Zilla melepaskan tanganya dari Fahri.
"cukup bang..lepasin aku..biarin Zilla pergi" kata Zilla sambil merontak dari tangan Fahri.
"Pergi..ngak..kenapa sih akhir -akhir ini kamu suka marah sama abang...tadi tu cuma salah paham Zill"Fahri menjawab dengan tegas.
" karena itu salah abang. cepat lepas tangan Zilla ..lain muhrim ..tanganku jangan dipegang" kata Zilla sambil berusaha melepaskan tanganya.
"Tapi jangan kabur ya..."
"iyaa" Jawab Zilla.Fahri pun melepas tangan Zilla.
"Abang minta maaf sering buat Zilla kecewa.. dan kejadian tadi itu cuma salah paham ..abang ngak mau kamu keselek makanya Zill." kata Fahri dengan lembut.
"Tapi Zilla kan lapar bang"jawab Zilla.
"Iya..bisakah makanya lebih feminim"
"Abang tidak tau Zilla aja..Zilla makanya gitu..bang kalau lihat ayam bakar..Zilla tidak terbiasa makan enak makanya ngak feminim lain kayak abang dan Aisyah semua serba ada ..kalau mau makan ini itu tinggal tunjuk" jawab Zilla dengan sedih.
"Kalau gitu nanti abang ajarin makan yang feminim" goda Fahri dengan senyuman.
"Abang kan cowok...gimana bisa ajarin Zilla makan dengan cara feminim. Abang ngak terima Zilla apa adanya yaa" tanya Zilla.
"Eh..bukanya abang ngajarin Zilla makan kayak cewek...tapi lebih sopan..ayolah Zilla sayang sudahlah berdebat bukanya abang tidak menerimamu apa adanya. Jika Zilla nanti jadi istri abang gimana nanti kelihatan orang tua abang makan gitu...please" kata Fahri menbujuk Zilla.
"Iya Zilla minta maaf" jawab Zilla dengan lemah.
"Ayo makan ...apa perlu abang suapin" goda Fahri.
"Ngak usah..."jawab Zilla. Fahri pun membawa Zilla kerestorant lagi.
Tampak Aisyah dengan asyik makan ayam sampai habis,Zilla jadi cemberut lalu Fahri memesan lagi Paisal dan Fahri sambil geleng kepala melihat tingkah aneh perempuan yang didepan mereka.
Selesai makan mereka menuju pantai indah, Aisyah menatap dari kejauhan Fahri dan Zilla berlari dipantai.Hatinya cemburu Paisal menyadari itu dia pun menghibur Aisyah.
"Aisyah..Zilla itu lucu ya.. dibalik wajahnya yang imut ternyata..dia kalau marah bagai harimau yang ngamuk..cocok sama Fahri tenang dan sabar."kata Paisal sambil menatap Aisyah yang diam.
"Abang bicara gitu bikin hatiku tambah sakit"jawab Aisya.
"Kenapa ada yang salah dari kata abang" tanya Paisal.
"Aku kan tunangan bang Fahri harusnya aku didekat bang Fahri bukanya Zilla. Hatiku sakit bang...entah sampai kapan bang Fahri bisa mencintai Aisyah..Sakit bang..sakit.."Aisyah mengeluarkan air mata membuat Paisal merasa bersalah , seharusnya dia tidak harus ikut dengan ajakan Fahri.
"Aisyah maafin abang ya..bicara gitu.. tapi cinta itu tidak bisa dipaksa ...pertunangan kalian tidak didasari cinta, meskipun abang tau kamu mencintai Fahri tapi Fahri mencintai Zilla.Cobalah untuk tidak terus berharap bukalah hatimu..Aisyah masih banyak yang menantimu" kata Paisal dengan sendu.
"Tapi Aisyah akan berjuang merebut hati bang Fahri bang..Aisyah buktikan..bahwa cinta Aisyah lebih besar dari Zilla" jawab Aisyah.
"Aisyah sadarlah Zilla itu sahabatmu ...jika kamu begitu kau menyakiti Zilla...mereka saling cinta Aisyah jangan egois" kata Paisal..karena terbakar cemburu mendegar kata Aisyah.
"Yang egois siapa..bang....Zilla sebenarnya tau aku menyukai bang Fahri tapi kenapa dia menerima Fahri..."jawab Aisyah dengan marah.
"Aisyah....bukanya Zilla egois..tapi lihatlah..jika seandainya Zilla tau kamu bertunangan mungkin dia mengalah dan tidak mau berhubungan dengan Fahri...Mana Aisyah yang abang kenal mengapa kamu berubah .. tolong lihat hati abang yang dari dulu mengharapmu" kata Paisal dengan sedih
"Abang...Aisyah tak mencintai abang...sudah cukup bang...Aisyah pengen pulang."jawab Aisyah dengan marah.