Chereads / Kaisar Dunia Baru / Chapter 4 - Desa Goblin

Chapter 4 - Desa Goblin

Semua pasukan tidak memiliki perasaan ataupun pikiran pribadi, mereka berkerja dan bertugas sesuai arahan atau data yang sesuai dari program mereka.

Seperti grup Perang, memiliki tugas keamanan dan penyerangan, pada hal-hal yang mengancam para gurp penambahan atau pengamat.

Selain pengamanan, grup perang juga grup yang bertugas sebagai tentara utama di bawah Rukio, mereka yang akan menyerang dan mendobrak pertahanan musuh dalam perang di masa depan.

"Grup Penambang Kembali ke base untuk perbaikan dan perawatan, dan grup pengamat dan perang bersiap untuk perang besok." Kata Rukio pelan pada Prime di sampingnya.

"Baik tuan, Aku akan menyiapkan peralatan penelitian dan deteksi sehingga kita dapat segera mencari tau asal air dari sumur tersebut" jawab prime.

Pagi di hari kemudian datang, suara kicauan burung saling bersahutan.

Pasukan besi masih berdiri tegak tanpa pergeseran sedikitpun.

Grup pengamat tiba2 bergerak dan berjalan kearah timur, suara gesekan logam dengan dedaunan membuat pagi yang dingin dan sunyi, seketika menjadi ramai dan hidup.

Rukio yang berada di lantai bawah base sedang melihat monitor yang menampilkan gambar dari kamera setiap pengamat.

"Sudah saatnya kita pergi" kata Rukio sambil berdiri dan berjalan menuju lift di ikuti Guardian dan Prime.

Di desa goblin.

Sumur diameter 10 meter, yang berada di tengah desa menjadi pusat kehidupan para pendukung desa tersebut.

Di pinggir sumur terdapat sebuah rumah 3 lantai terbuat dari batu bata yang di tumpuk rapi, dan memiliki halaman yang luas berlantai dan mengkilap seperti marmer.

Berdiri seorang Goblin tua memegang tongkat kayu dengan bentuk unik, dengan bola merah mengkilap di atasnya.

Di belakangnya terdapat 3 orang goblin kakar yang memakai baju besi, walaupun hanya setinggi 1,5M jika dibandingkan dengan penduduk lainnya, mereka bertiga sudah di anggap tinggi.

"Maksudmu manusia dan monster besi yang sudah berkumpul beberapa bulan yang lalu Sekarang sudah mulai bergerak." tanya goblin yang memegang tongkat kayu.

"Benar, dan pasukan itu mengarah langsung ke desa. Aku minta agar Kepada desa menyiapkan keamanan sehingga kita bisa menghancurkannya jika mereka benar-benar berniat menyerang kita" sahut goblin yang memiliki pedang dan helm emas.

"Sejak kapan manusia menjadi sangat gila untuk pergi ke negeri terlarang ini." gerutu goblin tua "Apakah mereka lupa perang besar dengan para monster 400 tahun yang lalu, atau mereka memiliki motivasi kuat untuk mengalahkan semua penguasa hutan ini"

"Sepertinya mereka berbeda dari manusia yang selama ini datang, tuan. Mereka berpenampilan aneh dan bahkan tidak memiliki jejak sihir sedikitpun" sahut seorang Goblin berjubah coklat dan memiliki pedang panjang di pinggangnya.

"Baiklah, Segera persiapan Persiapkan prajurit dan jaga tembok desa terlebih dahulu. Kita lihat apa niat mereka"

Segera seluruh desa menjadi riuh, goblin yang menggunakan sumur di tengah desa segera bergegas ke rumah kayu.

Sekelompok goblin yang terlihat lebih tinggi dan perkasa dari yang lainnya berbaris dan mulai bergerak menuju tembok barat desa.

Tembok batu hitam setinggi 10 meter dengan model abad pertengahan membentang mengelilingi desa, memberikan keamanan tertinggi bagi para goblin.

"Persiapkan panah dan tombak, tetap siaga sampai perintah selanjutnya" Teriak komandan goblin dari bagian tertinggi dari tembok.

Segera Rukio mendapat informasi dari Tim Pengamat yang berangkat lebih awal.

"Sepertinya mereka sudah bersiap untuk kedatangan kita" Kata Rukio setelah melihat gambar pasukan goblin telah berbaris di atas tembok dengan berbagai senjata di samping mereka.

"Kita akan menyerangnya langsung atau bicara terlebih dahulu" Tanya Prime yang berdiri di samping Rukio.

"Serang langsung, tapi tangkap sebanyak mungkin tahanan."

"Aku perlu mereka untuk menjadi mata dan telinga ku di tempat-tempat lain. Juga aku perlu penduduk untuk kerajaan ku."

"Akan sangat menyedihkan jika kita hanya memiliki Robot yang dingin dan kaku bukan?" Jelas Rukio setelah berpikir sejenak.

"Tembak semua yang ada di atas tembok" perintah Prime.

Walaupun jarak antara ekspedisi Rukio dan desa goblin masih jauh, tapi dengan daya tembak dan mobilitas pasukan ini, haya perlu sesaat untuk mencapai jarak tembak senjata RailGun di tangan setiap pasukan.

Setelah mendapat perintah dari Prime, lampu di punggung mereka menyala lebih terang, seluruh reaktor SEM Bekerja keras dan membuat pergerakan tubuh robot lebih kuat dan cepat.

"WUS WUSS" Gesekan Udara dengan tubuh besi yang bergerak cepat menciptakan suara unik, ditambah gesekan dengan daun dan ranting pohon, membuat hutan yang tadinya sunyi menjadi riuh seketika.

Sekelompok robot humanoid setinggi 2 meter berlari mendekati desa goblin dengan momentum tak terhentikan, ditambah drone yang sudah siaga di atas langit untuk dukungan daya tembak.

Dengan gerakan sebesar itu, mereka segera di ketahui oleh para komandan goblin dan membuat mereka segera siaga.

"Bersiap menyerang." Teriak komandan dengan tatapan tajam dan waspada kearah tempat munculnya pasukan Rukio.

"Bub bub bub" Sebelum mereka sempat melihat seperti apa musuh mereka, sebuah lubang berdarah muncul di dada dan kepala pasukan goblin.

"Bek Bek bek" tembakan terus menerus Grup perang di ikuti jatuhnya goblin yang bersiaga di atas tembok.

"Sial apa yang terjadi, Sia.." Sebelum komandan goblin selesai bicara, proyektil panas menembus kepala dan membuat lubang di helm besinya dan menghancurkan kepalanya.

Seketika Prajurit goblin yang berada di dalam tombak desa panik dan ketakutan melihat temannya mati mengenaskan di depan mata mereka.

Di dalam hutan.

"Senjata mereka sangat jadul, Ganti senjata kita menjadi pedang." Kata Rukio "Itu akan menyenangkan" Lanjut Rukio dalam hati dengan senyum jahat muncul di wajahnya.

"Apakah sudah selesai?" Seorang Goblin dengan baju besi sederhana bertanya dengan suara gemetar.

"Sepertinya. Tapi seluruh orang di atas, mati"

"Siapa musuh kita sebenarnya, kepala desa hanya mengatakan untuk berjaga-jaga"

"Apakah lawan kita orc atau bahkan naga"

Segala kata dan suara bergetar dari dalam barisan goblin di dalam desa, dengan hampir 200 orang goblin, itu sangat bising dan seiring banyaknya ketakutan membuat psikologi mereka tambah hancur.

"Bomm" Saat mereka bicara gerbang kayu yang menjadi akses keluar masuk desa dengan hutan tiba2 hancur menjadi serpihan.

Anggota goblin yang berada dekat dengan gerbang bahkan terlontar beberapa langkah karena gelombang kejut.

Sunyi dan mencekam. Para goblin, bahkan kapten goblin yang berada di Barisan belakang tercengang melihat ledakan sebelumnya.

Sebelum mereka tenang dan tau apa yang terjadi, segerombolan humanoid yang sangat besar dan mengerikan masuk.

Masing-masing memiliki pedang di masing-masing tangan.

Melihat mahluk setinggi 2 meter dengan pedang panjang di kedua tangan membuat goblin yang hanya setinggi kurang dari 2 meter segera ketakutan bahkan beberapa mulai mundur sehingga membuat barisan lebih kacau.

"Wongg wongg" Suara drone menggema ke seluruh desa. Penduduk yang bersembunyi di dalam rumah menjadi ketakutan.

Pagi ini mereka mendapat

perintah dari kepala desa untuk segera kembali ke rumah dan bersembunyi, Kepala desa memberi tahu ada sekelompok manusia yang menuju kedesa.

"Siapa kalian" Tanya kepala desa yang di dampingi 3 goblin perkasa di belakang pasukan.

Tapi Grup perang tidak mendengarkan dan tetap berlarian masuk dan mengepung seluruh pasukan goblin, sebelum akhirnya berhenti.

Grup perang mendapatkan perintah untuk masuk dan bersiaga jika ada yang kembali menyerang.