Fahri melajukan mobilnya dan tak peduli Zilla berteriak untuk berhenti, Amarahnya yang begitu meluap oleh cemburu terhadap Paisal membuatnya lupa akan Zilla yang ketakutan. Rem mendadak membuat luka dipelipis Zilla.
"Sudah abang bilang, jangan pernah bertemu laki laki siapa pun... kenapa kamu ngeyel ..lihat Paisal mau melamarmu"kata Fahri dengan kesal sampai tidak melihat Zilla meringis kesakitan.
"Jujur bang..Zilla tidak tau bang Paisal ingin melamar,Zilla kira bang Paisal hanya menggangap Zilla sebagai adik..mana Zilla tau kalau begitu "jawab Zilla
"Zill..maafin abang...astaga Zilla...pelipis mu berdarah ayo kita pulang kerumah"kata Fahri sambil melihat Zilla yang memegang jidatnya.
"Teruslah bang dan buatlah Zilla sakit...apalagi tentang perjodohanmu dengan Aisyah"kata Zilla dengan lirih. Fahri terdiam sambil mengendarai mobilnya dia begitu tenang ada rasa bersalah dihatinya telah membuat Zilla terluka.
Sesampai dirumahnya Zilla dibawa Fahri kerumah dan menyuruh perawat pribadi membersihkan luka Zilla. Zilla hanya diam dan tak bicara sepatah apapun pada Fahri dengan hatinya yang begitu kesal.
Fahri membawa beberapa hidangan makanan yang baru dia beli, tapi mendegar pak Udin bahwa Paisal memberi bunga untuk Zilla secepat kilat dia mendatangi Zilla dan Paisal.
"Sayang...kita makan yuk..ini ada ayam.panggang, tadi abang belikan untukmu" bujuk Fahri pada Zilla.
"Abang makan saja Zilla tidak lapar" jawab Zilla dengan kesal.
"Zill...abang minta maaf tolong jangan buat abang tambah bersalah" pinta Fahri terhadap Zilla .
"Sudahlah bang...Zilla mau pergi lihat ibu"kata Zilla sambil pergi keruangan ibunya.
Tetesan air mata Zilla tidak terasa mengalir dipipinya sudah berapa lama ibunya tidak sadarkan diri, kini terlihat Suryati semakin kurus dan makin tak berdaya. Hanya ada keajaiban yang membuatnya sembuh. Zilla melangkah membelai lembut tangan ibunya dia begitu menyesal, andai saja dia tak meminta untuk bertanya tentang ayahnya mungkin Suryati masih sehat tak seperti ini pikir Zilla. Jemari jemari Suryati mulai bergerak namun matanya masih belum terbuka hal itu membuat Zilla shok.
"Suster....Dokter"teriak Zilla sampai Fahri pun mendekati Zilla dan suster .
"Ada apa ... " tanya suster Nadine yang wajahnya agak manis
"Mana dokter Raka.. lihat tangan ibu bergerak" kata Zilla dengan semangat.
"Nadine mana dokter Raka" kata Fahri yang melihat Nadine memeriksa Suryati .
"Maaf pak dokter Raka tadi keluar sebentar" jawab Nadine.
"Sepertinya ibu Suryati ada kemajuan pak" jawab Nadine
"Alhamdullilah semoga ya bang ibu sembuh" Kata Zilla sambil memeluk Fahri.
"Iya sayang ..semoga . .Hmmm Zilla udah ngak marah sama abang " tanya Fahri
"Masih.." Zilla melepas pelukanya.
"Kalau begitu untuk meredakan cemburu abang tadi..abang pengen"goda Fahri
"Ngak mau" kata Zilla pergi . Tapi bukan Fahri namanya kalau tidak mau membujuk Zilla dia menggankat Zilla kekamar secara paksa, dan Nadine hanya tersenyum menatap romantisnya mereka.