Dhea turun dari motor Arga, lalu menatap ke seluruh penjuru lapangan yang dipenuhi banyak wahana dengan tatapan kagum.
Arga tersenyum kecil melihat binar mata yang sempat dia lihat beberapa tahun lalu. Andai dia tidak melakukan kesalahan.
"Bagus, Dhea?" tanya Arga yang diangguki oleh Dhea.
"Bagus! Aku ingin naik banyak wahana!" serunya.
Arga menarik pundak Dhea, lalu melepaskan helm yang lebih pendek. Dinginnya malam menjadi pelengkap di antara keduanya.
"Ingin naik apa dulu? Ada banyak wahana. Pilih salah satu," tanya Arga.
Dhea menunjuk ke arah penjual aksesoris. Matanya berbinar melihat banyak gelang couple dan beberapa jepit rambut.
Dia sangat gemas dengan semua benda itu.
"Baiklah, ayo!" jawab Arga seraya memegang lengan Dhea.
Mereka membeli beberapa barang dan juga jepit rambut, lalu beralih ke beberapa wahana hingga Arga tergiur masuk ke dalam rumah hantu.
Membayangkan Dhea yang ketakutan dan memeluk dirinya erat.