Dhea memasuki unit Adit yang tampak dingin. Dia menduga pemiliknya belum pulang atau masih terlelap. Gadis itu memasuki kamar Adit, lalu tersenyum kecil.
"Aku kira Kak Adit akan menginap di rumah kakaknya," gumamnya. Dia mendekat dan menatap wajah Adit lamat-lamat.
Dhea baru sadar jika idolanya semakin pucat saja. Melihat itu membuat dia ingin sekali menolong Adit, tapi dia sendiri tidak tahu caranya.
Saat tengah sibuk memandangi wajah Adit, tiba-tiba saja sang empu membuka mata. Dhea tersenyum berbanding terbalik dengan Adit yang langsung membelalakkan mata dan mundur dengan sedikit mengangkat kepala.
"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Adit penuh selidik.
"Hanya ingin. Ayo, kita cari Pak Teguh lagi! Mumpung hari Sabtu," jawabnya penuh semangat seraya tersenyum hingga kedua matanya menyipit membentuk eyes smile yang amat menawan.
Adit hanya berdehem dan kembali memejamkan mata. Dhea yang merasa diabaikan mendekat tepat di depan wajah Adit.
