Ditengah rimbunnya hutan, seorang pria berusia 21 tahun sedang berbaring diantara pohon-pohon besar yang menjulang tinggi.
Wajahnnya halus dan tampan, ditambah kulit sawo matang menambah keindahannya.
"Hahhhhh" Pria itu bangun dengan kebingungan sambil melihat sekelilingnya, seolah baru saja di lempar ketempat ini dalam keadaan pingsan.
"Kenapa aku berada di hutan?, bukanya tadi sedang di kamar untuk tidur." pikirnya kebingungan.
Pria itu berdiri sambil membersihkan baju dan celananya dari dedaunan yang menempel, sambil mengingat kejadian sebelumnya.
Pria itu bernama Rokui, seorang nolep yang tidak pernah bekerja dan hidup dari uang pensiunan orang tuanya.
Menjadi yatim piatu sejak berusia 10 tahun menjadikan pemuda yang berpikir keras dan bebas, di tambah didikan nenek dan kakeknya sampai dia berusia 16 tahun membuat tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya.
"Sial.. Apakan aku di lempar penculik atau sengaja di buang oleh kakek bau tanah itu?" pikirnya sambil berjalan santai.
"Sistem sedang di boot. Harap bersiap kejutan di kepala anda" suara dingin dan mekanisme muncul di kepala rukio.
"Apaaaa... Sistem?. Sial. apakah aku mendapatkan cheat seperti MC di novel-novel itu?" Teriaknya kaget setelah suara mekanis berhenti.
"Ahhhhhhhhhhhhhh... sialllll sakit sekaliii" sesaat kemudian rukio jatuh sambil memegangi kepalanya.
"Rasanya kepalaku sedang di borr dan di aduk-aduk"
"Rasanya kepalaku wkwn meledak" pikirnya sambil menahan rasa sakit yang luar biasa.
"Boot telah selesai" setalah menahan sakit beberapa menit, akhirnya mulai reda dan di sambut suara dingin mekanis lagi.
Dengan linglung dia berdiri dan mengingat sensasi kesakitan yang baru saja dia rasakan.
"Siapa kamu dan bagaimana kamu bisa terhubung denganku" tanya Rukio sambil memijat ringan kepalanya.
"Aku adalah kecerdasan buatan XX001. Yang di dasarkan pada kecerdasan manusia asli. alasan kita bisa terhubung. Belum di ketahui.
"Berdasarkan informasi yang aku dapat dari ingatan master, kemungkinan kita berbeda dunia atau dimensi."
"hah... Beda dimensi? Berasal darimana spekulasi itu?"
"Berdasarkan informasi dasar yang kumiliki, master. Anda dapat menyimpulkan aku diciptakan di dunia yang memiliki teknologi jauh melampaui dunia anda."
"Hmm.. Sepertinya aku mendapatkan cheat yang sepesial. Dari penjelasannya, itu berbeda dari novel2 yang kubaca." pikir rukio.
Sebagai nolep yang menghabiskan waktu dengan membaca banyak novel fiksi, dia sangat mengetahui sistem yang di dapatkan nya terasa lebih hidup dari pada di novel-novel yang dia baca.
"Lalu apa yang dapat kamu lakukan untuk ku" tanya rukio bersemangat.
"Banyak hal yang dapat aku lakukan.
Membaca ingatan master. Mengendalikan bagian tubuh. Melakukan evolusi pada master. dan masih banyak lagi"
Rukio mengajukan banyak pertanyaan kepada sistem yang baru didapatnya dan menyimpulkan bahwa, Sistem yang berasal dari dunia yang jauh ini memiliki kemampuan yang cukup luar biasa.
"Baik sekarang Aku sebagai master barumu, akan membuat aturan dasar untuk segala jenis kegiatanmu."
"Aturan dasar adalah 1.Aku Rukio adalah satu-satunya mastermu 2.Patuhi segala perintah ku 3.Aku akan menjadi prioritas perlindunganmu. "
"Ketiga aturan itu akan menjadi dasar pertimbangan dalam mengambil keputusanmu di masa depan."
"Baiklah Master. Aturan akan di simpan di database dan di lindungi protokol keamanan tertinggi."
"Dan sekarang aku akan memberimu nama 'Prime'." kata Rukio dengan lucu karena mengambil nama dari sebuah Transformer di kehidupan sebelumnya.
"Terima kasih master."
Setelah memberi nama Sistemnya, rukio melanjutkan perjalanan untuk mencari informasi tentang lingkungan sekitar.
Rukio ingin tau apakah dia masih di bumi atau di dunia lain, karena berdasarkan Vegetasi hutan ini, sepertinya tidak mungkin menjadi bumi.
Pohon dengan diameter 10 meter dan tinggi yang menembus awan adalah hal biasa. terdapat beberapa bunga yang belum pernah dia lihat di bumi. Bahkan dia menemukan hewan-hewan yang sangat aneh.
Hewan aneh yang pertama dia temui adalah gumpalan slime yang bisa bergerak sendiri, di lanjutan tikus yang memiliki tanduk panjang sekaligus memiliki ukuran sebuah domba dewasa.
"Sepertinya ini bukan bumi!, apakah ini duniamu prime?" tanya rukio yang bersembunyi karena melihat tikus yang memiliki penampilan mengerikan.
"Jelas bukan Master, duniaku sama halnya dengan dunia master, hanya memiliki peradaban yang lebih maju"
"Kreessss.." Suara semak yang bergesekan membuat rukio langsung waspada.
Rukio langsung siaga dan menjauh dari asal suara sambil terus memperhatikannya.
Suara gesekan di semak semakin dekat.
Sebuah tombak menembus semak, di lanjutan seekor goblin hijau yang pendek dan jelek.
Dengan taring mencuat keluar di lengkapi pakai lusuh seperti dari kain goni.
Saat melihat rukio, goblin terkejut sesaat dan langsung menjadi agresif dan mulai menyerang rukion
"Graa gra graaa" Geraman atau kata-kata aneh goblin sambil menyerang rukio yang masih terkejut.
"Siall kenapa bocah ini menyerangku." gumam rukio sambil menghindar tombak yang menyerangnya dengan ganas.
Wus. wus. Suara tombak membelah udara menjadikan rukio yang tidak pernah belajar bela diri semakin ketakutan.
"Aku Harus mencari senjata terlebih dahulu" pikir Rukio setelah merasakan napsu membunuh daei mahluk kecil di depannya
Sebuah batu seukuran bola basket tapi dengan ujung yang runcing menjadi pilihan satu-satunya,
"Sialll. mati kau" teriak rukio sambil membanting batu yang di ambil ke arahh goblin tersebut.
Tapi goblin tidak hanya diam dan menunggu dirinya di bunuh. Dia menghindar ke kanan untuk menghindari batu di tangan rukio, tapi siapa sangka, kaki kiri rukio menendang dengan keras, sampai goblin itu terbang beberapa meter jauhnya.
Saat itu rukio juga terkejut karena dia tidak menggerakkan kakinya, dan dia dalam posisi yang canggung karena hanya bertumpu pada kaki kiri.
brukkk, rukio akhirnya jatuh dengan memalukan, untung saja batu di tangan tidak menjatuhinya.
"Maaf Master, aku mengontrol kaki kananmu tanpa ijinmu."
"Kenapa kamu melakukannya? Itu sangat berbahaya bagaimana kamu bisa melakukan tanpa persetujuanku?"
"Itu karena berdasarkan informasi bertarung yang aku miliki, tindakan master sangat buruk dan gegabah. Jadi aku melakukan kontrol anggota tubuh untuk menyelesaikan pertarungan dengan cepat ."
"Kamu juga punya ilmu bela diri dan bertarung?" tanya rukio penasaran karena kejadian sebelumnya.
"Tentu master"
"Cukkk... kenapa kamu tidak mengatakannya dari awal!" kata rukio kesal.
"Maaf Master. Aku akan meminta ijin jika akan melakukannya lain kali."
"Pikirkan itu nanti, tapi itu menyelamatkan ku" gumam rukio berusaha berdiri, dan melihat goblin di kejauhan sudah berdiri dengan darah di mulutnya.
Rukio berlari mendekat sambil menghindari serangan tombak, setelah goblin berada di jangkauan tangannya, rukio langsung mencekik goblin dengan tangan kanan dan mengambil tombak dengan tangan lainya.
Goblin dilempar oleh rukio, tapi tombak di tangan kirinya masih ada dan langsung di tusukan ke dada goblin hijau yang berada di tanah.
'Krukkk' Suara tombak batu menembus daging goblin, mengakibatkan darah hijau muncrat dan membasahi tanah di sekitarnya.
Jeritan kematian hanya bertahan sementara di susul kematian makhluk hijau tersebut.
"Aku membunuh?" Pikirkan tersebut membuatnya panik, karena ini pertama kalinya dia membunuh mahluk mirip manusia dalam hidupnya.