Chereads / Cinta Zahrah dan Aisyah / Chapter 26 - Cincin Pengikat 3

Chapter 26 - Cincin Pengikat 3

Fahri duduk dan membuka kotak perhiasan terlihat cincin emas yang indah .

"Zill kamu bilang abang tidak serius dengan mu..abang bawakan cincin ini sebagai pengikat hatimu dan dirimu untuk menjadi penamping abang hatinya" kata Fahri sambil memberikan cincin tersebut. Zilla kaget dalam hatinya dia bahagia senyumanya terpancar dibenaknya . Zilla mengambil cincin tersebut dan memakai di jari manisnya akhirnya dia percaya bahwa Fahri serius padanya.

"Pasti cincin ini sangat mahal ya bang" tanya Zilla.mungkin bagi Zilla itu sangat mahal tapi tidak bagi Fahri kalau cuma nilai cincin 7 juta tidak seberapa baginya.

"Tidak Zill ..itu bukan seberapa ..bagi abang..yang cukup mahal itu dirimu.. abang takut jika kamu berpikir abang tidak serius denganmu ..abang sunguh-sunguh untuk mengikat mu..abang harap jika ada yang diluar sana membicarakan yang bukan - bukan tentang abang tolong jangan hiraukan semua itu" Fahri berkata dengan tatapan berharap supaya Zilla mengerti semuanya.

"Iya bang..Zilla berjanji tidak menghiraukan semua orang tentang abang" jawab Zilla.

Hati Fahri jadi lega meskipun dia tidak tau nantinya yang jelas ingin buat Zilla bahagia. Beberapa makanan yang enak Fahri belikan awalnya Zilla menolak namun semuanya di paksa oleh Fahri dan mereka pulang dengan bahagia.

Setelah menggantarkan Zilla pulang; dia singah dirumahnya yang dijaga oleh beberapa pembantu yang khusus membersihkan rumahnya. Fahri sholat Asyar ,selesai sholat dan kemudian merebahkan tubuhnya diatas kasur besar . seketika dia melupakan pertunanganya dengan Aisyah dan pikiranya menghayal pada Zilla,Wajah Zilla yang begitu polos serta imut.. rambutnya yang panjang membuat Fahri tertidur. Dia bermimpi melihat Zilla menari diatas tubuhnya dengan gaya yang menggoda. Fahri terbangun dan harus mandi besar.

*****

Sesampai dirumahnya Aisyah mencoba menghapus air matanya yang menggalir cukup deras, hatinya begitu sakit apalagi ketika mendegar percakapanya dengan Zilla tadi malam. Sunguh sangat luar biasa hatinya bagaikan ditusuk sembilu betapa sulit untuk mendapatkan hati Fahri. Ayahnya yang langsung pergi kekantor membuat rumah menjadi sepi. Aisyah duduk diteras rumah tepat setelah sholat isya. Hari -hari sepi tanpa seorang ayah sudah biasa bagi Aisyah namun karena hari ini ayahnya ada meeting sangat penting jadi terpaksa dia sendiri bersama pembantunya.

Aisyah mulai masuk kembali kerumah karena cuaca mulai dingin dengan turunya hujan lebat, tiba -tiba dia mendapat pesan dari Dimas.

(Sahabat yang menikung dari belakang, keluar kota tapi tau-taunya bertunangan dengan kekasih sahabatnya luar biasa...sepandai -pandai tupai melompat pasti akan terjatuh juga). Sontak Aisyah kaget dan membuatnya takut , bagaimana Dimas tau sebenarnya . Aisyah mencoba menghubungi Dimas tapi tidak diangkat akhirnya Aisyah mengirim pesan

(Kamu tau dari mana berita semua itu...jangan ikut campur karena kamu belum tau apa-apa .. jangan kau bilang semua omong kosong itu.. besok aku temui kamu di halaman sekolah ).

Tidak ada lagi balasan dari Dimas , cuma rasa kuatir dan cemas menghantui Aisyah dia takut akan timbul komplik antara dia dan Zills.