Hari ini Dhea dan Adit pergi ke kota hujan untuk mencari petunjuk keberadaan Pak Teguh. Bahkan Dhea sampai rela membolos.
"Dasar pemalas. Padahal aku bisa pergi sendiri," ujar Adit.
"Aku mendengarnya," jawab Dhea seraya memakan makanan ringan rasa coklat.
"Oh, kukira sudah tuli," balas Adit yang dihadiahi tatapan kesal oleh Dhea.
Perjalanan hari ini seharusnya tidak memakan banyak waktu, tapi Dhea seolah tidak puas jika belum membuat wajah Adit memerah karena amarah.
"Ayo, kita kembali ke mobil!" seru Adit yang diabaikan oleh Dhea, malah gadis itu semakin gencar berlari keliling taman.
Adit dengan kesal duduk di gazebo dengan pakaian serba hitam dari masker hingga jaket, seraya menatap gadis menyebalkan yang tanpa sadar membuat harinya berubah.
"Kak, ayo ke sini! Lihatlah ada kucing!" panggil Dhea yang diabaikan oleh Adit.
Tidak lama langit menggelap tertanda hujan akan segera turun. Adit memejamkan mata sejenak hingga dia merasa hujan turun tidak terlalu deras.