"Calon mantu, kenapa diam?" tanya Mawar pada Dhea.
"Bukan begitu, Tan. Hanya saja aku malu," jawabnya.
"Panggil mama jangan tante. Kamu kan calon mantu mama," balas Mawar.
Wanita paru baya itu bercengkerama dengan Dhea dan membiarkan anaknya memasak di dapur dengan menggerutu kesal.
"Apa aku dulu anak pungut, ya? Aku jadi curiga," gumamnya. Adit meletakkan pisau yang di pengang, lalu pergi ke ruang tamu.
"Ma, aku dulu anak pungut, ya?" cetus Adit.
Mawar dan Dhea memandang bingung ke arah Adit. Pria itu keluar dengan apron yang masih melekat.
"Tahu dari mana kamu? Papa kamu memang sudah jujur bahwa kamu adalah anak yang kami pungut dari teras rumah," jawab Mawar dengan santai seraya memakan kacang.
"Ma, aku ingin tahu. Tadi aku lihat mama lebih dekat dengan Dhea, aku curiga aku adalah anak pungut," rengeknya.
Dhea tersenyum melihat Adit merengek seperti anak kecil. Itu terlihat sangat lucu.