Sunguh pusing kepala Fahri, dengan semua masalah dia hadapi saat ini. Dengan sangat terpaksa dia harus bertemu ayahnya supaya jangak mengusik mertuanya yaitu Suryati yang masih koma saat ini. Fahri tidak tau harus bagaimana saat ini tidak ada pilihan lain selain bernegosiasi dengan ayahnya . Sekarang juga pikiranya tenang tentang Zilla yang jadi istrinya meskipun hanya siri dan tak ada laki laki mau menikah dengan seorang perempuan yang sudah menikah pikir Fahri.
Tidak terlalu lama mobilnya meluncur ditempat kediaman elit terlihat Aisyah memberi senyuman padanya.
"Assamualaikum bang ." kata Aisyah.
"Waallaikumsallam "jawab Fahri dengan acuh lalu pergi meninggalkan Aisyah begitu saja. Aisyah begitu kecewa melihatnya begitu acuh dan tak peduli dia pun masuk .
"Assalamuallaikum abi, umi" Fahri sambil mencium tangan Salman dan Fatimah.
"Waallaikumsallam...duduk" kata Salman. Fahri menatap raut wajah masam ayahnya seperti menahan emosi. Sementara Aisyah mengintip dari balik pintu.
"Fahri..kenapa kamu begitu bodoh menikah gadis itu tanpa sepenggatahuan abi dan umi mu" kata Salman dengan tegas.
"Bodoh..kata abi...makanya semakin bodohnya Fahri malas memberi tahu abi karena Fahri yakin abi tidak akan pernah setuju dengan keputusan Fahri" jawab Fahri. Aisyah begitu syok ketika mendegar Fahri menikah, mungkinkah Zilla yang Fahri nikah pikir Aisyah.
"Itulah yang abi kwatirkan... dengan semua katakutan ...tentang dirimu mengambil keputusan tanpa memberitahu kami, Fahri Aisyah datang kerumah ini... tidak berapa lama lagi dia lulus.Abi berniat kau menikahi Aisya ." Kata Salman dengan tenang.
"Tak pernah berubah..selalu menyuruh Fahri memaksa kehendak abi, Fahri tidak mencintai Aisyah bi" jawab Fahri singkat.
"Fahri..tolonglah mengerti posisi abi...pak Ahmad teman baik abi, Dia yang banyak membantu tentang abi dari pekerjaan mengurus perpindahan kewarganegaraan abi , mungkin kita tak seperti ini kalau bukan bantuan beliau" Salman mencoba untuk Fahri memahaminya.
"Lantas kenapa abi tidak membalas dengan hal demikian seperti paman lakukan terhadap abi" kata Fahri agar ayahnya merubah niatnya.
"Pak Ahmad sudah punya segalanya, dia cuma meminta satu yaitu ingin kamu menikah dengan anaknya" Jawab Salman.
"kebaikan yang berujung Fambrih, kenapa tidak abi saja yang menikahi Aisyah" kata Fahri dengan asal, membuat darah Salman naik pitam.
"Kau ini..berkata tidak sopan, apa yang ada di otakmu berkata demikian..apakah gadis itu mencuci otakmu sampai berkata demikian" Teriak Salman.
"Tidak sedikit istriku mencuci otak otakku
dari dulu abi selalu mengatur kehidupan Fahri. Disuruh ini dan itu Fahri lakukan demi bisa membanggakan abi ,tapi untuk urusan hidup Fahri tidak mau..Fahri sudah dewasa bi" Jawab Fahri.
"Jika kau menolak ..aku akan mencelakai ibu mertuamu abi sudah tau rumah sakitnya.." Kata Salman. Fatimah begitu heran menatap suaminya tapi dia hanya bisa diam tak berkutik, Sementara itu Fahri sudah menebak apa yang ada di otak ayahnya pasti rencana picik untuk mendesaknya .
" Abi selalu begitu menindas yang lemah" kata Fahri kesal
"Mau tidak mau...jika itu hal yang mendesak" jawab Salman. Fahri pun melemah seandainya tidak memikirkan mertuanya mungkin dia akan kabur..
"Terus apa mau abi" kata Fahri.
"Bulan depan kau harus menikahi Aisyah" jawab Salman.
"Apa...itu terlalu cepat bi" Kata Fahri dengan keberatan
"Itupun kalau mau semuanya aman" kata Salman penuh kemenangan
"Baiklah Fahri akan lakukan itu,asal jangan abi apa apakan mereka" kata Fahri sambil meminta.
"Anak baik..keputusan yang bagus"jawab Salman.
Setelah berbincang Fahri pun pulang pamitan pada kedua orang tuanya. Aisyah tersenyum penuh kemenangan.