Semenjak kepergian Fahri yang tidak tau kemana membuatnya begitu benci terutama dengan Zilla yang dia tau gadis yang disukai anaknya. Salman berusaha mencari Fahri dan menyuruh anak buahnya untuk membawa Fahri pulang kerumah secara paksa. Sementara Fatimah terus menangis,dia tidak menyangka Fahri senekat itu dan mengabaikan Aisyah. Terus terang dalam hati Fatimah ketika melihat video itu..dia kurang suka dengan sifat Aisyah, tapi mau bagaimana lagi perjodohan itu membuat dia tidak berdaya dengan suaminya dan anaknya.
Aisyah yang nekat datang kediaman Salman kini dia bukanlah gadis pemalu namun menjadi wanita yang ambisius sama seperti calon mertuanya Salman yang hampir sama sifatnya. Ahmad yang mengantarkan Aisyah jadi tidak berdaya dengan putri kesayanganya. Disisi lain dia merasa keberatan dengat sifat Aisyah yang berubah drastis membuatnya tidak bisa menolak semua kehendak anaknya.
"Assalamu allaikum ..paman" kata Aisyah sambil mencium tangan Salman
"Waallaikum sallam..Aisyah maafkan paman, begitu juga Fahri dia begitu bodoh kabur dari rumah hanya karena perempuan tidak jelas itu" kata Salman dengan marah.
"Lalu bagaimana dengan bang Fahri.. apakah sudah ketemu?..perempuan itu memang pintar bersiasat paman ...jadi paman jangan peduli dengan air mata yang menjadi tipu dayanya" kata Aisyah dengan emosi.
"Aisyah..kamu jangan begitu..nak bagaimana pun Zilla dulu itu sahabatmu nak" kata Ahmad begitu pelan membuat Aisyah emosi.
"Sahabat kata ayah...kalau sahabat kenapa dia merebut Fahri dari Aisyah. Dia itu tidak cocok jadi sahabat yah" kata Aisyah dengan kesal.
"Benar kata Aisyah..jangan percaya dengan perempuan itu" kata Salman. Tidak begitu lama mereka mendapat kabar bahwa Fahri menikah malam tadi dirumah sakit, hal itu membuat amarah Salman begitu meluap . Dan saat ini Fahri tidak ada di rumah sakit, seluruh anak buah Salman berpencar mencari Fahri dan Zilla.
*****
Pagi itu Fahri mendapat telpon dari Narti yang menunggu ibunya Zilla dirumah sakit, bahwa ayahnya sedang mencari mereka. Sontak Fahri kwatir, seandainya ibu mertuanya tidak ada dirumah sakit mungkin Fahri akan membawa Zilla keluar negeri. Kini dia tak berdaya ..mau tidak mau dia harus berkorban demi melindungi Zilla dan Suryati.
"Zill...bangun sayang ayo sarapan dan mandi dulu..ada urusan penting yang ingin abang urus" kata Fahri yang baru mandi besar.
"Ah..bang Zilla masih sakit" kata Zilla dengan malas.
"Ayo..sayang..mau abang masukin nih pakai senjata abang" kata Fahri dengan senyum.
"ngak..bang ampun..."Zilla lalu pergi mandi. Selesai mandi mereka lalu sarapan yang sudah disiapkan oleh pihak hotel.
"Zill...kayaknya abang harus pergi...kerumah..untuk ada urusan..abang akan antarkan dirimu dirimuh sakit..maaf yaa istriku sayang...kabari suami mu..nanti tentang ibu..i love u" kecup Fahri pada bibir dan keningnya.
"Hati hati ..abang jangan lama Zilla pasti kangen". kata Zilla. Fahri pun mengantarkan istrinya kerumah sakit dan membuat Zilla merasa sedih baru menikah ditinggalkan suaminya untuk beberapa hari.