Chereads / Kaisar Dunia Baru / Chapter 16 - Keluarga kecil Fargo

Chapter 16 - Keluarga kecil Fargo

Mereka adalah kelompok yang di pimpinan Dhib 'Raja serigala', yang mendekati Sarkan dengan santai.

Dhip berserta bawahannya juga di lengkapi peralatan yang hampir serupa dengan anggota Sarkan hanya kelompok Dhip memiliki pola serigala dan bukan naga seperti Sarkan.

Fargo ketakutan melihat Dhib mendekat dengan bawahannya, dia berpikir Dhib adalah perampok yang akan mengambil uang yang mereka dapatkan dengan susah payah.

Tapi sebelum Fargo bertindak dan memberi tahu Sarkan. Dia melihat hal yang lebih mengejutkan.

"Apakah kau dan Kate perlu uang juga? Kalian bisa mengambilnya, hal yang mudah mengumpulkannya."

Tawaran Sarkan pada Dhib, dia berpikir Dhib dan kate memerlukan uang.
"Hahahah, Oh tentu saja," Jawab Dhib tertawa lepas.

"Oh,, dan siap bocah ini" Lanjut Dhib melihat Fargo memegangi kotak emas dengan ketakutan.

"Dia bocah yang menemaniku berburu tadi malam, Aku juga mendapat banyak informasi darinya!" Jawab Sarkan.
"Hmm, Baiklah. Aku dan kate akan meninggalkan kota ini pada siang hari, kita akan menuju kota berikutnya." "Apakah kau akan pergi atau tetap disini?"
"Aku akan di sini terlebih dahulu." Jawab Sarkan melihat Fargo di sampingnya.
"Baik, Aku akan mengambil satu" Dhib mengambil satu koin emas dan pergi meninggalkan Sarkan dan bawahannya.

Dhib mengambil satu hanya untuk berjaga-jaga jika dia memerlukan uang, di Benua utama, satu koin emas sudah sangat berharga dan dapat membeli makanan untuk empat orang selama sebulan.

"Kau ambil yang kau perlukan." Perintah Sarkan pada Fargo, sambil meninggalkannya dan pergi ke arah gerbang kota.

Mendengar perintah Sarkan dan Sikap acuhnya membuat dia semakin bingung. Ditambah kejadian Dhib mengambil satu koin emas walaupun ditawarkan sebanyak mungkin oleh Sarkan.

"Siapa mereka sebenarnya" Pikir bocah kecil yang keheranan.

Kota Handerd yang dikategorikan kota menengah dengan penduduk lebih dari 500 ribu jiwa, Kastil besar dengan lima lantai dan dikelilingi empat menara batu setinggi 20 meter. Yang melihat akan tau, istana tersebut adalah tempat tinggal walikota beserta keluarganya.

Berita Sarkan menjual ratusan Mayat monster tingkat tinggi sudah sampai di telinga walikota yang berada di istana.
"Kamu yakin informasi tersebut" Tanya lelaki tua yang kurus tapi memancarkan aura agung di singgasana di ujung ruangan.
Seorang prajurit kerajaan sedang melaporkan dengan berlutut di bawah singgasana.

"Jika mereka bisa memburu monster tingkat 10, pasti memiliki kekuatan tidak rendah" "Sekarang pastikan apakah mereka mata-mata dari kerajaan lain atau pengembara biasa, Aku ingin informasi secepatnya" Walikota tidak bisa membiarkan sekelompok orang dengan kekuatan besar berkeliaran di kotanya tanpa mengetahui identitas mereka.

Mendengar perintah walikota, prajurit segera memberikan hormat dan keluar untuk menjalankan tugas yang diperintahkan.

Di bangunan bobrok di sudut komplek kumuh yang suram.

"Krett" Suara pintu kayu yang dibuka, muncul Fargo dengan sekantong besar makanan yang dia beli.
"Kakak" Sambutan hangat dua bocah yang berumur sepuluh dan tujuh tahun saat melihat Fargo masuk.
"Cepat lah makan, dan sisanya simpan sebelum bajingan itu merebutnya."

Daerah kumuh selalu memiliki gangster dan bajingan yang menguasai wilayah tersebut, mereka tidak segan merampok anak-anak bahkan membunuh mereka demi keuntungannya sendiri.

Saat mereka bertiga menikmati makanan yang bahkan tidak berani mereka bayangkan sebelumnya, suara pintu di tendang "Bangg".

"Kau seharusnya mendapatkan banyak uang Fargo?" Preman masuk dengan sombong dan menakuti mereka bertiga.
"Apa yang kalian inginkan, semua uang habis membeli makanan" Jawab Fargo gemetar.
"Hahaha, apakah kau pikir kamu bodoh?. Dengan uang sebanyak itu, kamu bisa membeli segudang makanan untuk setahun!" kelompok preman menjadi semakin berani dan marah mendengar Fargo.

"Memang sudah habis, sisa uang sudah aku belikan pakaian ke toko di ujung gang" Fargo mencari alasan untuk membuat mereka pergi.

"haha,, Sepertinya kita harus menghajar kalian dulu, agar kamu bisa menjadi jujur" Preman mendekati Fargo dan mencekiknya.

Tapi sebelum tangan mencapai leher Fargo, rasa sakit muncul dari lengannya, di ikuti semburan darah yang menyembur.

"Pengecut tetap pengecut." Suara Dingin dan angkuh muncul dari pintu yang sudah hancur.

"Ahhhhh" Melihat Lengannya putus dan rasa sakit yang menyerang, pemimpin Preman berteriak dan menatap Sarkan di belakangnya.

"Ka kamu? Kenapa kamu mencampuri urusan kami?" Gemetar ketakutan dari nada bicara preman saat melihat bahwa asal suara adalah Sarkan.

Seluruh penduduk kota hampir mengetahui kejadian tadi pagi saat Sarkan dan kelompoknya memburu monster dalam jumlah besar. Banyak kelompok Gangster yang berpikir untuk merampok hasil penjualan, tetapi mereka di bunuh oleh sekelompok orang tidak dikenal.

Jadi daripada merampok Sarkan, lebih baik merampok Fargo meskipun mendapatkan sedikit uang.

"Seorang pengecut yang menggunakan sekelompok orang dewasa untuk merampok dari anak kecil?¿" Hinaan sangat jelas dalam pertanyaan Sarkan.

"Maaf bos, Kita harus lari" Suara dari salah satu preman setelah melihat Sarkan, mereka sudah ketakutan dengan kemunculan sarkan dan bawahannya.

Mereka bukan hanya takut pada kelompok didepan mereka, tapi mereka juga takut akan kematian dari orang tidak dikenal yang bersembunyi.

"Biarkan kami pergi!, Jika kau menghabisi kami disini, ketua akan membalas dendam kami!" Preman yang gemetar akhirnya buka suara dan menjual nama ketua gangster untuk kehidupan mereka sendiri.

Melihat manusia yang sudah ketakutan didepannya, Sarkan sedikit jijik. Jika itu monster di hutan pusat, mereka akan bertarung sampai mati daripada menjual raja mereka sendiri, karena hal tersebut adalah penghinaan mutlak terhadap raja.

"Kami tidak takut kepada ketua ataupun orang di belakang kalian!" Setelah Sarkan menjawab, bawahan dibelakang mulai maju dan mengeluarkan pedang mereka.

"Habisi mereka semua!"
"Tida....!" Sebelum menyelesaikan Teriakannya, sebuah pedang sudah menebas dan memisahkan kepala mereka dari tubuhnya, mata mereka tetap melihat Sarkan dengan penyesalan sampai akhir kehidupan.

Darah menyebar, bau amis memenuhi ruangan bobrok tersebut dan suara-suara kepala menyentuh tanah mengganti kan semuanya.

"Kita apakan tubuh mereka?" Tanya salah satu bawahan Sarkan dengan pedang yang meneteskan darah di tangannya. "Buang kehutan saat malam hari" Jawab Sarkan ringan sambil mendekati Fargo dan kedua adiknya yang berada di sudut ruangan sambil ketakutan.

Mereka melihat langsung bagaimana pedang memotong leher preman dan semburan darah yang keluar dari leher. Ini adalah pertama kalinya melihat sesama manusia mati dihadapan mereka.

Walaupun ini kawasan kumuh dengan tingkat kematian tinggi dan daerah yang tidak bisa di atur oleh hukum. Tapi untuk membunuh saat siang hari, adalah tindakan yang mencolok dan dapat membawa masalah karena kelompok penjaga akan mengejar siapapun yang berani melakukan hal seberani itu.

"Lebih baik kau pindah dari tempat busuk ini atau kau akan bernasib sama dengan mereka di tangan preman lainnya" kata Sarkan sambil melemparkan sekantong koin emas, "Gunakan uang itu!"

"Ijinkan aku ikut bersamamu!" Melihat Sarkan yang berbalik untuk meninggalkan mereka, Fargo berteriak untuk menahan mereka sebentar.

"Tidak bisa, Tapi jika kau ingin menjadi kuat dan ingin memiliki kehidupan lebih baik. Tetaplah hidup selama lima bulan dan masuk kedalam organisasi Hunter yang akan muncul!" Sarkan menjawab Fargo tanpa menghentikan langkahnya ataupun berbalik badan.

Setelah meninggalkan kawasan kumuh, Sarkan bertemu Kate dan Dhib di Depan pintu gerbang.

Mereka berdua akan meninggalkan kota hanberd dan menuju kota selanjutnya.

Sarkan tetap berada di Hanberd untuk sementara sebelum ke kota selanjutnya, dia khawatir tentang Fargo dan kedua adiknya.

Setiap kelompok yang di turunkan di berbagai wilayah benua utama mengalami berbagai hal yang menurut mereka aneh.

Seperti tiga kelompok yang di turunkan di daerah konflik antara dua kekaisaran besar, kekaisaran Wells di timur dan Kekaisaran Warden di selatan.

kelompok tersebut di turunkan di daerah yang mengijinkan mereka menjadi berutal dan diperbolehkan membunuh manusia, tidak seperti kelompok lainnya.

Mereka melihat dan mengalami pertempuran dengan tuan-tuan Manusia dari berbagai tingkatan. Beberapa kali mereka melawan penyihir dan Priest, manusia yang bisa menggunakan sihir untuk pertempuran dan penyembuhan.

Berbagai jenis Serangan sihir sudah di alami kelompok ini, mereka beberapa kali hampir kalah dari Serangan sihir sampai akhirnya mereka menggunakan kekuatan monster untuk memenangkan pertempuran.