyan mempercayai Ia untuk menjaga Kinan. Kinan cukup terkejut dengan permintaan Joshua. Ia sempat mematung beberapa detik untuk mencerna apa yang dikatakan Joshua padanya barusan. Hingga akhirnya Kinan sadar dan melihat wajah Joshua sambil tersenyum. Kemudian Kinan meraih handphone milik Joshua dan mengetikkan nomer ponselnya di layar bening telpon genggam berwarna hitam itu.
"Ini Jo." Ujar Kinan mengembalikan handphone Joshua sambil tersenyum malu.
Dari kejauhan rupanya Biyan mengamati apa yang dilakukan adik kesayangannya dengan lelaki yang baru Ia kenal. Biyan menangkap ekspresi bahagia terukir diwajah adiknya. Biyan bergumam dalam hati, gue percaya dia bisa jagain dan bahagian lo dek. Alih-alih berkata ingin ke toilet ternyata hanya alasan Biyan saja yang sengaja ingin melihat apa yang dilakukan Jo kepada adiknya bila Ia tak berada di samping adiknya. Biyan benar-benar memastikan bahwa Joshua adalah lelaki baik dan aman untuk adiknya. Biyanpun segera menghampiri Kinan dan Joshua.
"Yuk pulang." Ajak Biyan pada Kinan dan Joshua.
"Gue balik dulu ya Jo." Kinan berpamitan dengan Joshua sambil tersenyum.
"Iya Kinan. Hati-hati di jalan ya." Ucap Joshua pada Kinan.
"Balik dulu bray. Kapan-kapan mainlah ke rumah gue sama Kinan. Atau nanti gue ada main deh ke tongkrongan lo. Thanks ya Jo." Ujar Biyan sambil memegang pundak Joshua.
"Siap bang. Sama-sama bang. Tiati di jalan. Jangan ngebut bawa cewek cantik." Goda Joshua pada Kinan di depan abangnya.
Kinanpun tersenyum malu sambil menunduk.
"Iya nih kudu pelan-pelan haha." Tawa merekapun pecah.
Kinan dan Biyan berboncengan meninggalkan Joshua dan restoran cepat saji itu. Joshuapun sudah siap melajukan motornya menuju rumahnya.
◇◇◇