Sebuah mobil panjero hitam berhenti di depan gerbang Sekolah Menengah Pertama di kota Jakarta. Seorang gadis cantik dengan rambut digerai sebahu turun dari mobil tersebut. Penampilannya tampak memukau dan mewah. Mulai dari sepatu, jam tangan hingga tas yang dikenakanpun menunjukkan bahwa gadis tersebut dari keluarga kaya raya. Gadis ini terlihat cantik meski hanya menggunakan bedak tipis dan lipbalm serta tidak lupa mengenakan bando berwarna hitam favoritnya.
"Dah Papah.. hati-hati di jalan ya pah. Jangan ngebut-ngebut bawa mobilnya." ucap gadis itu sambil melambaikan tangan ke arah mobil panjero hitam yang berjalan menjauhi gerbang sekolahnya.
Gadis ini berjalan dengan santai memasuki halaman sekolahnya. Bangunan sekolah ini terlihat megah dengan perpaduan warna abu tua dan abu muda.
Halaman sekolahnya juga luas. Sekolah Kinan memang merupakan sekolah unggulan terbaik dan terfavorit di Jakarta. Tak heran bila desain bangunan dan fasilitasnya lengkap. Bangunan di sekolah ini bertingkat dan ruang kelas Kinan terletak di lantai 2 tepat di depan lapangan basket. Kinan segera menuju ruang kelasnya. Ruang kelas bertuliskan IX-A dengan pintu berwarna coklat tua itu sudah ramai oleh pelajar lainnya. Kinan masuk ke ruang kelas tersebut. Terlihat beberapa anak sedang berbincang-bincang. Ada juga yang sedang mengerjakan tugas matematika. Beberapa ada yang asik membaca buku atau sekedar bermain ponsel pintar. Kelas Kinan merupakan kelas unggulan yang berisi murid-murid pintar dan berprestasi. Kinan langsung menuju kursi tempat duduknya dan merapikan tas serta menyiapkan buku-buku untuk pelajaran pertama. Pelajaran pertama adalah matematika. Kinanpun menoleh ke bangku disamping kirinya. Tumben sekali sahabatnya belom datang padahal jarum jam sudah menunjukkan pukul 06.25 WIB sedangkan 5 menit lagi bel sekolah akan berbunyi dan gerbang sekolah akan ditutup. Kinan segera mengetikkan pesan singkat di aplikasi hijau kepada sahabatnya itu.
"Cha.. lo dimana ?? 5 menit lagi bel sekolah cha. Tumbenan lo telat gini. Lo gapapa kan ???"
Pesan terkirim dengan tanda 2 ceklis berwarna abu-abu. Kinan gelisah melihat pesan yang dikirimnya tak kunjung dibaca oleh sahabatnya. Hingga tiba-tiba bel sekolah berbunyi. Tepat bersamaan itu pula Chacha sahabatnya memasuki kelas.
"Darimana aja lo Cha ? Gue pikir lo bakal telat hari ini." Cerocos Kinan ketika sahabatnya baru duduk dibangku sebelahnya.
"Huft.. gue kena macet tadi. Hampir aja gue milih jalan kaki tadi. Tapi untungnya sampe sini tepat waktu." Jawab Chacha sambil terengah-engah mengatur nafas.
"Lagian bisa-bisanya lo sampe kena macet Cha..Cha." Decak Kinan.
" Iya nih gue kesiangan tadi bangunnya hehe." Jawab Chacha sambil cengar cengir.
"Huuu.. pantesan kalo gitu mah. "
Tiba-tiba seorang wanita berusia sekitar 35 tahun memasuki ruang kelas tersebut. Penampilan ala pramugari berbadan langsing dengan baju batik dan rok span semata kaki dan rambutnya yang digulung mirip dengan pramugari membuat seluruh siswa siswi di kelas tersebut serentak diam. Wanita ini merupakan guru matematika yang mengajar di kelas Kinan. Namanya Alice Wijayanto dan akrab disapa Bu Alice. Bu Alice terkenal guru killer karena kedisiplinan dan ketegasannya dalam mengajar.
"Selamat pagi semua.. silahkan keluarkan PR kalian yang saya berikan dipertemuan sebelumnya." Sapa Bu Alice kepada murid-muridnya.
Semua siswa mengeluarkan tugas mereka masing-masing. Pelajaran berjalan lancar hingga waktu jam pelajaran berakhir. Bu Alice menutup jam pelajaran dengan memberikan tugas tambahan lagi.
Kriiiiinngg... Kriiiiiinggg...
(Bel istirahat berbunyi)
◇◇◇