Chereads / Kaisar Dunia Baru / Chapter 6 - Pangkalan permulaan.

Chapter 6 - Pangkalan permulaan.

Proyek yang dimaksud adalah rencana peningkatan kekuatan dari para goblin, mereka akan di paksa mencapai batas potensi pertumbuhan mereka.

Rukio berpikir bahwa goblin akan di gunakan untuk tujuan diplomasi dan negosiasi, mereka harus memiliki kekuatan yang cukup untuk melindungi diri mereka saat masuk ke wilayah musuh.

"oh ya Prime. Bukankah kau memiliki cara untuk membuat baju besi untuk mereka?" Tanya Rukio.

"Tentu saja. Apakah tuan memiliki keinginan agar mereka menggunakannya dari pada baju besi tradisional.?" jawab Prime.

"Ya tentu saja. Daripada memakai baju besi jadul itu, lebih baik memberikan yang sedikit maju bukan."

"Lagipula tujuan masa depan kita adalah bisnis perdagangan senjata juga?"

"Baiklah, Aku akan membuat jalur produksi untuk mereka di markas." jawab Prime dengan santai.

"Bagaimana penelitian tentang air di desa goblin itu Prime?"

"Menurut hasil penelitian, air di sumur itu memiliki energi sihir yang sangat murni, sehingga dapat meningkatkan kekuatan mahluk hidup yang meminum atau mengkonsumsinya."

"Tapi dengan meminum air tersebut, efek yang dirasakan sangatlah minim, juga air kehidupan murni terlalu banyak mengandung zat kotor di dalamnya"

"Apakah kamu sudah menyelesaikan masalah itu? Dan apakah air kehidupan itu bisa ber efek bagiku?" sahut Rukio penasaran.

"Untuk pemurnian sudah di selesaikan dan markas sudah mulai menyuling air kehidupan tersebut." "Tapi untuk penggunaan kepada master sepertinya tidak banyak berpengaruh, karena energi di udara lepas lebih banyak dan padat daripada energi sihir dalam air kehidupan" jawab Prime.

"Dan untuk mereka? Apakah kamu akan membiarkan mereka meminumnya atau menyuntikkanya langsung?", tanya Rukio sambil melihat Konvoi goblin di depannya.

"Aku akan menggunakan tipe injeksi langsung kedalam sum-sum tulang belakang, otak dan jantung. Hal ini akan langsung membuat tubuh mereka terbiasa dan secara optimal menerima energi tersebut."

"Tapi tubuh mereka harus di masukan dalam cairan nutrisi dan kesadaran mereka harus di tidurkan" Jawaban Prime sedikit mengejutkan Rukio, dia berpikir menyuntikkan cairan kedalam sum-sum tulang belakang dan jantung pasti akan membuat mereka mati seketika.

Tapi setelah beberapa penjelasan lainnya dari Prime, dia paham bahwa itu tidak mungkin terjadi dan prime juga memiliki berbagai rencana penanganan.

Setelah menempuh hutan lebat selama beberapa jam, akhirnya konvoi melihat tempat yang sedikit terbuka dengan batang pohon dan berbagai tulang dari mayat monster.

Sebuah bangunan di tengah-tengah tempat tersebut sangat mencolok.

Para goblin sedikit bingung dengan tempat tersebut, tapi melihat benda aneh di sekitar bangunan itu, seperti memberitahu bahwa itu adalah tempat tujuan mereka, karena hanya tuan mereka yang memiliki benda seperti itu.

"Baiklah kita sudah sampai, Itu adalah markas kita sekaligus tempat tinggal kalian selama 6 bulan."

"Saat pintu terbuka, masuklah Secara teratur dan jangan berdesakkan" Jelas Rukio menambah kejelasan di pikiran mereka.

Sesaat setelah Rukio selesai berbicara, pintu lift terbuka dan para goblin masuk dengan tertib.

Setelah bolak baik beberapa kali, akhirnya hanya tersisa dua goblin yaitu Dale&Daria.

Karena hanya berdua, Rukio memutuskan ikut bersama mereka masuk lift.

"Pekerjaan apa orang tua kalian di desa?" tanya Rukio memecah kesunyian.

"Seorang penjaga, tapi mereka sudah mati saat bertugas beberapa tahun yang lalu"

"Hm, Bisakah kalian memberi tahu penyebab kematian mereka?" sahut Rukio penasaran.

"Menurut kepala desa, mereka diserang oleh ras naga yang sedang berburu!" Jawab Dale sambil mengepalkan kedua tangannya.

Rukio seketika paham bahwa bocah lelaki ini pasti menyimpan dendam di hatinya.

"Tenang lah, Dalam 6 bulan kalian akan memiliki kekuatan membunuh ras naga. Tapi itu tergantung seberapa serius kalian dalam pelatihan." Kata Rukio menyemangati kedua saudara tersebut.

"Benarkah, Apa anda yakin" Tanya Daria bersemangat.

"Tentu saja, Jadi lebih baik kalian serius dalam pelatihan ini dan balaskan dendam kedua orang tua kalian."

Setelah beberapa obrolan sederhana dengan kedua bersaudara tersebut, akhirnya lift berhenti dan itu adalah lantai asrama para goblin tinggal.

"Kalian biasakan diri di asrama terlebih dahulu. Besok siang kita akan mulai sesi latihannya" kata Rukio menyuruh mereka keluar lift.

Setelah mereka berdua keluar, lift kembali tertutup dan turun menuju laboratorium milik Prime.

Di asrama para goblin.

"Dale, apakah kalian berdua turun bersama tuan tadi?" Tanya seorang Goblin bersemangat setelah Dale dan Daria keluar lift.

"Hmm, Tuan bahkan memberitahu kita bahwa setelah pelatihan ini selesai kita semua bisa mengalahkan Naga" Jawab Daria bersemangat.

"Sungguh? Tuan mengatakan sendiri"

"Woww, Jika tuan mengatakan seperti itu pasti itu hal yang benar."

"Sebaiknya kita serius dengan pelatihan ini"

Berbagai percakapan keluar setelah mereka mendengar penjelasan Daria, sebagian menjadi lebih bersemangat dan serius untuk pelatihan.

Mereka diberi tau sebelum berkumpul di desa tadi sore, bahwa mereka harus berlatih dengan serius, karena desa bergantung kepada mereka semua.

Saat di desa goblin, Rukio memberitahu keinginannya melatih para goblin desa yang paling berbakat sehingga dia tau batas kemampuan para goblin. Tapi Rukio juga menambahkan, jika mereka menunjukkan kemalasan dan efek yang buruk, makan seluruh goblin akan di binasakan karena Rukio tidak memerlukan orang lemah di bawahnya.

Setelah Alton dan beberapa petinggi desa melihat keseriusan Rukio dalam kata-katanya, goblin yang berada di ruangan itu seketika bergidik ketakutan.

Mereka semua tau betapa kejam Orang di depan meraka.

Setelah mendengar penjelasan Rukio mereka langsung mencari Goblin-goblin muda yang paling potensial dan memberitahu bahwa seluruh desa bergantung pada mereka.

"Tempat tidur ini sangatlah empuk, sebaiknya kalian memiliki sebelum semuanya di ambil" Teriak seorang yang sudah memilih tempat tidur atas di ruangan itu.

Asrama goblin adalah ruangan besar dengan tempat tidur tumpuk dua tingkat, dengan warna hitam Putih sebagai warna ruangan. Memiliki kamar mandi dan toilet terpisah sehingga wanita dan laki-laki tidak tercampur.

Saat mereka menggunakan kamar mandi, hampir semua orang kebingungan dengan peralatan2 aneh yang ada di depan mereka. Tapi dengan melihat gambar manual di tembok akhirnya mereka bisa menggunakannya.

Tengah malam datang dan seluruh goblin sudah tidur di kasur masing-masing, tapi tidak untuk sebagian kecil goblin. Mereka adalah yatim-piatu yang menggantungkan harapan mereka pada pelatihan ini.

"Aku harus bisa membalaskan dendam ayah,ibuku" Pikir Goblin-goblin itu dengan tekad di pikiran mereka.

Hari berikutnya.

Kegiatan di mulai dengan menyalanya lampu asrama dan suara dering bel. Goblin bagun dan langsung di arahkan mandi dan bersiap-siap sarapan, seluruh proses di perintahkan oleh AI yang sudah di siapkan oleh Prime.

Sarapan mereka di sediakan oleh Rukio,yang menggunakan bahan yang di bawa oleh tim penambang dan buruan di sekitar markas.

"Makanan apa itu, terlihat sangat enak" kata sebagai goblin setelah melihat makanan yang di sajikan. Setiap goblin boleh mengambil tanpa batasan tapi dengan syarat harus habis dan tidak meninggalkan sisa.

Sesi sarapan pagi selesai begitu saja tanpa adanya keributan. Setelah sarapan AI yang mengurus asrama tersebut memberikan mereka seragam yang harus di gunakan mulai sekarang dalam pelatihan, AI juga memberikan pakaian untuk harian.

Sampai akhirnya siang datang dan seluruh goblin di perintahkan masuk lift untuk naik dan masuk keruang pelatihan.