Satu jam kemudian Resty dan Nara tiba dirumah, tampak Sania sedang bercengkrama di ruang tamu bersama ibu mertuanya.
Ia terlihat modis dengan pakaian yang ia kenakan, namun tatapan sinis muncul dari matanya kala melihat Resty memasuki rumah. Padahal sebelum melihat Resty, ia tampak ceria seperti sedang membicarakan sesuatu yang menyenangkan.
Resty yang sudah terbiasa menghadapi sikap dingin Sania, ia pun berjalan santai menghampiri Mertua dan iparnya itu.
" Sore Mah, sore Mbak," sapa Resty.
"Sore Res," jawab sang mertua.
"Darimana saja kamu Res? Sudah tahu Mama sakit, kamu tinggal pergi saja. Kalau terjadi sesuatu sama Mama bagaiiman?," sela iparnya sinis.
"Dari rumah temen aku Mbak. Mbak mau berangkat ke Paris?," ucap Resty.
"Kamu sudah tau kan Mama itu sakit? Kenapa ditinggal. Iya, malam ini aku akan kesana," jawabnya.
Rasanya ingin sekali Resty ikut dengan iparnya, tapi kemungkinan besar penolakan akan terjadi. Ia pun mengurungkan niatnya untuk berterus terang.