"Tapi katanya dia pengen bicara penting " kata Zilla yang masih dipelukan Fahri.
"Bisakah bicaranya ditelpon" jawab Fahri.
"Bang...ngerti dong...Zilla ngak ada apa apa sama bang Paisal cinta Zilla untuk abang dan Zilla ngak mungkin melakukan hal yang diluar agama bang" kata Zilla meyakinkan Fahri.
"Tapi Sayang..kamu itu istri abang..dan abang yang bertangung jawab tentangmu. Tapi kalau itu mau mu ngak apa apa asal jangan lama nanti abang suruh pak Udin yang jagain Zilla" jawab Fahri sambil membelai istrinya.
Tidak berapa lama,Fahri mandi besar begitu juga Zilla dan Fahri pergi kekantor sedangkan Zilla berangkat bersama pak udin sebelum berangkat Zilla mencium ibunya yang berbaring ditempat tidur dengan infus dan tabung oksigen yang selalu menemaninya.
Melihat sms Paisal menuju taman Zilla menunggu sambil duduk ,ada pak Udin mengawasi dari kejauhan. Tidak begitu lama datanglah Paisal dengan penampilan yang sempurna wajah yang tampak berseri dan memberi buket bunga pada Zilla yaitu bunga mawar.
"Assalamu allaikum" Kata Paisal sambil memberi buket bunga.
"Waallaikum salam..ini apa bang"Kata Zilla yang menerima buket bunga dengan binggung.
"Ini cuma untukmu..kebetulan abang lewat toku bunga jadi abang belikan" jawab Paisal.
"Apakah ini tidak berlibahan bang..Zilla merasa ngak enak mendapatkan semua ini" kata Zilla sambil melihat pak Udin dari kejauhan dia mengira Zilla bertemu kekasihnya.
"Berlebihan apanya...Zill ini cuma bunga biasa..Oh ya gimana kabar ibu, tolong kasih tau alamatmu yang baru biar abang bisa jenguk ibu."Paisal menatap dalam Zilla yang gelisah, Wajah Zilla tanpak lebih cantik maklum aura pengantin baru lebih bersinar dan jantungnya tambah dekdekan.
"Anu...gimana ya..bang..Zilla belum siap kasih alamat Zilla saat ini maafin Zilla bang"kata Zilla dengan penuh menyesal
"Zill kita makan kerestoran depan yuk...disana banyak yang enak enak" ajak Paisal padanya
"Maaf bang Zilla udah kenyang , sebenarnya tujuan abang membawa Zilla kemari apa ya.. bang,.." kata Zilla dengan to do point aja.
"Sebenarnya abang malu dan gugup Zill" jawab Paisal dengan pelan
"Kenapa bang"Tanya Zilla.
"Abang sudah jatuh cinta dengan Zilla ketika mengenal Zilla..abang ingin lebih serius dengan suatu hubungan ..abang berniat melamar Zilla untuk menjadikan Zilla sebagai pendamping hidup"kata Paisal dengan gugup sambil menunjukan kotak perhiasan.
Zilla kaget bukan main dia tersiksa mendegarnya.
"Bang Paisal..apakah ini tidak salah...abang baru beberapa minggu yang lalu mengenalku kenapa abang berniat melamar ku bang" kata Zilla dengan gugup.
"Zill...mungkin kamu bisa bilang begitu, tapi ada yang spesial darimu yang jauh diantara gadis yang lainya ,abang tidak mau main main sejak abang mengenalmu abang sudah jatuh cinta..Zill maukah kau menerima lamaran abang"Tanya Paisal lagi.
"Tidak bang....abang tau Zilla begitu mencintai bang Fahri..itu tidak mungkin bang" jawab Zilla dengan terus terang.
"Zill...Fahri itu tidak mungkin bersama mu...Fahri sudah terikat perjodohan antara dia dan Aisyah" kata Paisa. Dan secara tiba tiba Fahri datang dan memukul wajah Paisal.
"Jangan bahas tentang Aisyah lagi..dan jangan mendekati Zilla. Karena dia sudah menjadi istriku" kata Fahri sambil menarik tangan Zilla lalu pergi.
Hati Paisal hancur, melihat Zilla dibawa pergi oleh Fahri.