Astrid tengah menatap lapangan bola basket seraya mengedarkan pandangan pada deretan kelas yang berada di sebrang kelasnya. Seraya duduk seorang diri di sebuang bangku yang terdapat di pinggir lapangan, gadis itu sesekali menghela napas kemudian mengembuskannya sembari memainkan kedua kakinya. Bahunya sedikit mengendur, sudut bibirnya sedikit turun. Ia merasa seperti orang asing di sini. Bahkan satu orang pun tidak ada yang mendekatinya.
Gadis itu kembali menghela napas kemudian mengembuskan secara kasar, bertepatan dengan itu guyuran air tiba-tiba membasahi dirinya. Matanya terbelalak dengan mulutnya terbuka. Ia menoleh dan terlihat tiga orang gadis lain tengah tertawa seraya menatapnya.
"Lihatlah dia begitu terkejut," cibir salah seorang diantara mereka. Tawa pun pecah begitu saja. Ketiga gadis itu tertawa seraya menunjuk dirinya. Astrid hanya bisa menatap tajam seraya mengepalkan kedua tangannya dengan erat. Mulutnya berusaha terbuka untuk mengatakan sesuatu, tetapi diurungkan.