Setelah mendengar perintah Rukio untuk mengarahkan monster-monster di bawah mereka kearah barak, mereka bersepuluh meminta ijin untuk pergi dan kembali ke kastil mereka.
Setelah Rukio memenangkan perang dengan para penguasa monster hutan barat, dia juga mendapat pengetahuan lebih banyak tentang dunia ini.
Dimulai dengan hutan dia berada adalah hutan barat, atau hutan goblin.
Hutan barat adalah wilayah terlemah di antara 4 wilayah lainnya, Hutan Utara dikuasai oleh klan Naga yang kuat, bahkan monster-monster yang berkeliaran di wilayah itu mengandung darah naga.
Hutan timur dikuasai ras orc yang gila akan peperangan, hutan timur memiliki banyak klan orc tapi yang paling besar dan berkuasa adalah klan Singa dan Harimau. Kedua klan sering berperang dalam sekala kecil dan sesekali dalam sekala besar, hanya untuk memuaskan hasrat perang mereka.
Hutan Selatan di kuasai Klan Elf yang dibantu oleh alam, setiap Elf yang lahir sudah memiliki kecocokan dengan alam dan sangat ahli dalam perang gerilya.
Di antara ke empat wilayah, Hutan barat adalah hutan yang memiliki kekuatan individu terlemah, monster terkuat hanya memiliki tingkat 100 bahkan Goblin-goblin di desa hanya tingkat 50, dan itu sudah ratusan tahun yang lalu.
Tetapi hutan barat menang secara jumlah dan kontrol terbaik di antara yang lainnya. Hutan timur yang di kuasai para Naga hanya memiliki 2 Monster tingkat 150, dan mayoritas naga hanya tingkat 90 dan hanya beberapa yang memiliki tingkat 150 ke atas.
Untuk Hutan timur yang di kuasai Orc, menurut informasi yang di dapat saat ini. Hutan tersebut hanya memiliki 1 monster tingkat 150 dan 2 Monster tingkat 100. Untuk tingkat para ORC diperkirakan lebih lemah dari 100.
Untuk Hutan selatan yang dikuasai ELF masih sangat tertutup dan Rukio hanya tau bahwa seluruh hutan dikuasai oleh ELF dan tidak ada monster dengan tingkat yang tinggi.
Di kastil besar di suatu tempat.
"Akan ada goblin yang muncul mulai lusa, kalian hanya perlu menyerangnya tapi jangan membunuh mereka. Jika aku mendengar salah satu goblin mati, Aku dan yang lainnya tidak akan bisa selamat termasuk seluruh dari kalian"
Seorang humanoid dengan dua tanduk dan bulu lebat putih di seluruh badannya bicara dari atas tahta kepada sekelompok serigala di bawahnya.
Kejadian serupa terjadi di sembilan tempat lain, "Serang tapi jangan bunuh" Itu adalah perintah para monster bawahan Rukio.
Mereka langsung menjalankan tugas yang diberikan olehnya tanpa penundaan.
Sehari berlaku dengan tenang.
"Di layar adalah nama-nama di setiap kelompok dan nomer pesawat kalian"
"Kalian akan langsung di kirim ke barak masing-masing dengan perlengkapan dan bekal selama seminggu"
"Terakhir adalah, Tetap hidup dan kembalilah ke Desa" Kalimat penutup Rukio memberi Goblin yang menggunakan armor besi berteknologi tinggi tersebut menjadi bersemangat dan menghilangkan rasa tegang di hati mereka.
Setelah perjalanan beberapa saat, akhirnya pintu pesawat terbuka, 50 goblin dengan berbagai warna melihat suasana hutan tempat latihan mereka.
"Apakah ini barak tempat kami tinggal" Gumam beberapa goblin. Yang mereka lihat hanya bangunan kotak yang cukup lebar dengan tangga di beberapa sisi.
Rukio membuat agar barak hanya memiliki lampu dan pendinginan makanan, tidak memiliki lift. Rukio ingin mereka mengerti bahwa dia memang ingin mereka berlatih tanpa adanya waktu bermalas-malasan.
"Cepat turunkan perlengkapan dan bekal, segera masukkan kedalam pendingin" Teriak goblin Dewasa yang memegang tombak emas.
Setelah goblin tersebut berteriak, seperti mendapat komando, seluruh goblin mulai bekerja dan menurunkan muatan dari pesawat dan memasukkannya kedalam barak.
Semua goblin bekerja saat ini, tidak ada yang hanya menonton atau bahkan menjadi bos di kelompok masing-masing.
Setelah mereka memasuki barak dan turun beberapa lantai kebawah mereka akhirnya sampai di ruang tidur. Tempat tidur di barak sangatlah sederhana, hanya bantal dan selimut yang disediakan, tidak ada kasur maupun pendingin udara.
Setelah membiasakan diri dengan lingkungan sekitar beberapa goblin sudah mulai menjelajahi hutan, mereka ingin tau seberapa padat monster di sekitar bangunan untuk berjaga-jaga.
Dengan pembagian tim yang sudah di sepakati, Goblin dewasa akan melakukan patroli untuk mencari barak terdekat disekitar mereka, tetapi para goblin yang berjaga di barak harus membantu mereka mengumpulkan monster untuk menyelesaikan misi dari Rukio.
"Sial kenapa monster tikus batu bisa berkumpul di sini?" Kata Dale dengan marah, setelah memindahkan barang dari pesawat dan mendengarkan arahan dari goblin dewasa dia langsung menuju hutan untuk menguji kekuatannya setelah tiga bulan pelatihan intensif.
"Tenang," Pikir Dale demi mengendalikan ketakutannya.
Sambil bersembunyi, dia terus mengamati kelompok tikus batu tersebut dan menunggu kesempatan menyerang. Gagang pedang tergenggam kuat di tangan kanannya, siap di tarik dan di ayunkan kapanpun saat menemukan celah.
"Sekarang," pikirnya saat melihat seekor di tinggal kawanan.
"Crusss" Dale mengayunkannya pedang dan membelah tikus menjadi dia dari punggung ke perut.
Perasaan lembut saat pedangnya memotong tikus membuatnya sadar, dia terlalu meremehkan kemampuannya sendiri.
Kejadian serupa hampir terjadi kepada setiap goblin untuk membunuh pertama kalinya, "Aku sudah jauh lebih kuat" itu adalah pikiran hampir semua goblin.
"Chaakkkkk" melihat rekanya mati oleh mahluk tidak dikenal tersebut sembilan tikus batu lainnya menjadi marah dan menyerang Dale dengan gila.
"Cruss cruss" suara memotong daging dan semburan darah terus bergema di sunyinya hutan.
Setiap ayunan pedang akan memotong kehidupan seekor tikus, pertarungan condong ke arah dale yang terus menyerang.
"Dingg" Ekor batu tiba-tiba mengenai baju besinya dan hanya memberikan bunyi nyaring penolakan.
"Kau yang terakhir," kata Dale melihat tikus yang terbesar dari lainnya.
Dale berlari mendekati tikus sebelum di sambut cakar besar yang mencoba menyerangnya.
woss dia menghindar dan mundur beberapa langkah.
Saat ini baju besi memainkan peran terbesarnya, cakar tikus tersebut hanya menggoresnya tanpa kerusakan berarti.
Wosss,,, Dale kembali menyerang, "Ding" ekor baru di tahan dengan pedang, "Buakk" Pukul kuat dale menghantam kepala tikus tersebut dan membuatnya mundur.
"Buk buk dak Kraakkk" Setelah memukul beberapa kali lagi, akhirnya tikus tersebut berhenti bergerak dan mati.
"Hahhh....Lebih baik kalau lengkap" Dale teringat nasehat goblin dewasa di kelompoknya, bahwa semakin lengkap monster yang dibawa semakin baik.
"Jadi, tingkat berapa monster ini." Gumamnya sambil mengaktifkan pemindai di helmnya.
"Hanya tingkat 2??" Dale terkejut melihat bahwa Tikus di depannya hanya tingkat 2, dia tidak akan bisa menang jika itu pertarungan sebelum dia mulai pelatihan di markas.
"Aku harus mencari yang lain" Pikirnya sambil membersihkan pedang hitamnya dari darah tikus yang dia bunuh.
"Sepertinya kita terlalu khawatir" Suara dari seorang manusia serigala di atas pohon setelah melihat Dale menyerang kelompok tikus tadi.
Manusia serigala tersebut adalah bawahan monster serigala tingkat seratus di kastil, dia dan yang lainnya mendapatkan perintah untuk menyelidiki seberapa kuat goblin yang di maksud Rukio.
"Benar, aku kira hanya perlu 10 dari mereka agar bisa mengalahkanmu hahaha" Tawa menghina dari perempuan berciri kelelawar di samping serigala tersebut.
"Apakah kamu mau aku buat sayapmu berlubang?" jawab serigala di ikuti kuku dan taring tajam muncul darinya.
"Aku sangat menantikan itu, Tapi aku harus melapor ini kepada ratu dulu, Jadi selamat tinggal" Kata wanita sebelum menjadi kelelawar besar dan meninggalkan manusia serigala yang marah.
"Ku tunggu waktu lainya kelelawar jelek" Gumamnya sebelum menjadi serigala dan menghilangkan di gelapnya hutan.