Netranya menatap lekat sebuah pesan yang dikirimkan oleh Nadya.
Nadya : [Al, apakah kamu baik-baik saja?]
Embusan napas keluar dari mulutnya. Pesan itu hanya dibaca, dirinya tidak berniat untuk membalas. Ketika ia hendak membuka aplikasi twitter, sebuah nada singkat kembali berbunyi dari ponselnya. Terlihat sebuah pesan masuk.
Safiya : [La, apakah kondisimu kembali memburuk? Aku tadi ke kelasmu, tetapi katanya kamu tidak masuk sekolah hari ini, sebenarnya ada apa La?]
Ia tersenyum tipis ketika membaca pesan itu. Tanpa melihat langsung ekspresi wajah sang pengirim, dirinya dapat mengetahui bagaimana raut wajah gadis itu ketika mengirimkan pesan ini. Ia dapat merasakan kekhawatiran dari dua sahabatnya itu. Namun, lagi-lagi ia memilih untuk tidak acuh. Alih-alih untuk memberi kabar, gadis itu memilih untuk mematikan ponselnya kemudian diletakkan pada nakas tempat tidurnya.