Chereads / Be A Bad Girl / Chapter 12 - Chapter 12 ~ Accidental Meeting

Chapter 12 - Chapter 12 ~ Accidental Meeting

"Beli buku apa lagi ya.." Ucap gadis bermata hazel ini.

"Persiapan UN udah. Seri pendalaman materi udah. Liat-liat novel baru ah. Udah lama gak koleksi novel lagi."

Gadis bermata hazel ini adalah Kinan. Saat ini Ia tengah berada di sebuah toko buku besar dan terkenal. Kinan membeli beberapa buku untuk persiapan ujian nasional. Sebentar lagi siswa kelas 3 SMP akan dihadapkan dengan ujian penentuan kelulusan yakni ujian nasional. Banyak toko buku offline maupun online shop yang menjual buku-buku serupa. Namun bagi gadis penyuka buku Ia akan memilih mengujungi gramedia karena disana Kinan bisa melihat-lihat buku baru dan membeli berbagai macam buku sesuai kebutuhannya.

Sepulang sekolah Ia memang meminta supir keluarga Farhan mengantarnya ke gramedia terdekat lalu Ia meminta supir itu pulang duluan karena Ia pasti akan lama di toko buku. Hari ini Kinan tidak dijemput oleh Biyan sehingga supir keluarga Farhan yang diutus untuk menjemput Kinan di sekolah. Tiba-tiba ponsel gadis ini berdering.

"Halo kak"

"Kinan, kamu dimana ? Kok belum sampe rumah ?" Tanya seorang pria diujung pesawat telepon.

"Kinan lagi di gramedia Kak. Kak Biyan udah di rumah ?" Ujar Kinan bertanya pada kakaknya.

"Udah dek. Baru aja kakak sampe. Pantesan dicari dikamar gak ada."

"Hehe maafin aku lupa bilang tadi. Abisnya kan mumpung free jadi aku sempetin beli buku dulu. Bentar lagi aku balik kok kak." Ujar Kinan meyakinkan.

"Dijemput Mang Ujang aja ya. Nanti kakak suruh berangkat jemput kamu." Kata Biyan.

"Gak usah Kak Biyan. Kasian Mang ujang pasti capek. Nanti aku naik ojek online aja ya." Kata gadis itu.

"Yaudah hati-hati dek." Pesan Biyan pada adiknya.

"Siap komandan." panggilan telepon terputus.

Hari ini Biyan seharusnya latihan basket di sekolahnya karena akhir pekan ini akan ada pertandingan antara sekolah Biyan dan salah satu sekolah swasta di Jakarta. Tapi sayangnya secara mendadak latihan itu diundur sore nanti sehingga Biyan memutuskan kembali ke rumah terlebih dahulu.

◇◇◇

Bruukkk !!!

Secara tidak sengaja Kinan menabrak seorang wanita cantik di sebuah store tas branded. Selain hobi membaca buku, Kinan juga suka mengoleksi tas branded yang unik dan cocok untuk style remaja seumurannya. Setelah berkeliling membeli buku-buku untuk keperluan sekolahnya, Kinan memutuskan untuk mampir sebentar ke store tas branded yang sering Ia kunjungi. Rencananya Ia ingin melihat koleksi baru dari toko tas branded tersebut namun sayangnya gadis ini malah menabrak seorang wanita muda sehingga minuman yng dibawa wanita itu tumpah ke lantai toko.

"Maaf tante.. saya gak sengaja." Ujar Kinan pada wanita muda yang usianya diperkirakan belum menginjak kepala tiga.

"Aduh.. kalo jalan liat-liat dong. Liat tu minuman saya jadi jatuh. Untung gak bikin kotor baju saya." Ujar wanita ini agak sedikit ketus.

"Sekali lagi saya minta maaf tante. Saya tadi gak liat. Maaf ya tante." Ucap Kinan penuh penyesalan.

"Ada apa Re ?" Tiba-tiba seorang pria menghampiri gadis itu

"Gapapa kok mas. Anak ini tadi nubruk aku sampe minuman yang kamu beliin itu jatuh mas." Adu wanita muda ini.

"Papah.." Ujar Kinan terkejut melihat pria yang baru saja menghampiri wanita itu adalah papahnya.

"Sedang apa papah disini ? Tante ini siapa ?" Ujar Kinan penuh tanya.

"Kinan.. sama siapa kesininya sayang ? Kamu lagi mau beli apa nak ?" Tanya papah Kinan mengalihkan pembicaraan.

"Jawab pertanyaan Kinan dulu pah." Ucap gadis ini tegas dan menahan kemarahannya.

"Papah baru selesai rapat sama client sayang. Oya kenalkan ini sekretaris papah. Namanya Renatta." Ujar papah Kinan berusaha menutupi sesuatu.

"Rapat ? Di mall ? sampe beliin minuman buat sekretaris papah ? dan dia manggil papah dengan panggilan mas ?" Ujar Kinan menyudutkan wanita muda di sebelah papahnya.

"Kinan ! ini urusan papah. Ini bisnis papah. Kamu gak perlu ikut campur !" Jawab Mr. Farhan dengan nada tinggi.

"Papah masih ada urusan. Kamu kalau sudah selesai belanja cepat pulang ke rumah. Papah pergi dulu." kata Mr. Farhan berusaha menghindar.

Wanita muda itu mengekor dibelakang Mr. Farhan meninggalkan Kinan sendirian.

◇◇◇

Kinan menahan amarahnya. Ia sebetulnya bingung siapa wanita muda itu. Apa benar wanita itu sekretaris papahnya. Tapi mengapa wanita itu memanggil papah dengan sebutan mas. Tentu hal itu sangat tidak sopan karena dia berbicara dengan atasannya.

"Dek, belom tidur ?" Ujar Biyan membuyarkan Kinan dari lamunannya.

"Belum." Jawab Kinan singkat.

"Ada apa dek ? Ada masalah di sekolah ?" Tanya Biyan pada adiknya yang terlihat murung dan sedih.

"Engga kok. Gak ada apa-apa kak Biyan. Aku tidur dulu ya. Biar besok bangunnya gak telat." Pamit Kinan meninggalkan Biyan.

Kamar adalah tempat ternyaman bagi penghuninya namun tidak untuk Kinan. Saat ini Ia justru sedang bimbang. Ingin sekali menceritakan apa yang ditemuainya tadi di mall kepada Biyan. Tentang pertemuannya dengan papahnya yang bersama seorang wanita muda. Sebenarnya tidak terasa aneh bila wanita itu tidak memanggil papah Kinan dengan sebutan mas. Namun karena Ia memanggil dengan sebutan itu maka bisa saja suatu hal telah disembunyikan oleh Mr. Farhan dan wanita itu darinya. Apa rapat itu hanya alasan dan sandiwara saja. Kinan terlalu pusing untuk memikirkan hal itu. Biyan adalah keluarga terdekat Kinan. Semua hal selalu Kinan bagi dengan kakak sematawayangnya itu. Tetapi kali ini Ia tak bisa membagi rasa bimbangnya ini dengan kakaknya.

"Engga.. Kak Biyan gak boleh tau hal ini. Aku harus cari tau dulu siapa wanita yang disebut papah sebagai sekretarisnya itu. Aku harus tau kebenarannya." Ujar Kinan.

◇◇◇

Biyan penasaran dengan apa yang terjadi. Ia berusaha mencari tahu. Mungkin ada petunjuk mengenai kecurigaannya. Biyan menuju kamar Bi Asih untuk menanyakan sesuatu.

Tok tok tok...

"Bi Asih.. ini Biyan. Bibi udah tidur ?"

"Sebentar den." Jawab Bi Asih menandakan Ia masih terjaga.

Bi Asih membuka pintu kamarnya.

"Ada apa den ? Den Biyan perlu sesuatu ?" Tanya Bi Asih.

"Maaf ya Bi membangunkan Bibi malam-malam. Biyan cuma mau tanya. Tadi Bi Asih liat Kinan pulang ? Jam berapa ya Bi ?" Tanya Biyan.

"Iya den. Sekitar jam 4 sore den. Tapi sepertinya Non Kinan kayak lagi marah gitu pas pulang tadi den. Soalnya wajahnya terlihat kesal dan buru-buru naik ke kamarnya. Bibi gak berani tanya apa-apa den." Kata Bi Asih.

"Yaudah makasih ya bi. Silahkan bibi lanjut tidur lagi. Maaf ya Biyan ganggu bi." Ujar Biyan berpamitan.

"Gak apa apa kok den."

Biyan kembali ke kamarnya. Saat melintasi kamar Kinan Ia melihat lampu kamar Kinan sudah redup tanda gadis itu sudah tertidur. Biyan membuka pintunya sedikit untuk memastikan adiknya benar-benar sudah tidur. Adik kesayangannya itu sudah mengenakan selimut baby pinknya dan tertidur memeluk gulingnya. Biyan menutup pintu kamar Kinan dan menuju kamarnya untuk tidur.

"Besok gue bakal pastiin lagi kalo Kinan baik-baik aja."

◇◇◇