Mungkin habis pulsa pikir Zilla ketika telponya dimatikan , kemudian Zilla pun mandi. Sementara Aisyah duduk sambil termenung memikirkan nasibnya yang serba salah dalam percintaanya.Tiba-Tiba Fahri terdapat dilayar hpnya ,Aisyah menggangkatnya.
"Hallo,Assalamu alaikum "
"Waallaukum sallam,Aisyah ada hal penting yang ingin abang bicarakan"
"Iya..boleh tentang apa bang.."
"Ini tentang perjodohan kita..Aisyah apa kamu ceritakan semua ini pada Zilla bukankah abang untuk merahasiakannya"
"iya tapi Aisyah tidak bilang bahwa bang Fahri orangnya..kenapa abang takut?"
"Bukan begitu Aisyah ..abang cari cara untuk membatalkan semua ini".
Air mata Aisyah menggalir begitu saja mendegar semua kata-kata Fahri tidak tau kah Fahri bahwa cinta begitu dalam dibenaknya. jika memilih dia rela dimadu asalkan cintanya bisa diterima walaupun sedikit.Kini giliran Aisyah yang mematikan hpnya.
*****
Pagi yang begitu cerah Aisyah menghampiri Zilla kerumahnya dengan membawa sopir pribadi ayahnya Paisal . Paisal tubuhnya agak kurus ,serta tinggi wajahnya lumayan tampan
yang jelas dia menyukai Aisyah.
Zilla berpamitan dengan ibunya kemudian pergi keTaman Safari mereka melihat berbagai aneka jenis hewan sambil berfoto-foto. Sesaat mereka melupakan semua masalah yang ada ketika Paisal dengan perhatianya memberikan semua keperluan Aisyah ketika berada di tempat tersebut.
Seraya sambil mengunjungi Zilla duduk kelelahan.
"Ah payah..kamu Zill..belum apa-apa udah cape..ayo kita belum foto sama lumba-lumba nih" Aisyah dengan menarik tangan Zilla.
"Aku laper Aisyah bukanya cape...kita makan dulu baru foto-foto.."jawab Zilla.
"Ya udah... kita datangi Paisal aja cari tempat yang dekat restoran sini"
"Gitu dong"Zilla merangkul sahabatnya
"Alah...kamu Zill cuma makanan terus.." Aisyah dan Zilla lalu pergi menghampiri Paisal untuk mencari restoran.
Zilla dengan lahap makan dengan aneka menu sampai Aisyah dan Paisal menatap dengan takjub . Maklum Zilla adalah keluarga yang kurang mampu jika melihat ayam panggang itu sudah luarbiasa baginya berbeda dengan Aisyah makanan dengan hal apapun dapat dia beli ayahnya yang kaya dapat memberi apapun untuk membahagiakan Aisyah.
"Zill..kamu makan apa kesurupan sih...malu dilihat bang Paisal"Aisyah bicara sambil menatap Paisal yang satu meja makan
"Hee Aisyah aku nih kelaparan... udah ngak malu aku mau bang Paisal kek..Bang Fahri ngak malu ..aku udah kita makan aja" jawab Zilla dengan lahap makan.
"Bisa-bisa cepat ngeres isi dompet aku nih lihat kamu makan Zill..."
"Ngeres..kan bokap kaya... Aisyah jangan ngeluh.."
"Iya..iya ratu makan"
Paisal tersenyum melihat tingkah Zilla dan Aisyah.. baru kali ini dibalik Zilla yang imut dan cantik memiliki selera makan yang tinggi. Aisyah yang kalem sopan dan cantik bisa ngomel juga..sunguh pribadi yang mengesankan bagi Paisal.
Tak berapa lama ada Dimas terlihat direstoran tersebut.dan menatap Zilla dengan senyuman . Aisyah yang menyadari kedatangan Dimas sedangkan Zilla asyik dan tidak tau dengan membawa jus lemon.
"Zill kamu lucu banyak makan gitu" Dimas menatap Zilla.
"Emang... Zilla ratu makan" jawab Aisyah sambil menggeserkan kursi untuk Dimas
" Udah ngomongnya aku udah kenyang nih" jawab Zilla.
"Zill,coba kamu jadi pacar aku mau makan restoran tiap hari sanggup aku bayerin" Dimas menatap Zilla dengan senyuman,sementara Aisyah serta Paisal menahan tawa. Zilla jadi marah mendegar kata-kata Dimas.
" Pacar.. Dimas cinta itu bukan bisa dibeli dengan uang ...atau dengan makanan.. bisa-bisa makanan ini bisa aku muntahkan mendegarkan perkataan mu... yuk Aisyah Kita pulang males aku disini" Zilla lalu pergi..
Aisyah menatap Dimas yang diam mendegar kata - kata Zilla yang begitu menohok hatinya sunguh gadis yang susah didapatkan pikirnya.