"Srakkkkkk" Suara benda besar diseret mengenai daun kering terdengar dari arah hutan.
"Oh, kau ternyata Dale, Sepertinya kamu cukup lambat" Kata seorang Goblin pemegang panah, sambil menunjuk tumpukan besar monster di samping pintu masuk barak.
"Aku lupa bahwa ada pemindai di helm, sehingga aku membunuh banyak tingkat dua" Jelasnya tanpa berbalik dan melemparkannya tikus besar setinggi lima meter ketumpukan mayat monster.
"Duduklah, setelah menyelesaikan misi harian, waktu kita bebas," kata goblin bernama Edric tersebut dengan santai dan menyuruh Dale duduk disampingnya.
"Hahhhh.. Aku tidak mengira akan pergi keluar desa dan membantai monster secepat ini" kata Dale ringan, mengingat pertarungannya dengan monster di Hutan tadi.
"Akupun berpikir hal yang sama, Dulu kakeku mati oleh monster, sekarang aku yang membunuh monster seperti mainan" jawab Edric terus membersihkan panah di tangannya.
Karena setiap Goblin di berikan senjata untuk sesi latihan ini, mereka menjaganya sepenuh hati dan merawat seperti sahabat hidup dan mati mereka.
Sore hari datang dan sudah ada setumpuk Monster tingkat tiga di samping barak hasil buruan seluruh orang.
"bang." Suara keras datang dari arah belakang tumpukan dan seekor burung besar di lemparkan ketumpukan monster.
"Yoo, Apakah kalian sudah menyelesaikan misi harian kalian" Itu adalah Egan, goblin dewasa yang memimpin tim ekspedisi mencari barak di sekitar mereka.
"Tentu saja" jawab Edric ringan.
"Apakah kamu menemukan Barak lainnya" Tanya Dale.
"Tidak, tapi kemi menemukan tanda yang ditinggalkan sehingga kita hanya perlu mengikuti tanda tersebut besok pagi." Terang Egan ikut duduk dengan mereka.
Waktu berjalan, rutinitas pun berlanjut tanpa adanya gangguan berarti. Sebagian goblin bahkan bergerak sangat jauh dan menemukan sarang Monster ular dan membantai seluruh ular tersebut untuk membantu teman-temannya yang belum menyelesaikan misi harian.
"Wuuuungg" Pesawat, orang, dan tempat yang sama dari dua bulan yang lalu.
"Siapa mereka?" Tanya Rukio sambil berjalan memasuki pangkalan di dalam gua.
"Mereka adalah bawahan kita yang mengawasi goblin secara langsung" Jawab serigala.
"Hmmm, Jadi apa yang perlu aku ketahui dari kalian" "Wosssss" tanya Rukio di ikuti aura yang menyebar seperti ombak, menerpa setiap monster humanoid di bawah tahta.
"Seluruh goblin mengalami peningkatan yang signifikan dalam dua bulan ini, dari awal hanya bisa mengalahkan monster tingkat 1 sampai 10." "Sekarang mereka bisa membunuh monster tingkat 50 hanya dengan dua orang" Jelas seorang humanoid elang di bawah tahta sambil menunduk.
"Mereka juga memiliki keberanian yang tinggi, Seseorang goblin menyerang kastilku beberapa hari yang lalu sebelum di hajar bawahan saya" Sahut humanoid tikus.
"Baiklah, Ini untuk kalian semua." Kata Rukio sambil menunjuk tumpukan kotak besar di samping ruangan.
Dalam setiap kotak terdapat obat energi dan genetik terbaik, Rukio memberikan sebagai hadiah juga agar mereka bisa menjadi lebih kuat dan dapat berguna baginya.
"Suatu kehormatan m.." "Terima lah dan simpan terlebih dahulu" sebelum kata-kata pujian dari humanoid ular selesai, itu dipotong oleh Rukio.
"Setelah ini kalian semua akan mengikuti menemui para goblin itu dan membiarkan mereka tau siapa kalian." Lanjut Rukio meninggalkan tahta.
Tujuan ini Rukio buat agar setiap goblin tau bahwa seberapa kuat dan cepat pertumbuhan mereka, selalu ada yang lebih kuat dari mereka, dan membuat mereka hati-hati dalam memilih musuh.
"Wos wos wos wos" Empat pesawat angkut besar akhirnya tiba didepan gua dan pintu belakang terbuka membiarkan sekelompok goblin dengan baju besi keluar.
"Kenapa kita di depan gua" "Bukankah kita harus kembali ke markas".
Berbagai suara kebingungan dan penasaran keluar dari mulut Goblin-goblin yang memiliki wajah tegas dan kuat.
"Sepertinya kalian jadi berisik setelah mengalahkan beberapa monster kecil" kata Rukio membuat suasana sunyi seketika. Seluruh goblin tau bahwa suara dan bayangan dari dalam gua adalah Tuan mereka sekaligus orang terkuat yang pernah mereka ketahui.
"Sudahkah kalian mencapai apa yang kali inginkan dalam pelatihan ini" Lanjut Rukio sambil mendekati kelompok tersebut.
"Sebelum kembali ke markas, aku akan menunjukkan sesuatu kepada kalian semua. Kenapa kalian bisa tetap hidup di tengah hutan yang paling berbahaya." Kata Rukio di ikuti puluhan humanoid berbagai jenis.
"Klik dang susss" Setelah puluhan Demi human dari berbagai jenis muncul dari belakang Rukio, seketika membangkitkan kewaspadaan yang mereka latih selama dua bulan ini.
"Mereka adalah para monster Tingkat tinggi yang mengawasi dan menjaga kalian dari kematian." Kata Rukio memperkenalkan 35 demihuman di sampingnya.
"Ka-Kamu, Kamu adalah yang waktu itu" Daria di tengah pasukan goblin gemetar setelah melihat wanita kelelawar di
antara barisan demi human di sampingnya Tuannya.
"Haii goblin kecil, bukannkah aku aku mengatakan kita akan bertemu kembali" wanita tersebut menjawab ketakutan Daria.
"Bocah nakal, kita bertemu lagi bukann" Seorang manusia tikus dibelakang raja monster tikus menyapa Dale.
"Sial, Kamu adalah Bawahan raja tikus" Jawab Dale gemetar melihat monster yang menghajarnya habis-habisan dan membuat armornya hancur menjadi serpihan besi tua.
Kejadian serupa hampir terjadi pada setiap goblin, selama dua bulan ini, bawahan raja monster sudah menghajar Goblin-goblin di wilayah mereka atas perintah raja mereka.
"Bukankah sekarang kalian tau, kenapa kalian bisa selamat disetiap momen kematian?" Kata-kata Rukio memecah ketegangan di antara dua kelompok tersebut.
Sebelum Anak-anak itu bereaksi atas kata-katanya, Rukio kembali bicara dan membuat suasana menjadi lebih gelap.
"Hajar mereka" kata Rukio pada para Demi human. "Dan kalian.. Jika kalian tidak malas2an, maka kalian seharusnya bisa bertahan selama beberapa menit" lanjut Rukio untuk memperingati Anak-anak yang ketakutan.
"Bangggg" seketika Bocah yang paling depan terbang mundur belasan mereka dan menabrak belasan rekan di belakangnya.
"bertahan!!!!" Teriakan seorang Goblin dewasa yang memegang perisai besar.
Setelah mendengar perintah, seperti semut di siram air, semua orang bergerak cepat tetapi teratur membentuk 6 grup, kelopak pertahanan.
"Bawa aku keatas," kata Seorang serigala kepada humanoid elang di sampingnya.
'Kami juga' sahut yang lainnya.
Akhirnya seorang manusia serigala terbang di bawa oleh elang dan berada di atas salah satu grup yang bertahan.
"Di atass !" Setelah melihat monster di atas mereka, seorang berteriak di ikuti pemanah dan penembak yang menyerang.
"Bumm" humanoid yang di bawa terbang akhirnya di jatuhkan di tengah-tengah pasukan.
"Giliran kalian" Kata monster serigala dengan menunjukkan senyum mengerikan.
"bangg" kelompok itu hancur dan seorang Goblin terbang keluar sebelum berhenti beberapa puluh meter sebelum berhenti dan pingsan.
"Ding" Pedangmu masih kurang tajam bocahhh." Dale mencoba menebas monster tersebut tapi di tahan dengan kuku tajamnya.
"Bangg" Dale akhirnya terbang setelah di pukul oleh monster itu.
"Sial,, seranggg" ding ding ding.
Panah dan tombak yang di buat dari bahan khusus bahkan tidak bisa menembus kulit monster.
Seluruh goblin bahkan tidak bisa bertahan melawan 23 monster bawahan raja monster selama 30 menit.
"Ahhhh" " bangg" Goblin dengan perisai dan pedang besar adalah yang terakhir berdiri sebelum di pukul dan terbang jauh, sebelum berhenti dan sekarat.
"Cukup" Perintah Rukio kepada para monster setelah melihat tidak ada goblin yang bisa berdiri lagi.
"Ini adalah tanda bawahan. Setiap pemilik tanda ini dilarang saling membunuh atau menghancurkan tanpa perintahku. Siapapun yang melanggar, keduanya akan di hukum!" kata Rukio memberikan emblem besi bergambar hutan dengan 10 bintang emas.
Rukio sengaja memberikan identitas ini kepada para monster sehingga tidak ada yang saling serang dan membuat orang-orang di bawahnya kacau.