Chereads / Cinta Zahrah dan Aisyah / Chapter 22 - Pertunangan part 2

Chapter 22 - Pertunangan part 2

Mobil melaju pada sore hari ,Fahri menutup matanya dan membaca chat yang Zilla kirim. Hatinya sedih dengan kebohongan yang dia lakukan pikiranya pusing sunguh semuanya menyita waktu dan pikiran Fahri. Tak terasa mobil sampai dirumahnya Fahri dengan tenang turun dari mobil meskipun dilanda galau dihatinya namun aura ketampanan Fahri masih terpancar . Kakinya melangkah masuk kamar mandi untuk membersihkan dirinya. tidak berapa lama setelah mandi dia sholat magrib menenangksn hatinya.

Suara ketukan pintu terdengar dipintunya kala itu juga Fahri selesai sholat. Fahri membuka pintu dan melihat ibunya berdiri didepanya.

"Umi...mari masuk umi" kata Fahri mencium tangan Fatimah ibunya.

"Iya sayang.. bagaimana apakah hari ini melelahkan bagimu"Tanya Fatimah pada anaknya.

"Alhamdulillah tidak umi.. cuma hati Fahri yang gelisah"

Fatimah mulai menyadari apa yang Fahri maksud yaitu masalah pertunangan , dia tau Fahri memang tidak mencintai Aisyah.

"Fahri..tenangkan lah hatimu..cobalah untuk terus menyerahkan semua ini pada allah, jika kita berpikir dengan ego kita sendiri mungkin semuanya pahit.. tapi bila berpikir dengan tenang maka semuanya baik-baik saja". Fatimah berkata sambil menatap anaknya.

" Umi... semuanya Fahri serahkan semuanya pada allah tapi Fahri cuma manusia biasa yang punya hati dan perasaan cinta.. siapa yang egois disini Fahri atau abi.. dia yang memaksa mengatur perjodohan ini .. bukan kehendak Fahri..rasanya Fahri ingi pergi dari rumah ini "

"Fahri jangan gegabah..kamu tau abimu nekat sekalipun kau pergi dari rumah maka gadis yang kau cinta menjadi korban abimu dengan cepat melacak keberadaanmu maupun dia..umi mohon ikutilah permintaan abi mu dan segera makan ..karena jam 9 nanti adalah acara pertunanganmu umi mohon.." Kata Fatimah dengan mata berkaca-kaca memandang anaknya.

Fahri terdiam dan menuruti perkataan ibunya. Ibunya pergi dengan tenang Fahri turun dari tangga dan menuju meja makan. Dia menggambil beberapa roti saja cukup mengenyangkan perutnya , entalah hari ini dia malas makan nasi untuk menjaga staminanya. Terdengar suara pintu begitu pelan tampak seorang wanita cantik menggunakan hijab dengan gaun pink yang begitu indah.

"Assalamu allaikum bang Fahri" kata Aisyah yang menghampiri Fahri.

"Waallaikum sallam ...Aisyah..kamu mau makan" tanya Fahri.

"Tidak bang... Aisyah sudah makan.. Aisyah cuma ingin bicara sebentar" kata Aisyah dengan malu menatap wajah tampan Fahri.

"Bang... apakah abang yakin dengan pertunangan ini.. Lalu bagaimana dengan Zilla"

" Pertunangan ini hanyalah sementara Aisyah ..dan bukan kehendak ku melaikan kehendak orang tua aku tetap menikah Zilla nantinya." jawab Fahri dengan tegas.

" Itu bagi abang... bukan bagi ku...tidak cuma karena orang tua tapi aku juga berharap kita juga menjadi pasangan seutuhnya bukan sementara" Aisyah menatap Fahri dengan tatapan cinta.

"Aisyah...kau sudah tau ..aku sangat mencintai Zilla.. kau sahabatnya mengapa jadi begini..mana mungkin aku bisa menikah dengan mu.. sementara kau ku anggap sebagai adik"

"Adik kata abang...mengapa bang menggapa tolong.. belajarlah mencintaiku..walaupun sedikit ..Aisyah tidak masalah walaupun dimadu dan abang menikah dengan Zilla nantinya tapi berilah cinta sedikit untuku" Aisyah sambil menjatuhkan air matanya memandang Fahri.

"Aisyah...maafkan abang..jangan buat pikiran abang tambah rumit..sekarang pergilah dari sini karena tidak lama acara akan mulai..jangan pasang wajahmu ..begitu.." Fahri berkata dengan pelan dan meninggalkan Aisyah.