Perasaan Resty tampak semakin kacau menghadapi kemelut masalah rumah tangganya. Hatinya semakin tak menentu kala rencananya mengunjungi sang suami di tentang oleh sang mertua dan iparnya. Tanpa pikir panjang, ia pun kembali menghubungi Yana untuk meminta solusi.
Karena menurut Resty, sahabatnya itulah yang selalu mengerti perasaannya.
Tangannya segera meraih ponsel yang tergeletak di meja riasnya.
"Halo Yang, kamu dimana?" tanya Resty.
"Aku di rumah Res, ada apa?" ucap Yana.
"Yang, rencanaku ke Paris ditolak oleh mertua dan iparku, aku syok Yan," sesal Resty.
Sahabatnya sempat terdiam sesat setelah Resty berkeluh kesah.
"Halo Yang, apa kamu masih dengar suara aku?" teriak Resty.
"Oh iya Res, sorry. Aku lagi cari cara buat kamu tetap bisa berangkat ke Paris," ucap Yana.
"Menurut kamu aku harus bagaiman Yan?" tanya Resty.
"Kita ketemu aja gimana Res?" ajak Yana.
"Oke Yan, kita ketemu di rumah kamu aja ya," pinta Resty.
"Oke, aku tunggu ya," jawab Yana.