"Bisakah kita mendiskusikan tentang tahap selanjutnya?" Saat mereka berdua mengobrol, suara keras datang dari ujung ruangan.
Seratus goblin berbaris rapih dengan tampilan sombong. Mereka adalah Goblin dewasa yang di pilih dari desa. Dari awal pelatihan, mereka memang sudah Kuat dan lebih berpengalaman dari 200 goblin anak-anak lainnya, walaupun umur dan kekuatan tidak selisih jauh.
Setelah melihat rekan-rekan mereka berkumpul dan memperhatikan mereka, Goblin paling tengah mulai kembali berbicara.
"Aku ingin mendiskusikan tentang rencana untuk tahap pelatihan selanjutnya." "Kita tahu bahwa jarak antara barak dan yang lainnya adalah 40KM, jadi aku merencanakan untuk melakukan hubungan dari setiap barak." Setiap barak harus mencari dalam Radius 40 KM untuk menemukan barak terdekat di sekitar mereka sehingga.kita bisa tetap bekerja sama dan saling membantu jika dalam keadaan darurat" Kata2 dari goblin tersebut membangkitkan semangat di antara yang lainnya, mereka pikir para goblin dewasa ingin membentuk sistem kerajaan atau pemimpin di antara yang lainnya.
"Tapi apakah itu di ijinkan oleh tuan? Jika kita ketahuan melakukan hal yang melanggar pasti hukuman yang menunggu sangat mengerikan" sahut goblin dewasa di belakang si pembicara tersebut.
"Itu di ijinkan, aku sudah menanyakan pada nona asrama tentang hal tersebut" "Dia mengatakan hanya Perlu menyelesaikan misi yang diberikan dengan cara apapun" jawab Goblin dewasa di sisi lainnya.
Nona Asrama adalah AI yang bertugas mengarahkan dan mengatur kehidupan mereka selama di pangkalan.
Setelah diskusi panjang, mereka semua akhirnya memutuskan untuk mencoba hal tersebut tetapi dengan syarat tidak membahayakan satu sama lainnya. Jika mereka menemukan monster yang tidak bisa mereka lawan dalam ekspedisi pencarian, mereka wajib kembali ke barak tetapi harus memberi tanda bahwa area tersebut berbahaya.
Di permukaan Markas.
Sebuah pesawat berbentuk kerucut dengan lebar hampir 50 meter dan panjang 70 meter, dengan gaya Sci-fi mengambang 20 meter di atas tanah, Lampu putih menyoroti tangga masuk ke pesawat tersebut.
"Saatnya berangkat Prime!" Kata Rukio pada Robot putih di sampingnya.
"Baiklah" Jawab Prime dengan suara mekanis.
Rukio,Prime serta 5 Guardian tersebut masuk ke pesawat dan mencari tempat duduk mereka.
Pesawat yang ketujuh orang tersebut naiki adalah pesawat generasi terbaru yang menggunakan teknologi sihir dan teknologi dari Prime.
Menggunakan reaktor sihir untuk suplai tenaga serta rune sihir untuk menyempurnakan daya angkut dan dorongan dari mesin pesawat tersebut.
Pesawat tersebut adalah salah satu produk pertama yang menggunakan teknologi magis, Prime menghabiskan banyak sumberdaya untuk membuatnya.
Dengan pesawat tersebut perjalanan akan lebih mudah, pesawat juga dilengkapi puluhan Senjata dan berlapis-lapis prisai energi.
Bahkan di beberapa sudut pesawat, senjata yang di kombinasikan dengan sihir juga di sediakan.
Pesawat yang sekaligus benteng berjalan adalah impian Rukio sejak mengetahui kemampuan Prime.
Setelah perjalanan dengan kecepatan hampir mach 2 selama 3 jam, akhirnya pesawat berhenti dan membuka pintu belakang.
Rukio keluar dari pesawat dan melihat 10 monster humanoid sedang berlutut di hadapannya.
Mereka adalah monster tingkat 100 yang Rukio kalahkan dalam dua bulan terakhir. Setelah mengalahkan mereka, Rukio menanamkan robot nano dan chip komputer di otak mereka sehingga dia bisa mengendalikan mereka tanpa adanya kontrak budak.
"Selamat datang tuan" sambutan dari sepuluh monster humanoid setinggi tiga meter saat Rukio keluar pesawat.
"Masuk terlebih dulu" Jawab Rukio sambil menuju gua besar di belakang mereka.
Saat masuk kedalam gua, orang dapat melihat berbagai senjata dan robot dengan pedang di tangan mereka. Gua tersebut adalah satu-satunya di seluruh hutan yang di jaga 10 monster tingkat seratus tanpa adanya konflik.
Gua tersebut adalah markas kedua Rukio, dia mendirikan ini satu bulan yang lalu setelah mendapatkan kesepuluh monster tingkat seratus.
"Besok malam, Goblin-goblin yang aku bicarakan akan datang dan menempati keenam barak yang aku beritahu kalian." Kata Rukio setelah duduk di singgasana di ujung ruangan yang menyerupai aula kerajaan di abad pertengahan.
Ruangan dengan persenjataan yang selalu siaga dan berbagai kamera optic yang selalu mengamati seluruh ruangan tanpa titik buta.
"Tugas kalian adalah mengarahkan monster-monster di bawah kalian untuk menyerang mereka. Tapi jangan pernah menyerang barak atau membunuh salah satu dari mereka" Kata Rukio tegas dan tanpa menerima penolakan sedikitpun.
"Mereka aku kirim kesini untuk pelatihan selama 2 bulan, jadi buat mereka merasa kengerian hutan ini tanpa membunuh mereka" Lanjut Rukio.
"Jika satu saja goblin itu mati, aku akan memberikan nasib yang sama seperti yang lainnya untuk kalian" lanjut Rukio sambil menunjuk tumpukan tulang raksasa di belakang singgasana.
Setelah mendengar penjelasan Rukio mereka menggigil ketakutan, mereka meneteskan kering dingin dari tubuh dan wajah mereka.
Mereka ingat saat pertemuan beberapa Minggu yang lalu, ada 30 monster tingkat 100 dan ratusan monster di tingkat 50-99, serta ribuan monster level bawah lainnya.
Dalam pertemuan tersebut hanya 5 guardian di belakang Rukio yang maju dan mengalahkan seluruh pasukan, saat pertemuan besar 10 monster tingkat 100 di penggal 10 menit sejak mulainya perang.
Perang besar hanya berlangsung sehari, tapi dengan sekala perang tersebut, total kematian bisa dibilang sangat sedikit atau hampir tidak ada, kelima guardian Rukio hanya fokus membuat monster-monster di depan mereka tidak bisa berperang lagi, kecuali beberapa yang ngeyel dan Sombong.
Dan 10 monster tingkat seratus yang mati di awal perang adalah di antaranya. Mereka langsung menyerang Rukion dan pasukannya bahkan sebelum Rukio selesai bicara.
Akibatnya mereka dipenggal dan tubuh mereka terbelah karena ke angkuhnya. Kematian yang memalukan dan mengeringkan bagi mahluk terkuat di bagian hutan tersebut.
Tapi setelah keduapuluh monster yang tersisa menyerah, dan mendengar mereka harus menjadi bawahan Rukio, mereka menjadi marah kembali.
Mereka adalah monster tingkat seratus, keangkuhan dan kesombongan sudah mengakar di tulang mereka, menjadi bawahan orang lain adalah penghinaan bagi mereka, jadi setengah dari mereka mencoba menyerang Rukio dengan diam-diam, tapi sayangnya Serangan itu sudah di prediksi dan salah satu guardian dengan Perisai besarnya menahan dan menyerap seluruh serangan.
Saat melihat Serangan mereka gagal oleh satu orang, mereka ketakutan dan mencoba lari tapi ditahan oleh guardian yang tersisa.
Tanpa menunggu lama, monster yang mencoba trik tersebut di seret kehadapan Rukio.
"Aku ingin kulit mereka dan organ mereka tetap segar" itu adalah perintah Rukio saat melihat Monster-monster tersebut hampir mati di tangan guardiannya.
Setelah itu Orang yang biasanya diam dan tidak melakukan apapun akhirnya bergerak dan menyuntikkannya sesuai kepada mereka, setelah penyuntikan tersebut, tubuh mereka sembuh dan menjadi kuat kembali.
Setelah melihat monster yang mencoba menyerangnya kembali sembuh, Rukio memerintahkan "Lakukan". Seketika guardian menggunakan pisau yang entah mereka dapatkan darimana, menguliti dan memutilasi tubuh kesepuluh monster itu secara, Hidup-Hidup.
Itu adalah kenangan terburuk mereka bersepuluh, mereka bisa selamat karena mereka tidak mencoba melawan karena mereka adalah yang terlemah di antara yang lainnya, walaupun mereka memiliki tingkat 100 tapi mereka tidak sekuat yang lainnya, disebabkan monopoli sumberdaya dan latar belakang.
Setelah mereka menyerah kepada Rukio, mereka di suntikan cairan yang dibawa Prime dan prime menanamkan chip kontrol di otak belakang mereka.
Mereka pikir setelah menyerah, mereka akan menjadi selayaknya budak rendahan, karena mereka tau bahwa tuan di hadapan mereka memiliki orang-orang yang jauh lebih kuat daripada mereka.
Tapi pikiran mereka terlalu jauh, setelah menjadi bawahan Rukio, mereka mendapat ratusan obat peningkatan genetik yang di turunkan dari pesawat.
Mereka diberi 200 untuk masing-masing dan setelah memakan obat tersebut mereka mencapai tingkat yang sangat tinggi, tapi untuk menembus tingkat 100 mereka perlu jiwa tingkat seratus lainnya, tetapi Rukio tidak memberikan itu.
Setelah menelan seluruh obat genetik yang diberikan, mereka akhirnya membuka kemampuan transformasi, yaitu kemampuan merubah bentuknya menjadi manusia, walaupun memiliki beberapa perbedaan yang mencolok.
Sekarang, walaupun mereka masih level 100, tapi jika melawan level 150.
Sangatlah mudah untuk mereka menang, mereka juga mendapat perlengkapan dan reaktor sihir yang di sediakan Rukio.