Chereads / Be A Bad Girl / Chapter 9 - Chapter 9 ~ Request

Chapter 9 - Chapter 9 ~ Request

Hari ini sangat melelahkan sekali bagi Kinan. Jemputan yang sangat terlambat, hingga berakhir makan bersama di restoran cepat saji dan untuk pertama kalinya duduk semeja dengan lelaki bernama Joshua. Kinan tak pernah membayangkan hari ini akan terjadi. Kini gadis itu tengah duduk didepan meja riasnya sambil mengeringkan rambutnya. Setelah mandi dan keramas Kinan merasa jauh lebih nyaman. Badan yang berkeringat akibat beraktivitas seharian dan terkena matahari membuat Kinan lelah dan risih. Tapi Kini dirinya sudah segar kembali.

Tok tok tok...

Pintu kamar Kinan diketuk dari luar oleh seseorang.

Kinan membuka pintu kamarnya.

"Maaf non, mau bibi buatkan makan malam apa non ?" Tanya asisten rumah tangga di rumah Kinan.

"Gausah bi. Kinan pengen minum susu aja nanti. Nanti Kinan turun kebawah deh bi." Ucap Kinan.

"Baik non kalau gitu bibi buatkan susunya ya." Ucap Bi Asih lagi.

"Terimakasih ya bi." Ucap Kinan sambil tersenyum.

"Sama-sama non." Jawab Bi Asih kemudian berlalu meninggalkan kamar Kinan.

Kinan segera menutup pintu kamarnya kembali dan Ia teringat pada pesan Joshua tadi. Kinan meraih ponselnya dan mengecek apakah Jo sudah membalas pesannya.

"Gue ada tugas matematika, materinya tentang persamaan kudrat. Tapi gue rada gak paham sama materi ini. Kalo lo free besok sore bisa gak ajarin gue materi ini ?" Pinta Joshua pada Kinan.

Kinan mengerutkan dahinya dan berfikir sejenak. Setau Kinan, meski Joshua terlihat bandel dan suka nongkrong tapi dia anak yang pintar dikelasnya. Tapi mengapa kali ini Jo meminta bantuan Kinan untuk belajar. Kinan tidak mengerti mengapa Jo bisa begini. Namun disisi lain Kinan mempertimbangkan bahwa biasanya Kinan selalu membantu teman-temannya yang kesulitan memahami materi atau tidak tau cara menyelesaikan tugas sekolahnya tanpa membeda-bedakan terkait hal apapun. Kinan menunda menjawab pesan dari Joshua. Ia memilih turun ke dapur untuk menikmati segelas susu hangat yang sudah disiapkan Bi Asih.

Saat tiba di lantai dasar rumahnya, Kinan memperhatikan sekitarnya. Suasana rumah ini masih sama seperti hari-hari sebelumnya. Sepi, tenang, tidak ada orang. Setiap hari Kinan selalu melalui hari seperti ini. Papah dan mama Kinan adalah pembisnis yang sibuk sekali. Bila pulang kerumah, mereka hanya untuk tidur atau mandi dan berganti pakaiannya saja. Jarang sekali mereka bisa kumpul keluarga dalam momen lain selain sarapan pagi. Siang hingga malam hari Kinan hanya ditemani oleh Biyan dan ada asisten rumah tangga yang menginap di rumahnya. Namun bila Biyan ada jadwal latihan basket atau sekedar hang out dengan temannya akhirnya Kinanpun tidak ada yang menemani di rumah selain dengan Bi Asih. Tetapi Kinan beruntung kakaknya lebih memilih menghabiskan banyak waktu di rumah. Kalau tidak betapa sedihnya Kinan karena harus melalui setiap hari dengan suasana sepi begini.

Gadis berambut sebahu itu mengenakan piyama tidur berwarna biru langit. Ia kemudian berjalan ke arah dapur untuk mengambil segelas susu yang sudah dibuatkan oleh Bi Asih. Segelas susu kini sudah Kinan genggam. Kinan memilih duduk sejenak sambil nonton televisi dan menikmati segelas susu hangatnya. Kinan kemudian ingat bahwa Ia belum menjawab pesan Joshua sedangkan jarum jam sudah menunjukkan pukul 8.30 malam. Kinan segera meraih ponselnya dan membuka aplikasi berwarna hijau dengan logo telepon. Semoga saja Joshua belum tidur batin Kinan. Perlahan Kinan mulai mengetikkan pesan balasan kepada Jo.

"Sorry baru bales Jo. Gue tadi lgi minum susu hehe.. Besok sore gue free kok. Mau belajar dimana Jo ? Biar besok gue gausah minta jemput Kak Biyan." Balas Kinan.

Kinan melanjutkan menghabiskan susu yang tinggal setengah gelas tersebut. Hanya perlu beberapa detik untuk meneguk habis susu di gelas itu. Tiba-tiba ponsel Kinan berdenting tanda ada pesan masuk. Kinan meletakkan gelas kosong bekas susu itu diatas meja yang berada di depannya.

"Di Kedai lokale aja gimana Nan ? Disana ada privat room kok buat anak-anak yang pengen rapat atau sekedar belajar kelompok. Besok baliknya gue anter aja Nan." Balas Joshua.

Kinan mengerutkan dahinya lagi. Belajar di kedai ? apa bisa berkonsentrasi ? pikir Kinan. Namun Kinan memilih untuk mengiyakan saja permintaan Joshua. Anggap saja untuk balasan terimakasih karena kemaren Jo sudah menemani Kinan menunggu Biyan. Tidak ada kecurigaan sedikitpun yang dirasakan Kinan saat menerima tawaran dari Joshua.

"Oke Jo. Pulang sekolah langsung ni ?" Balas Kinan memastikan lagi karena Ia harus memberitahu kakaknya agar tidak perlu menjemputnya besok.

"Iya Kinan." Balas Joshua.

"See you besok Jo." Balas Kinan mengakhiri obrolan online mereka.

Kinan melirik jam dinding. Jarum jam menunjukkan pukul 9 malam. Kinan segera mematikan televisi dan menuju ke dapur untuk meletakkan gelas bekas susu yang sudah diminumnya tadi. Gadis bermata hazel ini kemudian berjalan menaiki tangga menuju lantai 2. Ia akan menuju kamar Biyan untuk menemui kakaknya ini dan tentunya untuk meminta izin belajar bersama Joshua besok. Kinan berharap kakaknya masih terjaga agar Ia tak perlu membicarakan tentang hal ini besok pagi dihadapan orang tuanya. Karena bila meminta izin besok pagi dimeja makan pasti Ia akan dihujani banyak pertanyaan oleh papah dan mamanya.

Tok tok tok...

"Kak Biyan..." Panggil Kinan dari luar kamar Biyan.

"Masuk aja dek. Gak dikunci kok." Teriak Biyan dari dalam kamarnya.

Kinan membuka pintu kamar Biyan. Terlihat seorang anak laki-laki memakai kaos berwarna hitam dan celana boxer sedang berbaring diatas kasur. Kinan menghampiri Biyan dan duduk didepannya.

"Kirain Kak Biyan udah tidur." Ujar Kinan.

"Belom kok dek. Masih mau ngegame sekali lagi. Ada apa dek ?" Tanya Biyan yang kini sudah meletakkan ponselnya diatas nakas.

"Emm.. Kak Biyan besok gausah jemput Kinan ya." Ucap Kinan sedikit gugup.

Kinan belum pernah meminta izin untuk pergi bersama lawan jenisnya meskipun hanya untuk belajar. Biasanya Ia hanya pergi dengan sahabatnya Chacha atau sekedar belajar ramai-ramai dengan teman-temannya.

"Kamu marah sama kakak Nan ? Karena kakak tadi telat jemput kamu ya ? Kan kakak udah minta maaf dek." Ucap Biyan dengan sangat serius.

"Emm.. bukan itu kak. Besok aku mau belajar bareng Jo dulu setelah pulang sekolah. Jo katanya mau anterin aku pulang kak." Ujar Kinan bicara pelan.

Ia khawatir kakaknya tidak akan mengizinkan atai justru malah menggodanya.

"Dimana ? Disekolah ? Berdua aja ?" Tanya Biyan. Biyan memang sosok yang posesif kepada adiknya. Ia tidak ingin adiknya terluka sedikitpun oleh siapapun.

"Kata Joshua di kedai lokale kak. Iya berdua aja." Jawab Kinan.

"Yaudah besok kakak gak jemput ya. Jam berapa pulangnya ?" Tanya Biyan lagi.

"Gak tau kak. Sore mungkin." Jawab Kinan.

"Hati-hati besok pulang sama Jo. Bilangin Jo jangan ngebut boncengin cewek cantik." Ucap Biyan sambil tersenyum menggoda Kinan.

"Iihh Kak Biyan..." Kinan kini hanya cemberut dan tersipu malu.

"Tidur gih dek. Udah malam ni. Besok kamu kesiangan loh." Ujar Biyan lagi.

"Kak Biyan tu tidur. Awas kalo besok pagi kesiangan." Ejek Kinan sambil berlalu keluar kamar Biyan.

Kinan tak menyangka kakaknya akan mengizinkan Ia pergi dengan Jo semudah ini. Meskipun alasannya belajar bersama tapikan perginya hanya berdua. Kinan menuju kamarnya dengan perasaan gembira dan berencana akan segera tidur agar besok pagi Ia bisa bangun pagi.

◇◇◇