Dimas binggung sudah berbagai usaha untuk mendapatkan hati Zilla dia usahakan , tapi tetap saja penolakan yang dia dapatkan. Apalagi melihat Fahri semakin mestra memperlakukan Zilla. Dia hanya dari jauh memandang Zilla. Eva yang menyukai Dimas tampak kesal melihat pujaan hatinya menyukai Zilla . Zilla bagaikan wanita yang menyihir setiap laki-laki memandanya lewat matanya yang polos dan matanya setajam burung elang. Berbeda dengan Aisyah dia meniliki mata sendu dan lembut tapi dibalik kelembutanya juga tersirat sipat ego yang tinggi. Zilla juga hanya bisa menjerat dengan satu tatapan saja membuat hati pria bergetar.. dia banyak disukai pria tapi juga pria takut dengan kadang mulutnya yang tajam bila dia tidak suka , hanya seperti mental baja yang dimiliki Dimaslah yang tidak putus asa mengejar cintanya.
Zilla hanya pulang sendirian disekolah tanpa adanya Aisyah , tiba -tiba terlihat Paisal berdiri di pintu gerbang dengan senyum yang terlihat manis.
"Assalamu allaikum selamat siang Zill..." kata Paisal.
"Waallaikum salam siang juga bang.. abang cari Aisyah tapi sayangnya dia ngak masuk sekolah bang" kata Zilla dengan polos.
"Abang udah tau..abang kesini cuma mau ngobrol saja" kata Paisal.
"Boleh bang..dengar-dengar abang juga mau selesai kuliahnya betul itu bang " tanya Zilla.
"Iya..sebentar lagi skripsi juga selesai .. tinggal pertemuan dengan dosen pembimbing" jawab Paisal singkat.
"Abang ambil jurusan apa..." tanya Zilla lagi
"Jurusan manajemen Ekonumi" jawab Paisal.
"Wah...abang hebat kuliah sambil kerja..abang pasti pekerja keras..dengar-dengar abang juga dapet beasiswa keluar negeri ..cocok tipenya Aisyah buat abang" kats Zilla memuji Paisal. Paisal menatap heran dengan Zilla ,yang memuji dirinya. Andaikan Aisyah yang memuji mungkin hatinya bahagia , tapi Zilla sahabat Aisyah yang kini di suruh mendekati Zilla.
"Itu biasa saja Zill..bagi abang makasih pujianya"jawab Paisal singkat.
Paisal menatap dalam wajah Zilla yang polos ,imut serta periang. Wajahnya tampak cantik tidak heran banyak yang terpikat jika hanya memandang dari segi fisik. Tapi Paisal orangya lebih suka mengenal kepribadian dibandingkan Fisik, ibarat kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Begitu juga dengan Paisal prinsif itu yang selalu dia pegang , makanya ketika Aisyah memintanya untuk mendekati Zilla dia lebih mengenal Zilla dulu dibandingkan berjanji mengambil hati Zilla.
Mereka berbincang berjalan menuju rumah Zilla, Paisal tidak mengira Zilla lebih ramah dan suka tertawa ketika berbicara banyak hal. Dulu ketika dia ingat di Taman Safari ketika makan direstoran dia ingat Zilla cewek yang sembrono asal-asalan fisiknya cewek tapi tomboy dan berteman dengan Aisyah adalah keburuntungan tapi kali ini penilianya salah Zilla lebih sederhana dan ramah membuat Paisal jadi terhibur akan tingkah konyol dan polosnya.
Mereka sampai dirumah Zilla dengan santun Paisal datang dan mencium tangan Suryati . Suryati tidak menghalangi Zilla berteman dengan siapa saja asalkan Zilla bahagia dan tidak melanggar aturan yang sudah dia buat.
"Ayo minum bang..maaf cuma ada kopi dan pisang goreng"kata Zilla sambil memberikan pada Paisal.
"Maaf ya Zill abang merepotkan.. kamu tinggal berdua saja sama ibu disini" tanya Paisal sambil minum kopi.
"Ngak apa-apa bang..abang ngak repotin kok. Iya Zilla tinggal..sama ibu" kata Zilla dengan santai sambil melihat ibunya menjahit.
"Ayahmu mana Zill" tanya Paisal.
"Hmm Zilla ..sejak kecil ngak pernah lihat ayah bang... Zilla dulu waktu kecil selalu bertanya tentang ayah .. ibu marah dan kadang menangis..hal itu membuat Zilla tidak pernah bertanya soal ayah...entah dia hidup atau mati , Zilla ngak peduli ..yang penting bagi Zilla adalah buat ibu bahagia dan bangga karena ibulah yang membesarka Zilla selama ini."jawab Zilla sambil berkaca -kaca. Paisal begitu kagum mendegar kata-kata Zilla . Sipat manis dan sopan Paisal yang membuat Zilla terasa hangat menyambutnya.